BAB
I
PENDAHULUAN
Pemasaran bukanlah sekadar
perluasan dari penjualan. Pemasaran sama sekali bukan sebuah aktivitas yang
khusus. Pemasaran meliputi keseluruhan bisnis. Pemasaran adalah keseluruhan
bisnis yang dilihat dari sudut pandang hasil akhir yang dicapai, yaitu sudut
pandang pelanggan. Ia juga mengemukakan bahwa pemasaran adalah fungsi yang
berbeda dan merupakan fungsi yang unik dari suatu bisnis. Kemudian Drucker juga
menyebutkan bahwa dalam setiap bisnis, hanya pemasaran dan inovasi yang
menghasilkan pendapatan, yang lain hanya menciptakan biaya. "Only
marketing and innovation generate revenue, the rest creates cost".
Baker menulis dalam bukunya bahwa definisi Drucker ini mungkin merupakan
definisi pertama yang mengantisipasi munculnya pemasaran sebagai disiplin
bisnis kunci.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemasaran
Profesor Kotler mengawali bukunya
dengan pertanyaan, apakah arti istilah pemasaran? Sebagian besar orang (kta
Kotler) mengidentikkan pemasaran secara keliru dengan penjualan dan promosi.[1]
Padahal, penjualan bukanlah bagian
yang paling penting dari pemasaran. Penjualan hanyalah "the tip of the
marketing iceberg". Penjualan hanyalah salah satu dari bagian fungsi
pemasaran dan seringkali bukan merupakan bagian terpenting.
Profesor Michael J. Beker dalam
bukunya Marketing, an Introductory Tex-6th Edition,[2]
mendata enam belas definisi berbeda tentang pemasaran yang diambil dari
berbagai sumber sesuai dengan urutan kronologis. Ia menyimpulkan bahwa terdapat
sebuah perubahan penekanan karena disiplin ilmu ini telah berkembang sejak
profesor bidang pemasaran yang pertama dinobatkan di Wharton Business School di
era 1880-an.
Peter
F. Drucker yang sering disebut sebagai guru manajemen, mengatakan bahwa
pemasaran bukanlah sekadar perluasan dari penjualan. Pemasaran sama sekali
bukan sebuah aktivitas yang khusus. Pemasaran meliputi keseluruhan bisnis.
Pemasaran adalah keseluruhan bisnis yang dilihat dari sudut pandang hasil akhir
yang dicapai, yaitu sudut pandang pelanggan. Ia juga mengemukakan bahwa pemasaran
adalah fungsi yang berbeda dan merupakan fungsi yang unik dari suatu bisnis.
Kemudian Drucker juga menyebutkan bahwa dalam setiap bisnis, hanya pemasaran
dan inovasi yang menghasilkan pendapatan, yang lain hanya menciptakan biaya.
"Only marketing and innovation generate revenue, the rest creates
cost". Baker menulis dalam bukunya bahwa definisi Drucker ini mungkin
merupakan definisi pertama yang mengantisipasi munculnya pemasaran sebagai
disiplin bisnis kunci.[3]
Salah satu definisi pemasaran yang
cukup formal di kalangan pakar pemasaran di Amerika, dari organisasi
profesional pemasaran, berbunyi:
"Manajemen pemasaran adalah
proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentuan harga, promosi dan
pendistribusian barang, jasa dan ide untuk menciptakan pertukaran dalam
kelompok yang dituju, di mana proses ini dapat memuaskan pelanggan dan tujuan
perusahaan." (American Marketing Association: AMA. 1985).
Profesor
Frederick E. Webster, Jr dalam artikelnya "The Changing Role of
Marketing in the Corporation", yang diterbitkan Journal of
Marketing, vol. 56 pada Oktober 1992 mengemukakan, "Bentuk-bentuk
organisasi yang baru termasuk di dalamnya adalah kemitraan strategis (strategic
partnership) dan jaringan stategis (strategic network), menggantikan
organisasi-organisasi yang bersifat sederhana, melakukan transaksi berbasis
pasar (market based transaction) dan juga bersifat hirarkis-birokratis
tradisional. Fungsi manajemen pemasaran secara historis yang berdasarkan
paradigma (microeconomic maximization) hars secara kritis diuji
relevansinya terhadap teori dan praktek pemasaran di era 1990-an. Sebuah
konsepsi baru pemasaran akan berfungsi pada pengelolaan kemitraan strategis dan
memposisikan perusaan tersebut diantara vendors dan pelanggan dalam value-chain
dengan sasaran untuk memberikan value yang superior kepada pelanggan (customer
relationship) akan dilihat sebagai sumberdaya kunci yang strategis dari
sebuah bisnis".
Sementara waktu ia menjelaskan
bahwa cakupan dari suatu hubungan pemasaran berubah dari transaksi (transactions)
menjadi transaksi berulang (repeat transaction) menjadi hubungan jangka
panjang (long-term relatiionship), menjadi kemitraan antara
pembeli-penjual (buyer-seller partnership) yang bersifat "mutual
total dependence", menjadi aliansi strategis (strategic alliances)
termasuk didalamnya joint ventures, menjadi organisasi jaringan (network
organization), dan menjadi integrasi vertikal (vertical integration).
Ia juga mengakui bahwa kita harus mendefinisikan ulang peranan pemasaran.
Untuk mempertimbangkan peranan
baru pemasaran dalam korporasi yang sedang berkembang, kita harus menyadari
bahwa pemasaran sebenarnya beroperasi pada tiga level yang berbeda, yang
mencerminkan tiga tingkat strategi.
1. Pada Tingkat Korporat. Pemasaran
adalah untuk Analisis Struktur Pasar. Orientasi dan Dukungan Pelanggan, serta
Memposisikan Perusahaan dalam Value Chain.
2. Pada Tingkat Bisnis atau SBU (Strategic
Busines Unit). Pemasaran adalah untuk Segmentasi dan Targeting
Pasar, Memposisikan Produk, serta Memutuskan kapan serta bagaimana menjalin
kemitraan.
3. Pada Tingkat Operational.
Pemasaran adalah untuk Marketing Mix, Mengelola Pelanggan, serta
melakukan Reseller Relationship.
Akhirnya, Webster juga berpendapat
bahwa ada suatu kebutuhan untuk suatu Kerangka Kerja Konseptual yang Diperluas.
Kemudian muncullah gagasan-gagasan
pemasaran yang baru, misalnya dari Profesor Philip Kotler, pakar marketing
terkemuka saat ini, dalam buku teksnya yang digunakan secara luas, Marketing
Manajement[4]
yang mendefinisikan bahwa pemasaran adalah sebuah proses sosial dan manajerial
di mana individu-individu dan kelompok-kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran
produk-produk yang bernilai.
B. Pengertian Pemasaran (Syariah)
Berangkat dari definisi pemasaran
yang telah disepakati dewan World Marketing Association (WMA) dalam World
Marketing Conference di Tokyo pada April 1998, maka dapat didefinisikan
pemasaran dalam perspektif syariah sebagai berikut:
Pemasaran
syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses
penciptaan, penawaran, dan perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholders-nya
yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip
muamalah dalam Islam (Marketing syariah is a strategic business discipline
that directs the process of creatiing, offering and changing value from one
initiator to its staheholders, and the whole process should be in accordance
with muamalah principles in Islam).
C. Prinsip-Prinsip Pemasaran
Dalam Perspektif Syariah
Ada komponen utama dalam pemasaran
yang harus kita tahu jika ingin melihat konsep pemasaran secara utuh dari sudut
pandang syariah Islam. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa konsep pemasaran itu sendiri dapat kita temukan
dalam fiqih Islam, misalnya dalam bentuk wakalah, simsar (perwakilan).
Konsep Strategic Business
Architecture-nya Hermawan Kartajaya dalam meninjau marketing dalam
perspektif syariah, sebagaimana ia tulis bersama Prof. Philip Kotler (bapak
marketing saat ini) dalam beberapa buku, misalnya dalam "Repositioning
ASIA From Bubble To Sustainable Economy" dan dalam "Rethingtking
Marketing-Sustainable Marketing Enterprise in Asia" juga dimuat dalam Global
Marketing-nya Warren J. Keegan. Konsep ini original dari seorang pakar marketing
dunia yang berasal dari Indonesia. Konsep tersebut selain telah teruji di
beberapa perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, juga telah diakui oleh pakar
marketing dunia.
Komponen utama atau konsep utama
dalam pemasaran yaitu:
- Segmentation (segmentasi)
- Targenting (target pasar)
- Positioning (penentuan posisi)
- Marketing Tactic (taktik pemasaran)
- Differentiation (diferensiasi)
- Marketing Mix (Bauran pemasaran)
- Selling (penjualan)
- Marketing Value (nilai pemasaran)
- Brand (merek)
- Service (pelayanan)
- Process (proses)
BAB
III
KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah tersebut
diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa, "Manajemen pemasaran adalah
proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentuan harga, promosi dan
pendistribusian barang, jasa dan ide untuk menciptakan pertukaran dalam
kelompok yang dituju, di mana proses ini dapat memuaskan pelanggan dan tujuan
perusahaan." (American Marketing Association: AMA. 1985).
Pemasaran syariah adalah sebuah
disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan
perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholders-nya yang
dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah
dalam Islam (Marketing syariah is a strategic business discipline that
directs the process of creatiing, offering and changing value from one
initiator to its staheholders, and the whole process should be in accordance
with muamalah principles in Islam).
DAFTAR
PUSTAKA
Amin Suma. Asuransi Syariah dan Asuransi
Konvensional. Ciputat. 2006
Michael J. Baker. Marketing, an Introductory
Tex-6th. Edition. Palgrave. 1997
Peter F. Drucker. Manajement: Tasks,
Responsibilities, Practics, Harper & Row, New York. 1973
Philip Kotler dan Gary Armstrong. Principles
of Marketing, fifth edition. Prentice-Hall, Inc. 1980
Philip Kotler, Marketing Management 7th
Edition Addison, Wesley Publishing, 1991
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !