BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Iman kepada Malaikat merupakan
rukun Iman yang kedua setelah beriman kepada Allah SWT. Allah SWT menciptakan
makhluk-Nya dalam dua bentuk yaitu bentuk yang nyata dan yang tidak nyata.
Makhluk nyata seperti manusia, tumbuh-tumbuhan dan hewan. Dan yang tidak nyata
seperti Malaikat, Jin, Setan dan Iblis.
Iman kepada Malaikat berarti
percaya atau yakin dengan sepnuh hati akan adanya Allah SWT yang gaib, yang
diciptakan dari Nur (cayaha).
Dalam kaitan diatas maka
manusia wajib sepenuh jiwa dan raga mempercayai serta meyakini bahwa Allah SWT
menciptakan makhluk yang bernama malaikat. Karena pada dasarnya banyak manusia
yang tidak percaya akan adanya malaikat karena malaikat berbadan halus sedang
manusia berbadan kasar. Oleh sebab itu manusia wajib meyakininya. Dengan demikian,
jika kita mengingkari, berarti kita kufur kepada-Nya.
B. Rumusan Masalah
- Apakah Iman Kepada Malaikat?
- Apa sajakah Sifat-Sifat Para Malaikat?
- Apakah Nama-Nama Malaikat dan Tugasnya?
- Apa Sajakah Makhluk Ghaib Lainnya?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Iman Kepada Malaikat
Iman kepada Malaikat berarti
percaya, atau yakin dengan sepnuh hati akan adanya makhluk Allah SWT yang
ghaib. Maksud dari ghaib adalah tidak dapat dilihat dengan panca indera
manusia. Firman Allah SWT:
$pkr'¯»t
tûïÏ%©!$#
(#qãZtB#uä
(#þqè%
ö/ä3|¡àÿRr&
ö/ä3Î=÷dr&ur
#Y$tR
$ydßqè%ur
â¨$¨Z9$#
äou$yfÏtø:$#ur
$pkön=tæ
îps3Í´¯»n=tB
ÔâxÏî
×#yÏ©
w tbqÝÁ÷èt
©!$#
!$tB
öNèdttBr&
tbqè=yèøÿtur
$tB
tbrâsD÷sã
ÇÏÈ
Artinya: “Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS.
At-Tahrim: 6)
B. Sifat-Sifat Para Malaikat
Dalam Al-Qur’an ataupun hadits
tidak menggambarkan wujud Malaikat, tapi hanya menerangkan tentang sifat-sifat
Malaikat, antara lain sebagai berikut:
- Malaikat selalu taat dan patuh kepada Allah SWT serta tidak pernah durhaka kepada-Nya
- Malaikat dapat berubah bentuk apa saja atas izin Allah SWT seperti seorang laki-laki atau hewan
- Malaikat senantiasa bertasbih kepada Allah SWT dan tidak pernah merasa lelah dan bosan.
- Malaikat tidak memiliki sesuatu keinginan atau nafsu
- Malaikat tidak pernah sombong atau takabur dan selalu mengikuti perintah Allah SWT
Firman Allah SWT:
¼ã&s!ur
`tB
Îû
ÏNºuq»yJ¡¡9$#
ÇÚöF{$#ur
4 ô`tBur
¼çnyZÏã
w tbrçÉ9õ3tGó¡o
ô`tã
¾ÏmÏ?y$t7Ïã
wur
tbrçÅ£óstGó¡t
ÇÊÒÈ
Artinya: “Dan
kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. dan malaikat-malaikat yang
di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada
(pula) merasa letih” (QS. Al-Anbiya’: 19)
C. Nama-Nama Malaikat dan
Tugasnya
Karena sangat banyaknya,
tidak ada yang mengetahui jumlah
Malaikat seluruhnya, kecuali Allah sendiri yang mengetahuinya. Namun dari
sekian banyak Malaikat, ada 10 Malaikat yang harus diketahui sehubungan dengan
tugas-tugas mereka yaitu sebagai berikut:
- Malaikat Jibril, disebut juga Ruhul Qudus atau Ruhul Amin, ia merupakan kepala Malaikat yang memiliki tugas menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada Nabi dan Rasul sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad SAW.
- Malaikat Mika’il, tugasnya mengatur dan menyampaikan rezeki kepada seluruh makhluk Allah, termasuk juga mengatur hujan, angin dan bintang-bintang.
- Malaikat Israfil, tugasnya adalah meniup sangkakala (terompet) disaat manusia dibangkitkan dari kubur
- Malaikat Izra’il, bertugas mencabut nyawa seluruh makhluk termasuk malaikat, manusia, jin dan nyawanya sendiri.
- Malaikat Raqib, bertugas mencatat amal kebaikan yang dilakukan manusia sejak aqil baligh selama hidupnya.
- Malaikat Atid, bertugas mencatat amal kejahatan manusia selama hidup
- Malaikat Munkar, bertugas menjaga alam kubur, sekaligus sebagai penanya manusia di alam kubur
- Malaikat Nakir, bertugas sama dengan Malaikat Munkar menanyakan manusia tentang 6 pokok permasalahan yakni Tuhan, agama, Nabi/Rasul, kitab, kiblat dan teman (saudara)
- Malaikat Malik, bertugas menjaga pintu neraka tempat manusia menerima azab (siksa) karena kedurhakaannya (kejahatan)
- Malaikat Ridwan, bertugas menjaga pintu surga tempat hamba Allah menerima balasan ketakwaannya.
D. Makhluk Ghaib Lainnya
Selain malaikat yang
diciptakan sebagai makhluk halus, Allah SWT menciptakan pula makhluk halus
lainnya yaitu Jin, Syetan dan Iblis. Jin diciptakan dari api ada yang beriman
dan ada pula yang kafir sebagaimana
manusia, ada yang masuk surga dan ada pula yang masuk neraka, serta ada
laki-laki dan perempuan.
Didalam al-Qur’an, ada surat
yang khusus menerangkan tentang jin yaitu surat al-Jin, firman Allah SWT
sebagai berikut:
¨b!$pgø:$#ur
çm»uZø)n=yz
`ÏB
ã@ö6s%
`ÏB
Í$¯R
ÏQqßJ¡¡9$#
ÇËÐÈ
Artinya: “Dan
kami Telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas’ (QS.
Al-Hijr: 27)
Seperti telah dikatakan bahwa
makhluk gaib itu selain jin adalah iblis dan setan, namun perbedaannya diantara
jin itu ada yang beriman dan ada juga yang kafir, sedangkan setan dan iblis
semuanya durhaka dan kafir.
Pekerjaan setan dan iblis
adalah menyesatkan manusia kedalam jalan maksiat dan dosa. Oleh karena itu
Islam menekankan dengan keras supaya memusuhi dan menghindari bujuk rayu stan
dan iblis ini. Bentuk setan dan iblis ini sangat halus sehingga tidak dapat
dilihat dengan panca indera manusia.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas kami dapat
mengambil kesimpulan bahwa beriman kepada Malaikat itu erat kaitannya dengan
keimanan kepada Allah SWT, dan kebenaran wahyu-Nya yang diterima oleh para
Rasul untuk diteruskan kepada umat manusia. Selain itu harus diyakini bahwa para
Malaikat adalah hamba Allah yang tidak dibenarkan dijadikan sekutu-kutu bagi
Allah SWT.
B. Penutup
Demikian makalah ini kami
buat, kami ucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu atas
terselesainya makalah ini. Kami menyadari makalah yang kami buat ini jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu kami mohon kritik dan saran yang sifatnya
membangun, agar kami dapat memperbaiki makalah kami selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
DR. Rosihon Anwar, M.Ag, Akidah Akhlak, Pustaka
Setia. Bandung, 2008
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !