BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan akidah merupakan asas kepada pembinaan Islam
pada diri seseorang. Ia merupakan inti kepada amalan Islam seseorang. Seseorang
yang tidak memiliki akidah menyebabkan amalannya tidak mendapat pengiktirafan
oleh Allah swt. Ayat-ayat yang terawal yang diturunkan oleh Allah swt kepada
Nabi Muhammad saw di Makkah menjurus kepada pembinaan akidah. Dengan asas
pendidikan dan penghayatan akidah yang kuat dan jelas maka Nabi Muhammad saw
telah berjaya melahirkan sahabat-sahabat yang mempunyai daya tahan yang kental
dalam mempertahan dan mengembangkan Islam ke seluruh dunia. Bilal bin Rabah
tidak berganjak imannya walaupun diseksa dan ditindih dengan batu besar di
tengah padang pasir yang panas terik. Demikian juga keluarga Amar bin Yasir
tetap teguh iman mereka walau berhadapan dengan ancaman maut. Dari sini kita
nampak dengan jelas bahawa pendidikan akidah amat penting dalam jiwa setiap
insan muslim agar mereka dapat mempertahan iman dan agama Islam lebih-lebih
lagi di zaman globalisasi yang penuh dengan cabaran dalam segenap penjuru
terutamanya internet dan teknologi maklumat yang berkembang dengan begitu pesat
sekali.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Nabi Dan Rasul
1.
Nabi
Dalam ungkapan yang lebih lengkap,
nabi adalah manusia yang kepadanya Tuhan mewahyukan kitab yang di antara isinya
adalah aturan-aturan Tuhan, berita (naba’) orang-orang terdahulu, maupun berita
(naba’) kehancuran alam semesta yang akan terjadi di masa mendatang.
Contohnya Nabi Muhammad. Di dalam
Quran yang diturunkan kepada beliau terdapat semua hal di atas.
Bisa dikatakan bahwa “kitab” adalah
kata kunci nabi. Para nabi menyampaikan kitab yang diturunkan Tuhan kepadanya
untuk menjadi kabar gembira dan peringatan bagi manusia.
Sebagian dari nabi-nabi itu juga
merangkap sebagai rasul. Artinya, selain diberikan kitab untuk disampaikan,
mereka juga diiringi dengan kegemilangan agama kebenaran yang merupakan janji
Tuhan yang khusus dilekatkan pada para rasul.
Sebagian nabi-nabi yang lain hanya
berperan sebagai nabi namun mereka bukan rasul. Jadi meskipun selaku nabi
mereka menyampaikan kitab Tuhan, tidak ada kepastian bahwa agama yang mereka
sampaikan itu akan mengalami kegemilangan. Malahan pada masa lalu banyak di
antara nabi-nabi yang dibunuh oleh kaumnya.
2. Rasul
Berikutnya kita akan membahas rasul
yang secara sederhana berarti utusan. Rasul adalah manusia yang diutus Tuhan
untuk menyampaikan ayat-ayat-Nya kepada manusia yang dengan perantaraan
pengutusan itu Tuhan akan menjadikan agama yang benar itu terpandang di atas
semua agama yang lain.
Kata kunci untuk rasul bukanlah
“menyampaikan”, akan tetapi “diutus”. Ketika seseorang dijadikan utusan Tuhan
akan ada pelantikan dimana Yang mengutus, atau wakil-Nya, menyatakan seseorang
itu sebagai utusan-Nya.
Seseorang tidak disebut rasul hanya
karena dia berinisiatif menyampaikan ayat-ayat Tuhan. Sama halnya seseorang
tidak lantas dikatakan utusan presiden hanya karena dia telah menceritakan
pidato presiden yang dibacanya di surat kabar.
Berbekalkan mandat yang diberikan
kepadanya, para rasul menjelaskan ayat-ayat dari kitab Tuhan kepada manusia.
Rasul yang merangkap nabi, seperti
Rasulullah Muhammad, menyampaikan kitab Tuhan yang diberikan kepadanya.
Sedangkan rasul-rasul yang bukan nabi, mereka hanya membenarkan kitab yang
sebelumnya telah dibawa oleh nabi.
B.
Iman
Kepada Para Rasul Allah
Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat
dari enam rukun yang wajib diimani oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud iman
kepada para rasul ialah meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah
orang-orang yang telah dipilih oleh Allah swt. untuk menerima wahyu dariNya
untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman hidup demi
memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Menurut Imam Baidhawi, Rasul adalah orang yang diutus
Allah swt. dengan syari’at yang baru untuk menyeru manusia kepadaNya. Sedangkan
nabi adalah orang yang diutus Allah swt. untuk menetapkan (menjalankan)
syari’at rasul-rasul sebelumnya. Sebagai contoh bahwa nabi Musa adalah nabi
sekaligus rasul. Tetapi nabi Harun hanyalah nabi, sebab ia tidak diberikan
syari’at yang baru. Ia hanya melanjutkan atau membantu menyebarkan syari’at
yang dibawa nabi Musa AS.
Mengenai identitas rasul dapat dibaca dalam Firman
Allah:
!$tBur
$uZù=yör&
n=ö6s% wÎ) Zw%y`Í
ûÓÇrqR
öNÍkös9Î) (
(#þqè=t«ó¡sù @÷dr& Ìò2Ïe%!$# bÎ)
óOçFZä.
w cqßJn=÷ès?
ÇÐÈ
Artinya: “ Kami tiada mengutus
Rasul Rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang
kami beri wahyu kepada mereka, Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang
berilmu, jika kamu tiada Mengetahui.” (QS. Al-Anbiya: 7)
ôs)s9ur
$uZù=yör&
Wxßâ `ÏiB y7Î=ö7s% Oßg÷YÏB
`¨B
$oYóÁ|Ás%
y7øn=tã Nßg÷YÏBur
`¨B
öN©9 óÈÝÁø)tR øn=tã 3
$tBur
tb%x.
@AqßtÏ9
br&
ÎAù't >pt$t«Î/
wÎ) ÈbøÎ*Î/ «!$# 4
#sÎ*sù
uä!$y_ ãøBr& «!$# zÓÅÓè% Èd,ptø:$$Î/
uÅ£yzur Ï9$uZèd
cqè=ÏÜö6ßJø9$#
ÇÐÑÈ
Artinya: “Dan Sesungguhnya Telah
kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang kami
ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak kami ceritakan
kepadamu. tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan
seizin Allah; Maka apabila Telah datang perintah Allah, diputuskan (semua
perkara) dengan adil. dan ketika itu Rugilah orang-orang yang berpegang kepada
yang batil.” (QS. Al-Mu’min: 78)
C.
Fungsi
Utama Para Rasul Allah
Fungsi rasul pada intinya adalah menyampaikan amanat
dari Allah untuk menegakkan kebenaran dan menjauhkan manusia dari kesesatan.
Fungsi Rasul menurut Al Quran antara lain
1.
Menceritakan
ayat-ayat Allah
2.
Menjelaskan agama
dengan terang atau menggunakan bahasa kaumnya
3.
Membawa
kebenaran, berita gembira, dan peringatan
4.
Memberi
peringatan yang jelas
5.
Membawa berita
gembira, memberi peringatan, dan sebagai saksi.
6.
Membawa keterangan-keterangan
yang nyata
7.
Menyuruh untuk
menyembah Allah dan bertakwa
8.
Menganjurkan
manusia beriman agar tidak mengkultuskan para rasul dan agar manusia bersikap
selalu mempelajari dan mengajarkan Al Quran
9.
Membacakan
ayat-ayatNya sebelum Allah memberikan azab bagi manusia yang melakukan
kezaliman
10.
Memberi keputusan
di antara manusia dengan adil dan tidak aniaya
11.
Menyerukan pada
tiap-tiap umat agar menyembah Allah dan menjauhi tagut dan lain-lain.
D.
Sifat-Sifat
Rasulallah
Para Rasul memiliki beberapa sifat utama melebihi manusia umumnya
yaitu :
1.
Benar (
shiddiq ) yaitu para Rasul selalu benar dalam perkataan dan perbuatan.
2.
Terpercaya (
amanah ) yaitu Rasul tidak pernah menghianati amanah Tuhan yang
dipikulnya.
3.
Menyampaikan ( tabliqh
) yaitu Rasul selalu menyampaikan segala pengajaran Allah kepada umatnya.
4.
Cerdik ( fathanah
) yaitu para Rasul memiliki kemampuan berfikir yang tinggi.
Selain itu ada juga sifat-sifat Rasul seperti :
1.
Basyariyyaturrasul yaitu para Nabi juga membutuhkan hal-hal yang bersifat umum seperti
manusia biasa yaitu makan, minum, menikah, berketurunan.
2.
Ishmaturrasul adalah orang yang ma’shum, terlindung dari dosa dan salah dalam
kemampuan pemahaman agama, ketaatan, dan menyampaikan wahyu Allah, sehingga
selalu siaga dalam menghadapi tantangan dan tugas apapun.
3.
Iltizamurrasul adalah orang-orang yang selalu komitmen dengan apapun yang mereka
ajarkan. Mereka bekerja dan berdakwah sesuai dengan arahan dan perintah Allah,
meskipun untuk menjalankan perintah Allah itu harus berhadapan dengan
tantangan-tantangan yang berat baik dalam diri pribadinya maupun dari para
musuhnya. Dalam hal ini para Rasul tidak pernah sejengkalpun menghindar atau
mundur dari perintah Allah
E.
Islam
Agama Nabi Dan Rasul
Islam adalah agama yang
sangat toleran, tetapi toleransi di dalam Islam adalah toleransi manusianya,
bukan ajarannya. Ada yang mengajak kita untuk mengakui bahwa semua agama itu
sama. Sama benarnya, dan juga kelak sama sama masuk surganya. Benarkah itu
semua? (al-Anbiyaa’: 25)
Jadi
seluruh nabi sebelum Nabi Muhammad SAW membawa agama yang sama, yakni agama
tauhid dan agama tauhid itu adalah Islam. Dan agama yang di bawa Nabi Muhammad
itu adalah sama dengan agama Nabi Ibrahim. (al-An’am: 161-163). Semua Rasul
Membawa Agama yang Sama (Islam). (asy-Syura: 13) Maka tidak aneh kalau Allah
SWT berfirman dalam surah Ali Imran ayat 19 dan 85 menegaskan bahwa
satu-satunya Agama adalah Islam , agama yang diturunkan oleh Allah itu adalah
hanya Islam, maka yang diterima adalah hanya agama Islam. Sunagguh tidak logis
kalau Allah menurunkan banyak agama kemudian yang diterima hanya satu. (Ali
Imron : 85).
Allah secara tidak langsung
menyuruh kita secara tidak langsung untuk bercermin kepada jagad raya beserta
seluruh isinya dan nabi-nabi terdahulu, bahwa semua itu berIslam dan tunduk
secara total kepada Allah SWT. (Ali ‘Imran: 83-84).
Suatu saat orang-orang
Yahudi dan Nasrani memperdebatkan masalah nabi Ibrahim a.s. Orang Yahudi
mengklaim bahwa nabi Ibrahim beragama Yahudi, sebaliknya orang Nasrani. Maka
dijawab oleh Allah dalam Al-Qur’an surah Ali ‘Imran: 64-68. yang maknanya :
Katakanlah: "Hai ahli Kitab, Marilah (berpegang) kepada suatu kalimat
(ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara Kami dan kamu, bahwa tidak kita
sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan
tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain
Allah". jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka:
"Saksikanlah, bahwa Kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada
Allah)".65. Hai ahli Kitab, mengapa kamu bantah membantah tentang hal
Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim.
Apakah kamu tidak berpikir? 66. Beginilah kamu, kamu (sewajarnya) bantah membantah
tentang hal yang kamu ketahui, maka kenapa kamu bantah membantah tentang hal
yang tidak kamu ketahui? Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. 67.
Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi Dia
adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali
bukanlah Dia termasuk golongan orang-orang musyrik. 68. Sungguh orang yang
paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini
(Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah
adalah pelindung semua orang-orang yang beriman.
Saya kira ayat-ayat
tersebut adalah ayat yang sudah jelas, yang tidak memerlukan tafsir, bahwa
mereka semua adalah beragama Islam, dan memang Allah hanya menurunkan agama
Islam. Dan tidak ada agama yang lebih benar daripada Islam. (al-Nisa’: 125).
Akhirnya, marilah berIslam
secara total, dijamin kita tidak akan pernah keliru, tidak akan pernah
menyimpang, tidak akan pernah sesat, karena itulah firman Allah, dan ini tidak
perlu kita tafsirkan karena semua sudah tegas dan jelas.
F.
Kekhususan
Risalah Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW mempunyai ciri-ciri yang khusus
dibandingkan dengan para rasul lainnya. Diantara ciri-ciri tersebut adalah
sebagai nabi penutup, penghapus risalah sebelumnya, membenarkan nabi
sebelumnya, menyempurnakan risalah, diperuntukkan bagi manusia seluruh alam,
dan sebagai rahmat bagi alam semesta. Ciri-ciri ini dimiliki oleh Nabi Muhammad
SAW dan tidak dimiliki oleh para Rasul sebelumnya. Nabi Muhammad sebagai penutup
bererti tidak ada lagi nabi setelah nabi Muhammad SAW, ia pun menghapuskan
risalah sebelumnya yang bererti risalah sebelumnya tidak lagi digunakan setelah
datangnya Nabi Muhammad SAW, beliaupun membenarkan Nabi sebelumnya dan adanya
Nabi Muhammad tidak untuk kaumnya sahaja tetapi bagi seluruh manusia dan bagi
semesta Alam.
RasululLah tampil sebagai pembawa risalah Islam yang
mencakupi huda dan dienul Haq. Selain itu hadirnya RasululLah SAW di tengah
kita adalah sebagai saksi, pembawa berita gembira dan peringatan, menyeru ke
jalan Allah dan sebagai pelita yang menerangi.
Kekhususan Risalah Nabi Muhammad SAW
1.
Khotama Al Anbiya
(Nabi penutup)
2.
Nasikhu Ar
Risalah (penghapus risalah)
3.
Musoddiqu Al Anbiyak
(membenarkan para nabi)
4.
Mukammilu Ar
Risalah (penyempurna risalah)
5.
Kaafatalinnaas
(untuk seluruh manusia)
6.
Rahmatul Alamin
(rahmat bagi alam semesta)
7.
Risalatul Islam
8.
Ad dakwah
G.
Buah Iman
Kepada Rasul
Beriman kepada Rasul-rasul Allah akan memberikan hikmah yang besar
bagi kita antara lain :
1.
Mengetahui betapa
besarnya kasih sayang Allah kepada hambanya sehingga diutus beberapa Nabi untuk
membimbing dan memberi petunjuk untuk kebahagian manusia baik didunia maupun
diakhirat.
2.
Kita selalu
bersyukur kepada Allah SWT, karena mengutus Nabi sebagai pembimbing keselamatan
kita, itu adalah merupakan nikmat yang amat besar.
3.
Melahirkan rasa
cinta dan ta’zhim kepada Rasul, karena mereka berhasil mengemban amanah dari
Allah SWT, walaupun dihalau oleh beberapa tantangan dan rintangan, namun
risalah tersebut tetap tersebar sampai saat ini.
Selain itu hikmah beriman kepada Rasul juga dapat mengetahui jejak
Rasul-rasul Allah, sehingga makin mantaplah keyakinan akan kesempurnaan islam
yang dibawa Nabi Muhammad SAW dan makin teguh berpegang pada ajaran Tuhan yang
maha sempurna.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah tersebut maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa, Kekhususan Risalah Nabi Muhammad SAW
- Khotama Al Anbiya (Nabi penutup)
- Nasikhu Ar Risalah (penghapus risalah)
- Musoddiqu Al Anbiyak (membenarkan para nabi)
- Mukammilu Ar Risalah (penyempurna risalah)
- Kaafatalinnaas (untuk seluruh manusia)
- Rahmatul Alamin (rahmat bagi alam semesta)
- Risalatul Islam
- Ad dakwah
Beriman kepada Rasul-rasul Allah akan memberikan hikmah yang besar
bagi kita antara lain :
- Mengetahui betapa besarnya kasih _aying Allah kepada hambanya sehingga diutus beberapa Nabi untuk membimbing dan memberi petunjuk untuk kebahagian manusia baik didunia maupun diakhirat.
- Kita selalu bersyukur kepada Allah SWT, karena mengutus Nabi sebagai pembimbing keselamatan kita, itu adalah merupakan nikmat yang amat besar.
3.
Melahirkan rasa
cinta dan ta’zhim kepada Rasul, karena mereka berhasil mengemban amanah dari
Allah SWT, walaupun dihalau oleh beberapa tantangan dan rintangan, namun
risalah tersebut tetap tersebar sampai saat ini.
DAFTAR
PUSTAKA
DR. Rosihon Anwar, M.Ag, Akidah Akhlak, Pustaka Setia.
Bandung, 2008
thanks for the sharing. this is a nice post. click my uni's web here walisongo.ac.id
ReplyDelete