BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kegiatan pembelajaran
kegiatan yang paling penting adalah melakukan tes, karena dengan melakukan tes,
seorang guru dapat mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi
yang telah dipelajari.
Dalam penyusunan soal-soal tes
terkadang guru mengalami kesulitan, karena dalam pembuatan soal tersebut
diperlukan berbagai pertimbangan agar soal yang dibuat tidak terlalu sulit,
terlalu mudah dan emmbingungkan peserta didik ketika hendak menjawab soal-soal
tersebut.
Dalam penyususnan tes prestasi
hal yang paling penting yang harus dimiliki yaitu validitas soal-soal yang akan
diujikan kepada peserta didik. Untuk memudahkan guru dalam penyusunan tes maka
diperlukan pembuatan kisi-kisi (tabel spesifikasi).
B. Rumusan Masalah
Dalam pembuatan makalah ini
kami membatasinya kepada beberapa pertanyaan yaitu:
1. Apa fungsi kisi-kisi?
2. Bagaimana langkah-langkah
pembuatannya?
3. Bagaimana tindak lanjut
setelah penyusunan kisi-kisi?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kisi-kisi
Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks yang memuat
kriteria tentang soal-soal yang diperlukan atau yang hendak disusun. Kisi-kisi juga dapat
diartikan test blue-print atau table of specification
merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan. Wujudnya adalah sebuah tabel
yang memuat tentang perperincian materi dan tingkah laku beserta
imbangan/proporsi yang dikehendaki oleh penilai. Tiap kotak diisi dengan
bilangan yang menunjukkan jumlah soal (Suhasimi, 2007:185). Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan
sebagai petunjuk dalam menulis soal.
B. Fungsi
Kisi-kisi
1. Panduan/pedoman
dalam penulisan soal yang hendak disusun
Pedoman
penulisan soal meurupakan aspek tepenting ketika guru hendak memberikan soal kepada
siswa, pedoman tersebut akan menjadi acuan bagi guru dalam penulisan soal
sehingga akan memudahkan dalam pembuatan soal.
2. Penulis soal akan
menghasilkan soal-soal yang sesuai dengan tujuan tes.
Tes
merupakan bahan evaluasi guru terhadap keberhasilan peserta didik dalam
pembelajaran yang disampaikan, guru dalam mengevalusi peserta didik akan
memberikan soal tes evaluasi yang bermacam-macam sesuai dengan tujuan
pencapaian evalusi terhadap pembelajaran tertenu. Dalam pembuatan soal yang
menggunakan kisi-kisi, penulis akan menghasilkan soal-soal yang sesuai dengan
tujuan tes.
3. Penulis soal yang
berbeda akan menghasilkan perangkat soal yang relatif sama, dari segi tingkat
kedalamannyas segi cakupan materi yang ditanyakan.
Penulisan
kisi-kisi berfungsi untuk menselaraskan perangkat soal, sehingga hal ini juga
akan mempermudah dalam proses evaluasi.
Kisi-kisi
yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini:
a. Kisi-kisi harus dapat mewakili isi silabus/kurikulum atau
materi yang telah diajarkan secara tepat
dan proporsional.
b. Komponen-komponennya diuraikan secara jelas dan mudah
dipahami.
c. Materi yang hendak ditanyakan dapat dibuatkan soalnya.
C. Penulisan
Kisi-kisi
Penulisan kisi-kis soal adalah kerangka dasar yang
dipergunakan untuk penyusunan soal dalam evaluasi proses pendidikan dan
pembelajaran. Dengan kisi-kisi soal ini, maka seorang guru dengan mudah dapat
menyusun soal-soal evaluasi. Kisi-kisi soal inilah yang memberikan batasan guru
dalam menyusun soal evaluasi.
Dengan kisi-kisi penulisan soal maka tidak akan terjadi
penyimpangan tujuan dan sasaran dari penulisan soal untuk evaluasi penulisan
soal. Guru hanya mengikuti arah dan isi yang diharapkan dalam kisi-kisi
penulsan soal yang dimaksudkan.
Dalam penulisan kisi-kisi soal, guru harus memperhatikan
hal-hal berikut:
1. Nama sekolah
Nama sekolah ini menunjukkan
tempat penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang akan dievaluasi proses
pembelajarannya. Ini merupakan identitas sekolah.
2. Satuan pendidikan
Satuan pendidikan menunjukkan
tingkatan pendidikan yang menyelenggarakan proses pendidikan dan akan
dievaluasi. Satuan pendidikan ini
misalnya SD, SMP, SMA/SMK.
3. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang dimaksudkan
dalam hal ini adalah mata pelajaran yang akan dibuatkan kisi-kisi soal dan
dievaluasi hasil belajar anak-anak. Misalnya Matematika.
4. Kelas/semester
Kelas/semester menunjukkan
tingkatan yang akan dievaluasi, dengan menvantumkan kelas atau semsester ini,
maka kita semakin tahu batasan materi yang akan kita jadikan soal evaluasi
proses.
5. Kurikulum acuan
Seperti yang kita ketahui model
kurikulum di negeri ini selalu berganti, akhirnya ada tumpah tindih antara
kurikulum yang digunakan dan kurikulum baru. Untuk hal tersebut maka kita
informasikan kurikulum yang digunakan dalam penyusunan kisi-kisi penulisan
soal. Misalny, KTSP.
6. Alokasi waktu
Alokasi waktu ini ditulis
sebagai penyediaan waktu untuk penyelesaian soal. Dengan alokasi ini, maka kita
dapa memperkirakan kesulitan soal. Dan jumlah soal yang harus dibuat guru agar
anak-anak tidak kehabisan waktu saat mengerjakan soal.
7. Jumlah soal
Jumlah soal menunjukkan berapa
banyak soal yang harus dibuat dan dikerjakan anak-anak sesuai dengan jatah
alokasi waktu yang sudah dikerjakan untuk ujian bersangkutan. Dalam hal ini
guru sudah memperkirakan penggunaan waktu untk masing-masing soal.
8. Penulis/guru mata
pelajaran
Ini menunjukkan identias guru
mata pelajaran atau penulis kisi-kisi soal. Hal ini sangat penting untuk
mengetahui tingkat kelayakan seseorang dalam penuisan kisi-kisi dan soalnya.
9. Standar
kompetensi
Standar kompetensi menunjukan
kondis standar yang akan dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti proses
pendidikan dan pembelajaran. Dengan standar kompetensi ini maka guru dan anak
didik dapat mempersiapakan segala yang harus dilakukan.
10. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar menunjukkan
hal yang seharusnya dimiliki oleh anak didik setelah mengikuti proses
pendidikan dan pembelajaran. Dalam penulisan kisi-kisi soal aspek ini kita
munculkan untuk mengevaluasi tingkat pencapaiannya.
11. Materi pelajaran
Ini menunjukkan semua materi
yang diberkan untuk proses pendidikan
dan pembelajaran. Dalam penulisan kisi-kisi soal, aspek ini merupakan batasan
isi dari materi pelajaran yang kita jadikan soal.
12. Indikator soal
Indicator soal menunjukan
perkiraan kondisi yang diambil dalam soal ujian. Indikasi yang bagaimana dari
materi pelajaran yang diterapkan disekolah.
13. Bentuk soal
Bentuk soal yang dimaksudkan
adalah subjektif tes atau objektif tes. Untuk memudahkan kita dalam menyusun
soal, maka kita harus menentukan bentuk yes dalam setiap materi pelajaran yang
kita ujikan dalam proses evaluasi.
14. Nomor soal
Nomor soal menunjukkan urutan
soal untuk materi atau soal yang guru buat. Dal hal ini, setiap standar
kompetensi dan kompetensi dasar, penulisan nomor soal dikisi-kisi penulisan
soal tidak selalu berurutan.guru dapat menulis secara acak. Misalnya, standar kompetensi A dan komptensi dasar A1
dapat saja diletakkan pada nomor 3 dan seterusnya sehingga tidak selalu standar
kompetensi pertama dan kompetensir dasar pertama harus diurutkan di nomor satu.
D. Penentuan dan Penyebaran Soal
Sebelum menyusun kisi-kisi dan butir soal
perlu ditentukan jumlah soal setiap kompetensi dasar dan penyebaran soalnya.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh penilaian akhir semester berikut ini.
Contoh penyebaran butir soal untuk penilaian akhir semester ganjil
No
|
Kompetensi
Dasar
|
Materi
|
Jumlah soal tes tulis
|
Jumlah soal
Praktik
|
|
PG
|
Uraian
|
||||
1
|
1.1 ............
|
...........
|
6
|
--
|
--
|
2
|
1.2 ............
|
...........
|
3
|
1
|
--
|
3
|
1.3 ............
|
...........
|
4
|
--
|
1
|
4
|
2.1 ............
|
...........
|
5
|
1
|
--
|
5
|
2.2 ............
|
...........
|
8
|
1
|
--
|
6
|
3.1 ............
|
...........
|
6
|
--
|
1
|
7
|
3.2 ...........
|
...........
|
--
|
2
|
--
|
8
|
3.3 ..........
|
...........
|
8
|
--
|
--
|
Jumlah soal
|
40
|
5
|
2
|
E. Format
Penulisan Kisi-kisi Soal
KISI-KISI PENULISAN
SOAL
A. Jenis
sekolah :…………………... Jumlah
soal :…………
B. Mata
pelajaran:…………………. Bentuk soal/tes :..................
C. Kurikulum : ………………… Penyusun :1. ………
D. Alokasi
waktu: ……………………… 2. ………
No.
|
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Kls/
smt
|
Materi
pokok
|
Indikator soal
|
Nomor
soal
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan:
Isi pada kolom 2, 3. 4, dan 5 adalah harus sesuai dengan pernyataan yang
ada di dalam silabus/kurikulum. Penulis kisi-kisi tidak
diperkenankan mengarang sendiri, kecuali pada kolom 6.
BAB III
KESIMPULAN
Manfaat kisi-kisi adalah untuk menjamin sampel soal yang
baik. Dalam arti mencakup semua pokok bahasan secara operasional. Agar
item-item atau butir-butir tes mencakup keseeluruhan materi(pokok bahasan atau
sub bahasan) secara proporsional, maka sebelum menulis butir-butir tes terlebih
dahulu kita harus membuat kisi-kisi sebagai pedoman.sebuah kisi-kisi memuat
jumlah butir yang harus dibuat untuk setiap bentuk soal dan setiap pokok
bahasan serta untuk setiap aspek kemampuan yang hendak diukur.
Kisi-kisi
yang baik ialah kisi-kisi yang memenuhi persyaratan berikut:
a.
Kisi-kisi harus dapat mewakili
isi silabus/kurikulum atau materi yang telah diajarkan secara tepat dan proporsional.
b. Komponen-komponennya diuraikan secara jelas dan mudah
dipahami.
c. Materi yang hendak ditanyakan dapat dibuatkan soalnya.
DAFTAR PUSTAKA
Djali.Muliono,Pudji.2010.Pengkukuran Dalam Bidang Pendidikan
Penulis. Jakarta. Grasindo.
Novia, Rina.2010. Super Teacher Super Student. Jakarta. Zikrul
Hakim
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !