BAB I
PEMBAHASAN
A. Pendekatan
1. Pengertian
Pendekatan merupakan
terjemahan dari kata “approach” dalam bahasa Inggris diartikan dengan come near
(menghampiri), go to (jalan ke) dan way path dengan arti (jalan) dalam
pengertian ini dpat dikatakan bahwa approach adalah cara menghampiri atau
mendatangkan sesuatu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendekatan
merupakan pandangan falsafi terhadap subjek matter yang harus diajarkan, yang
urutan selanjutnya melahirkan metode mengajar, dan dalam pelaksanaannya
dijabarkan dalam bentuk teknik penyajian pembelajaran.
2. Pendekatan dalam
pendidikan Islam
Ada beberapa pendekatan yang
dapat digunakan dalam pendidikan Islam:
a. Pendekatan pengalaman
Pendekatan pengalaman yaitu
pemberian pengalaman keagamaan kepada peserta didik dalam rangka penanaman
nilai-nilai keagamaan. Dengan pendekatan ini peserta didik diberi kesempata
untuk mendapatkan pengalaman keagamaan baik secara individual maupun kelompok.
Betapa tingginya nilai suatu
pengalaman, maka disadari akan pentingnya pengalaman itu bagi perkembangan jiwa
anak. Sehingga dijadikanlah pengalaman itu sebagai suatu pendekatan, maka
jadilah “pendekatan pengalaman” sebagai fase yang baku dan diakui pemakiannya
dalam pendidikan (M. Ezperimen, M. Drill).
b. Pendekatan pembiasaan
Pembiasaan adalah suatu
tingkah laku tertentu yang sifatnya otomatis tanpa direncanakan terlebih dahulu
dan berlaku begitu saja tanpa dipikirkan lagi. Berawal kepada pembiasaan itulah
peserta didik membiasakan dirinya menuruti dan patuh aturan-aturan yang berlaku
ditengah kehidupan masyarakat. Adalah sangat penting menanamkan
kebiasaan-kebiasaan yang baik pada awal kehidupan anak seperti melaksanakan
shalat 5 waktu, puasa, suka menolong orang yang dalam kesusahan, membantu fakir
miskin.
Metode mengajar yang perlu
dipertimbangkan untuk dipilih dan digunakan dalam pendekatan pembbiasaan antara
lain: metode latihan, metode pemberian tugas, metode demonstrasi dan metode
experimen.
c. Pendekatan emosional
Pendekatan emosional ialah
usaha untuk menggugah perasaan dan emosi peserta didik dalam meyakini ajaran
Islam serta dapat merasakan mana yang baik dan mana yang buruk. Emosi adalah
gejala kejiwaan yang ada di dalam diri seseorang yang berhubungan dengan masalah
perasaan.
Nilai perasaan pada diri
manusia pada dasarnya dapat menyesuaikan diri terhadap keadaan sekitarnya.
Misalnya dalam diri seseorang dapat timbul rasa senasib da sepenanggungan, rasa
simpati, sedih dan sebagainya. Emosi berperan dalam pembentukn kepribadian
seseorang, justru itulah pendekatan emosional dijadikan salah satu pendekatan
dalam pendidikan Islam.
d. Pendekatan rasional
Pendekatan rasional adalah
suatu pendekatan mempergunakan rasio (akal) dalam memahami dan menerima
kebesaran dan kekuasaan Allah. Dengan kekuatan akalnya manusia dapat membedakan
perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang buruk serta dengan akal pula
manusia dapat membuktikan dan membenarkan adanya Allah walaupun disadari
keterbatasan akal untuk memikirkan dan memecahkan sesuatu tetapi diyakini pula
bahwa dengan akal manusia dapat mencaapi ketinggian ilmu pengetahuan dan
teknologi modern. Usaha maksimal bagi guru dalam pendekatan rasional adalah
dengan memberikan peran akal dalam memahami dan menerima kebenaran agama.
Metode yang digunakan dalam
pendekatan rasional yaitu, tanya jawab, kerja kelompok, latihan, diskusi dan
pemberian tugas.
e. Pendekatan fungsional
Pendekatan fungsional adalah
usaha memberikan materi agama menekankan kepada segi kemanfaatan bagi peserta
didik dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Pendekatan fungsional yang
diterapkan di sekolah dapat dijadikan agama lebih hidup dan dinamis. Untuk
melicinkan jalan kearah situ diperlukan metode mengajar yang serasi, dalam hal
ini ada beberapa metode yang dapat digunakan antara lain, metode latihan,
ceramah, tanya jawab, pemberian tugas dan demonstrasi.
f. Pendekatan keteladanan
Pendekatan keteladaan adalah
mempelihatkan keteladanan baik yang berlangsung melalui penciptaan kondisi
pergaulan yang akrab antara personal sekolah, perilaku pendidikan dan tenaga
pendidikan lain yang mencerminkan akhlak terpuji maupun yang tidak langsung
melalui suguhan ilustrasi berupa kisah-kisah, keteladanan. Kecenderungan
manusia untuk belajar lewat pneiruan menyebabkan keteladanan menjadi
sangat penting artinya dalam proses
pendidikan.
Rasulullah merupakan suri
tauladan yang baik bagi umat Islam. Karena di dalam diri Rasulullah terdapat
bentuk sempurna metodologi Islam, suatu bentuk hidup yang abadi selama sejarah
berlangsung.
Dari sini masalah keteladanan
menjadi faktor penting dalam hal
buru/baiknya akhlak anak. Dalam pendekatan keteladanan ini ada beberapa metode
yang dapat dipergunakan di antaranya, melalui performance, kepribadian, cerita
dan ilustrasi yang mengandung unsur keteladanan.
g. Pendekatan terpadu
Pendekatan terpadu adalah
pendekatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran dengan memadukan secara
serentak beberapa pendekatan. Pendekatan terpadu dalam pendidikan agama Islam
meliputi:
-
Keimanan memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengembangkan
pemahaman adanya tuhan sebagai sumber kehidupan.
-
Pnegalaman memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempraktekkan
dan merasakan hasil-hasil pengamatan ibadah dan akhlak dalam menghadapi
tugas-tugas dan masalah dalam kehidupan.
-
Pembiasaan, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membiasakan
sikap dan perilaku baik yang sesuai dengan ajaran Islam dan budaya bangsa dalam
menghadapi masalah kehidupan.
-
Rasional, usaha memberikan peranan pada rasio (akal) peserta didik dalam
memahami dan membedakan berbagai bahan ajaran dalam materi pokok serta kaitannya
dengan perilaku yang baik dengan perilaku yang buruk dalam kehidupan duniawi.
-
Emosional, upaya menggugah perasaan (emosi) peserta didik dalam menghayati
perilaku yang sesuai dengan ajaran agama dan budaya bangsa.
-
Fungsional, menyajikan bentuk semua materi pokok (al-Qur’an, aqidah,
syariah, akhlak dan tarikh) dan segi manfaatnya bagi peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari.
-
Keteladanan, yaitu menjadikan figur guru agama dan non agama serta petugas
ekolah lainnya maupun orang tua peserta didik sebagai cermin manusia
berkepribadian agama.
B. Komunikasi dalam Proses
Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran
terdapat dua komponen utama yang masing-masing memiliki karakteristik dan
fungsinya yang perlu dipahami, secara lebih terinci, yakni komponen guru dengan
fungsi mengajar dan komponen peserta didik dengan fungsi belajar.
Untuk mencapai interaksi dalam
pembelajaran di butuhkan komunikasi antara keduanya ynag memudahkan 2 kegiatan
yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan belajar.
Terdapat tiga pola komunikasi
yang dapat digunakan untuk mengembangkan interaksi antara guru dan peserta
didik.
1. Komunikasi satu arah
Dalam komunikasi ini, guru
berperan sebagai pemberi aksi dan peserta didik sebagai penerima aksi.
2. Komunikasi dua arah
Komunikasi ini bersifat
interaktif, karena guru dan peserta didik dapat berperan sama, yakni saling
memberi dan menerima aksi. Komunikasi ini lebih baik daripada yang pertama,
sebab kegiatan guru dan kegiatan peserta didik relatif sama.
3. Komunikasi banyak arah
Komunikasi ini tidak hanya
melibatkan interaksi dinamis antara guru dan peserta didik, tetapi jua melibatkan
interaksi dinamis antara peserta didik yang satu dan peserta didik lainnya.
Agar komunikasi antara
pendidik dan peserta didik serta antara peserta didik sesamanya terlaksana
secara maksimal dan sempurna, maka ruang bekas harus di tata sedemikian rupa
dan perlu dirancang yang memungkinkan hal-hal sebagai berikut:
- Aksebilitas : peserta didik mudah menjangkau alat atau sumber yang tersedia
- Mobilitas : peserta didik dan guru mudah bergerak dari satu bagian kebagian lain dalam kelas
- Interaksi : memudahkan terjadi interaksi antara guru dan peserta didik maupun antar peserta didik
- Variasi kerja didik : memungkinkan peserta didik bekerja sama seecara perseorangan, berpasangan atau kelompok.
BAB II
KESIMPULAN
Pendekatan merupakan
terjemahan dari kata “approach” dalam bahasa Inggris diartikan dengan come near
(menghampiri), go to (jalan ke) dan way path dengan arti (jalan) dalam
pengertian ini dpat dikatakan bahwa approach adalah cara menghampiri atau
mendatangkan sesuatu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendekatan
merupakan pandangan falsafi terhadap subjek matter yang harus diajarkan, yang
urutan selanjutnya melahirkan metode mengajar, dan dalam pelaksanaannya
dijabarkan dalam bentuk teknik penyajian pembelajaran.
Ada beberapa pendekatan yang
dapat digunakan dalam pendidikan Islam:
- Pendekatan pengalaman
- Pendekatan pembiasaan
- Pendekatan emosional
- Pendekatan rasional
- Pendekatan fungsional
- Pendekatan keteladanan
- Pendekatan terpadu
Terdapat tiga pola komunikasi
yang dapat digunakan untuk mengembangkan interaksi antara guru dan peserta
didik.
1. Komunikasi satu arah 3. Komunikasi banyak arah
2. Komunikasi dua arah
DAFTAR PUSTAKA
H. M.
Khatib Thaha dalam Ramayuli, Pengantar Ilmu Pendidikan, Padang: BABN
Press, 2003
Syaiful
Bahri Djamarah dan Aswan Zein, Strategi Belajar Mengajar, PT Rineka
Cipta, Bandung. 1991
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !