BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kekuatan dan kelemahand ari
program pengajaran yang telah disusun guru biasanya dapat diketahui dengan
lebih jelas setelah program tersebut dilaksanakan di kelas dan dievaluasi
dengan seksama. Hasil yang dieroleh dari evaluasi yang diadakan akan memberi
petunjuk kepada guru tentang bagian-bagian mana dari program tersebut yang
sudah berhasil dan bagian-bagian mana pula yang belum berhasil mencapai
tujuan-tujuan yang ditetapkan.
Atas dasar hasil evaluasi
tersebut dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan, baik pada waktu
program masih berjalan maupun setelah program itu selesai dilaksanakan.
Perbaikan yang dilakukan setelah program selesai dilaksanakan berguna untuk
keperluan penyempurnaan pengajaran pada tahun berikutnya.
Penyempurnaan-penyempurnaan
program pengajaran yang telah disusun oleh guru pada hakikatnya berlangsung
secara terus-menerus, apalagi mengingat siswa-siswi yang dihadapi guru berbeda
dari tahun-ketahun.
Sebelum sampai pada tahap
pelaksanaan, tentu saja guru perlu terlebih dahulu menyiapkan suatu
programbahan pengajaran berdasarkan hasil perencanaan yang telah dilakukan.
Sehubungan dengan itu, dalam bab ini, program/bahan pengajaran, pelaksanaan
program pengajaran dikelas, serta evaluasi pengajaran yang sedang/telah
dilaksanakan.
1.2 Tujuan Penulisan
-
Diharapkan mahasiswa dapat memahami kajian tentang pelaksanaan pembelajaran
dan evaluasi
-
Diharapkan menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang
perencanaan pembelajaran di Sekolah Umum dan Madrasah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penyiapan Program/Bahan
Pengajaran
1. Hasil Yang Dicapai
Dari Perencanaan Pengajaran
Ada dua jenis hasil pokok yang
diperoleh dari kegiatan perencanaan pengajaran yang dilakukan:
- Daftar sejumlah pokok/satuan bahasan yang akan diajarkan selama satu caturwulan beseerta alokasi waktu yang telah ditetapkan untuk masing-masing pokok/satuan bahasan
- Bagan/matriks yang berisi rencana yang lebih rinci tentang pengajaran masing-masing pokok/satuan bahasan, yang meliputi Tujuan Instruksional Umum, Tujuan Instruksional Khusus, alat evaluasi, materi, kegiatan belajar mengajar, serta media/alat dan sumber bahan.
Hasil-hasil perencanaan
pengajaran tersebut diatas kita peroleh melalui satuan cara atau prosedur
tertentu yang disebut PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional) yang
melibatkan sejumlah langkah pokok seperti yang telah dipelajari dalam bab-bab
terdahulu.
Jika terdapat 6 pokok/satuan
bahasan pada hasil butir a, maka akan dihasilkan 6 bagan/matriks sebagai hasil
butir b, satu untuk setiap pokok/satuan bahasan.
Sebagaimana telah diuraikan dalam bab-bab yang
lalu, dalam bagan/matriks tersebut terlihat adanya kesesuaian/keterkaitan
antara unsur-unsur yang terdapat didalamnya, dari TIU sampai dengan sumber. Hal
ini penting karena berdasarkan bagan/matriks inilah kemudian akan dikembangkan
program/bahan pengajaran yang akan dilaksanakan di kelas.
2. Jenis-jenis Program/Bahan
Pengajaran Yang Dapat Dikembangkan
Dari hasil perencanaan
pengajaran yang tergambar di dalam bagan/matriks, sebenarnya dapat dikembangkan
berbagai jenis program/bahan pengajaran, sesuai dengan keperluan.
Dalam Satpel atau SAP
terkandung unsur-unsur sebagai berikut:
-
Tujuan-tujuan yang ingin dicapai
-
Pokok-pokok materi yang akan disajikan
-
Kegiatan-kegiatan belajar-mengajar yang akan dilaksanakan
-
Media/alat pengajaran yang akan digunakan
-
Sumber bahan yang dijadikan acuan/rujukan
-
Cara evaluasi yang akan ditempuh
Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa Satpal atau SAP adalah merupakan jenis program pengajaran
yang dapat dikembangkan dari hasil kegiatan perencanaan pengajaran yang telah
ditempuh dengan menggunakan langkah-langkah pokok dalam PPSI.
B. Pelaksanaan Program
Pengajaran
1. Evaluasi Awal
Langkah pertama yang biasa
dilakukan dalam melaksanakan suatu program pengajaran ialah mengadakan evaluasi
awal.
Evaluasi awal atau pretest
dilakukan sebelum pelajaran diberikan. Tujuan atau fungsinya ialah untuk
mengetahui kemampuan awal siswa mengenai pelajaran yang bersangkutan. Dengna
mengetahui kemampuan awal siswa ini, guru akan dapat menentukan cara
penyampaian yang akan ditempuhnya nanti. Untuk bahan-bahan yang telah dikuasai
siswa, misalnya, guru tidak akan memberikan penjelasan yang banyak lagi.
Disamping itu, dengan adanya evaluasi awal, guru akan dapat melihat hasil yang
betul-betul dicapai melalui program yang dilaksanakannya, setelah
membandingkannya dengan hasil evaluasi akhir.
Soal-soal tes yang digunakan
untuk evaluasi awal adalah yang telah dikembangkan oleh guru pada waktu merencanakan
pengajaran.
2. Pelaksanaan Pengajaran
Setelah evaluasi awal
dilakukan, langkah berikutnya ialah melaksanakan pengajaran sesuai dengan
langkah-langkah/kegiatan belajar mengajar yang telah direncanakan.
Selama langkah ini
berlangsung, kegiatan evaluasi dilakukan oleh guru antara lain dalam bentuk
kuis, tugas-tugas, observasi, dan bertanya langsung kepada siswa tentang
pelajaran yang sedang disajikan, apakah cukup jelas, dan sebagainya. Dari
kegiatan evaluasi ini, guru dapat mengetahui bagian-bagianmana dari materi yang
belum begitu dipahami oleh siswa, dan bagian-bagian mana dari kegiatan belajar
mengajar yang tampaknya kurang efektif atau sulit dilaksanakan dengan baik.
Atas dasar evaluasi selama
kegiatan belajar mengajar berlangsung, guru dapat melakukan
perbaikan/penyesuaian, antara lain menjelaskan kembalii bahan-bahan yang belum
sepenuhnya dipahami siswa, dengan cara yang berbeda.
3. Evaluasi Akhir
Setelah pengajaran selesai
dilaksanakan, maka tibalah saatnya bagi
guru melakukan evaluasi akhir atau post test, dengan menggunakan
tes yang sama atau setara dengan yang digunakan pada evaluasi awal.
Fungsinya ialah untuk
memperoleh gambaran tentang kemampuan yang dicapai siswa pada akhir pengajaran.
Jika hasil evaluasi akhir kita bandingkan dengan evaluasi awal, akan dapat
diketaui seberapa jauh efek atau pengaruh dari pengajaran yang telah kita
berikan, di samping sekaligus dapat pula kita ketahui bagian-bagian mana dari bahan
pengajaran yang masih belum dipahami oleh sebagian besar siswa.
4. Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil-hasil
evaluasi yang telah dilakukan, guru dapat merencanakan kegiatan-kegiatan tindak
lanjut yang perlu dilakukan, baik berupa upaya perbaikan (remedial) bagi
siswa-siswi tertentu, maupun berupa penyempurnaan program pengajaran. Upaya
tindak lanjut ini sangat penting dalam proses pengajaran, sebab jika tidak,
kegiatan-kegiatan evaluasi yang telah dilakukan tidak akan banyak gunanya,
hanya merupakan pemborosan waktu saja.
C. Evaluasi Pengajaran
1. Fungsi Evaluasi
Dalam pengembangan program
pengajaran, ada dua fungsi utama evaluasi yang perlu diwujudkan:
-
Mengetahui tingkat efektivitas
program dalam mencapai tujuan-tujuannya
-
Mengidentifikasikan bagian-bagian dari program pengajaran yang perlu
diperbaiki
2. Cara-cara Evaluasi
Dalam kaitan dengan fungsi
pertama evaluasi, yaitu melihat efektivitas program pengajaran cara yang paling
banyak dilakukan ialah melalui tes yang diberikan pada awal dan pada akhir
program. Semakin besar perbedaan hasil tes awal dan hasil tes akhir (dalam
pengertian hasil tes akhir lebih baik dari hasil tes awal) maka semakin efektif
program pengajaran yang bersangkutan.
Dalam kaitan dengan fungsi
kedua evaluasi, yaitu mengidentifikasikan bagian-bagian program yang perlu
diperbaiki, cara yang dapat digunakan meliputi baik tes maupun nontes seperti
kuis, tugas-tugas, observasi, dan jika perlu dapat pula berupa angket/wawancara
dengan para siswa atau permintaan masukan dari teman guru yang lain. Hasil tes,
kuis dan tugas-tugas dapat memberikan petunjuk tentang bagian-bagian mana dari
bahan pelajaran yang belum dipahami oleh siswa siswi.
3. Cara Pengelolaan Hasil
Evaluasi
a. Pengolahan Secara Keseluruhan
Cara pengolahan ini dilakukan
dengan membandingkan nilai rata-rata awal (dan nilai rata-rata) tes akhir,
untuk melihat tingkat efektivitas yang dicapai program pengajaran yang
bersangkutan.
b. Pengolaan Bagian Demi Bagian
Cara pengolahan ini dilakukan
terhadap hasil tes yang dicapai siswa soal demi soal, terutama pada tes
akhir, untuk mengetahui berapa persen
siswa yang betul dan salah dalam setiap soal.
Dari hasil pengolahan soal
demi soal diatas, guru dapat memperoleh
gambaran tentang bagian-bagian mana dari materi pelajaran yang belum dikenai
oleh sebagian besar siswa.
4. Penggunaan Hasil
Evaluasi
a. Untuk Kepentingan
Pengelolaan Siswa
Hasil evaluasi yang telah diperoleh dapat digunakan untuk
merencanakan program-program perbaikan (remedial) yang diperlukan untuk
semua atau sebagian siswa tertentu.
b. Untuk Kepentingan Perbaikan
Program
Disamping untuk kepentingan
pengelolaan siswa, hasil evaluasi yang diperoleh perlu pula digunakan untuk
kepentingan perbaikan program.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan tersebut
diatas maka kami dapat menyimpulkan bahwa, Pelaksanaan Program Pengajaran,
yaitu:
1. Evaluasi Awal
Langkah pertama yang biasa
dilakukan dalam melaksanakan suatu program pengajaran ialah mengadakan evaluasi
awal.
2. Pelaksanaan Pengajaran
Setelah evaluasi awal
dilakukan, langkah berikutnya ialah melaksanakan pengajaran sesuai dengan
langkah-langkah/kegiatan belajar mengajar yang telah direncanakan.
3. Evaluasi Akhir
Setelah pengajaran selesai
dilaksanakan, maka tibalah saatnya bagi
guru melakukan evaluasi akhir atau post test, dengan menggunakan
tes yang sama atau setara dengan yang digunakan pada evaluasi awal.
4. Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil-hasil
evaluasi yang telah dilakukan, guru dapat merencanakan kegiatan-kegiatan tindak
lanjut yang perlu dilakukan, baik berupa upaya perbaikan (remedial) bagi
siswa-siswi tertentu, maupun berupa penyempurnaan program pengajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Bloom, B.S.et.al. Handbook
on Formative and Summative Evaluation of Student Learning. New York: Mc
Graw-Hill Inc. 1971
Bruner, J.S. The Process
of Education. New York: Vintage Books. 1960
Joyce. B. & Weil, M. Models
of Teaching. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. 1980
Kourilsky, M. &
Quaranta, L. Effective Teaching; Principles and Practice. Glenview:
Scott, Foresman and Company. 1987
Gagne, R.M. The
Conditionsof Learning. New York: Holt, Tinehart, and Winston, Inc. 1970
Nana Sudjana, Dasar-Dasar
Proses Belajar-Mengajar. Bandung, Sinar Baru. 1989
S. Nasution. Berbagai
Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta, PT. Bina Aksara.
1982
S. Nasution. Didaktik
Asas-Asas Mengajar. Bandung, Jenmars. 1986
S. Nasution. Teknologi
Pendidikan. Bandung, Jenmear. 1982
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !