BAB I
PEMBAHASAN
Di
sekolah berkumpul anak-anak dengan umur yang hamper sama, dengan taraf
pengetahuan yang kurang lebih sederajat
dan secara sekaligus menerima pelajaran yang sama.
1.
Perbedaan antara rumah dengan
sekolah
Ada
perbedaan antara rumah dengan sekolah, baikd ari segi suasana, tanggung jawab
maupun kebebesan pergaulan.
a.
Suasana
Rumah
adalah tempat anka lahir dan langsung menjadi anggota baru dlam rumah tangga.
Kelahirannya disambut oleh orangtuanya
dengan gembira dan malahan kerapkali di rayakan dnegan mengadakan
selamatan/tasyakuran. Di rumah anak diasuh oleh orang tuanya dengan penuh kasih saying, yang mendorong orang tua
mengatasi segala macam kesukaran. Sebaliknya anak mencurahkan segala
kepercayaanny akepada remaja.
b.
Tanggun jawab
Di
rumah anak dibiasakan berbuat baik dan mejauhi perbuatan-perbuatan buruk. Dlama
pembentukan rohani dan keagamaan orang tua menjadi teladan bagi anak.
Sifat-sifat yang baik ayng diwujudkan orang tua dalam perkataan, perbuatan dan
tingkah lakunya diusahakan supaya ditiru oleh anaknya.
c.
Kebebasan
Di
rumah anak bebes dalam gerak-geriknya, ia boleh makan apabila lapar, tidak
apabila mengantuk. Ia boleh bermain. Ia tidak dilarang mengeluarkan isi hatinya
selama tidak melanggar kesopanan.
d.
Pergaulan
Di
rumah pergaulan diliputi oleh suasana kasih saying, saling mengerti dan saling
Bantu membantu. Meskipun di dalam rumah kadang-kadang terjadi perkelahian kakak
adik, tetapi di luar ruah kakak senantiasa mempertahankan adiknya, anak menjaga
nama baik orang tuanya.
2.
Pengaruh rumah terhadap sekolah
Keadaan
rumah tangga yang berbeda-beda, cukup berpengaruh terhadap sekolah. Perumahan
di kota-kota besar, misalnya di mana dalam satu rumah tinggal beberapa keluarga,
membuat suasana yangsering tidak menguntungkan. Hal-hal yang kecil-kecil dapat
menimbulkan perselisihan dan orang tua tak dapat mengatur rumah tangga menurut
kehendaknya serta sering tidak ada ruangan untuk berkumpul dengan anaknya dlaam
suasana santai dan ramah tamah.
3.
Apa yang dapat diharapkan keluarga
dan masyarakat beragama di sekolah
Pada
dasarnya sekolah harus merupakan suatu lembaga yang membantu bagi tercapainya cita-cita keluarga dan masyarakat
khususnya masyarakat Islam, dalam bidnag pengajaran yang tidak dapat secara
sempurna dilakukan dalam rumah dan
masjid. Bagi umat Islam, lembaga pendidikan yang dapat memenuhi harapan ialah
lembaga pendidikan Islam, artinya bukan sekedar lembaga pendidikan yang secara
keseluruhannya bernapaskan slam. Hal itu hanya mungkin terwujud jika terdapat
keserasian antara rumahdan sekolah dalam pandangan keagamaan.
4.
Membina hubungan antara rumah dan
sekolah
Dengan
masuknya anak ke sekolah, maka terbentuklah hubungan antara rumah dan sekolah.
Pengaruh sekolah segera terasa di rumah. Orang tua harus melepaskan anaknya
beberapa jam lamanya dan menyerahkannya kepada pimpionan guru. Ibu
harusmenyesuaikan waktu dnegna keperluan anaknya, agar anaknyajangan terlambat
sampai ke sekolah. Ia harus menyediakan pakaian yang baik, supaya anaknya tidak
malu terhadap anak lain. Sekembalinya dari sekolah anak itu bercerita tentang
ibu guru, kawan-kawannya, sekolahnya. Anak membawa suasana sekolah ek dalam
rumahnya. Antara rumah dan sekolah tercipta hubungan, karena antara kedua
lingkungan itu terdapat objek dan tujuan yang sama, yakni mendidik anak-anak.
Dapat
dimengerti betapa pentingnya kerja sama antara kedua lingkungan itu. Kerjasama
itu hanya tercapai, apabila kedua belah pihak saling mengenal. Orang tua harus
mengenal anaknya, sekolah dan guru. Keadaan anak biasanya diketahui orang tua
dari (a) daftar nilai, (b) surat peringatan, (c) kunjungan kepada guru di
sekolah, (d) pertemuan dengan orang tua murid dan (e) guru memahami
murid-murid.
BAB II
KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah tersebut diatas
maka penulis dapat menyimpulkan bahwa,
Ada perbedaan antara rumah dengan sekolah, baikd ari segi suasana, tanggung
jawab maupun kebebesan pergaulan
- Suasana
b.
Tanggun jawab
c.
Kebebasan
d.
Pergaulan
Keadaan
rumah tangga yang berbeda-beda, cukup berpengaruh terhadap sekolah. Perumahan
di kota-kota besar, misalnya di mana dalam satu rumah tinggal beberapa
keluarga, membuat suasana yangsering tidak menguntungkan. Hal-hal yang
kecil-kecil dapat menimbulkan perselisihan dan orang tua tak dapat mengatur
rumah tangga menurut kehendaknya serta sering tidak ada ruangan untuk berkumpul
dengan anaknya dlaam suasana santai dan ramah tamah.
DAFTAR PUSTAKA
Zakiah Daradjad, dkk. Ilmu
PendidikanIslam.. Bumi Aksara. Jakarta. 2009
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !