Home »
» shalat
shalat
BAB I
PENDAHULUAN
Shalat yang diwajibkan bagi tiap-tiap orang yang dewasa dan berakal ialah lima kali sehari semalam. Mula-mula turunnya perintah wajib shalat itu ialah pada malam isra’, setahun sebelum tahun Hijriah.hal itu akan dijelaskan satu persatu berikut ini.
Orang yang bukan islam tidak diwjibkan shala,berarti ia tidak di tuntut untuk mengerjakannya di dunia hingga ia masuk islam, karena meskipun dikerjakannya, tetap tidak sah. Tetapi iaakan mendapat siksaan diakhirat karena tidak shalat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian shalat.
Asal makna shalat secara epistimologi ialah “do’a”, tetapi yang di maksud di sini ialah”ibadat yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang di mulai dengan takbir,di sudahi dengan salam, dan memenuhi beberapa syarat yang di tentukan”.
واقم الصّلاة انّ الصّلاة تنهى عنِ الفحشاءوالمنكر _ سورةالعنكبوت
“dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar.”(Al-Ankabut)
Shalat yang diwajibkan bagi tiap-tiap orang yang dewasa dan berakal ialah lima kali sehari semalam. Mula-mula turunnya perintah wajib shalat itu ialah pada malam isra’, setahun sebelum tahun Hijriah.hal itu akan dijelaskan satu persatu berikut ini.
B. Syarat-syarat wajib shalat
1. Islam
Orang yang bukan islam tidak diwjibkan shala,berarti ia tidak di tuntut untuk mengerjakannya di dunia hingga ia masuk islam, karena meskipun dikerjakannya, tetap tidak sah. Tetapi iaakan mendapat siksaan diakhirat karena tidak shalat.
Firman allah swt.
فى جنّت يتساءلون.عن المجرمين.ماسلككم فىسقر.قالوالم نك من المصلّين.ولم نك نطعم المسكين. المدثر
“berada dalam surga, mereka tanya-menanya tentang (keadaan orang-orang yang berdosa, ‘apakah yang memasukkan kamu ke dalamsaqar (neraka)?mereka menjawab,’kami dahulu tidak termasuk orang-orangyang mengerjakan shalat,dan kami tidak pula member makan orang miskin’.”(Al-Muddassir;40-41)
2. Suci dari haid (kotoran) dan nifas.
Sabda Rosullullah Saw;
قل رسول الله صلى الله عليه وسلّم لف طمة بنت ابى حبيس:ادااقبلت الحيضة فدعى الصّلاة. رواه البخارى
Beliau berkata kepada patimah binti abi hubaisy,”apabila datang haid, tinggalkanlah shalat.”(Riwayat Bukhari)
Telah diterangkan bahwa nifas ialah kotoran yang berkumpultertahan sewaktu perempuan hamil.
3. berakal.
Orang yang tidak berakal tidk diwajibkan shalat.
4. Balig (dewasa).
Umur dewasa itu dapat di ketahui melalui salah satu tanda berikut;
a. Cukup berumur lima belas tahun .
b. Keluar mani.
c. Mimpi bersetubuh.
d. Mulai keluar haid bagi perempuan.
Sabda Rasulullah Saw;
رفع القلم عن ثلاث عن الصّبىّ حتّى يبلغ وعن النّائم حتّى يستيقظ وعن المخنون حتّى يفيق. رواه أبوداودوابن ماجه حديث صحيح
“yang terlepas dari hokum ada tiga macam; (1) kanak-kanak hingga ia dewasa, (2) orang tidur hingga ia bangun, (3) orang gila hingga ia sembuh.”(Riwayat Abu Dawud Dan Ibnu Majah.hadisini sahih)
5. Telah sampai dakwah (perintah Rasulullah Saw kepadanya)
Orangyang belum menerima perintah tidak di tuntut dengan hukum.
Firman Allah Swt;
لئلاّيكون للنّا س على الله حجّة بعدالرّسل. النساء
“agar tidak ada alasan bagi manusia membantah allah sesudah di utus-Nya rasul-rasul.”(An-Nisa;165)
6. Melihat atau mendengar
Melihat atau mendengar menjadi syarat wajib mengerjakan shalat, walaupun pada suatu waktu untuk kesempatan mempelajarihukum-hukum syara.orang yang buta dan tuli sejak dilahirkan tidak dituntut dengan hukum karena tidak ada jalan baginya untuk belajar hokum-hukum syara.
7. Terjaga.
Maka orang yang tidur tidak wajib shalat, begitu juga orang yang lupa.
Sabda Rasulullah Saw;
رفع القلم عن ثلاث عن الصّبىّ حتّى يبلغ وعن النّائم حتّى يستيقظ وعن المجنون حتّى يفيق. رواه أبوداودوابن ماجه حديث صحيح
Artinya: “yang terlepas dari hukum adatiga macam ;(1) kanak-kanak hingga ia dewasa ,(2) orang tidur hingga ia bangun, (3)orang gila hingga ia sembuh.’’(Riwayat Abu Dawud Dan Ibnu Majah. Hadis ini shahih).
C. Syarat-syarat sah shalat
1. Suci dari hadas besar dan hadas kecil.
Sabda Rasulallah Saw;
لايقبل الله صلاة احدكم ادااحدث حتّى يتوضّأ. رواه البخارىومسلم
“allah tidak menerima shalat seseorang diantara kamu apabila ia berhadas hingga ia berwudhu.”(Riwayat Bukhari Dan Muslim)
Firman Allah Swt;
وان كنتم خنبافاطّهّروا. الما ئدة
“jika kamu junub,maka mandilah.”(Al-Maida;6)
2. Suci badan, pakaian, dan tempat dari najis .
Firman allah swt;
وثيابك فطهّر. المد ثر
“dan beraihkanlah pakaian mu.”(Al-Muddassir;4)
Najis yang sedikit atau yang sukar memeliharanya (menjaganya)-seperti nanah bisul, darah khitan,dan darah berpantikyang ada di tempatnya diberi keringanan untuk di bawa shalat.
3. Menutup aurat.
Aurat di tutup dengan sesuatu yang dapat menghalangi terlihatnya warna kulit. Aurat laki-laki antara pusat sampai lutut , aurat perempuan seluruh badannya kecualimuka dan dua tapak tangan.
Firman Allah Swt;
يبني ادم خدوازينتكم عندكلّ مسجد. الاعراف
“hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap(memasuki masjid.”(Al-A’raf;31)
Yang di maksud “pakaian” dalam ayat ini ialah pakaian untuk shalat.
4. Mengetahui masuknya waktu shalat .
Di antara syarat sah shalat ialah mengetahui bahwa waktu shalat sudah tiba.
5. Menghadap ke kiblat (ka’bah).
Selama dalam shalat, wajib menghadap ke kiblat.
Firman Allah Swt ;
فولّ وجهك شطرالمسجدالحرامروحيث ماكنتم فولّواوجوهكم شطره. البقرة
“palingkanlah mukamu kea rah masjidil haram. Dan di mana saja kamu berada,palingkanlah mukamu ke arahnya.” (Al-Baqarah:144)
D. Rukun shalat
1. Niat.
Arti niat ada dua;
a. Asal makna niat ialah”menyengaja”suatu perbuatan. Dengan adanya kesengajaan ini, perbuatan dinamakan perbuatan dinamakan ikdtijari (kemauan sendiri, bukan diksaan)
b. Niat pada syara’ (yang menjadi rukun shalat dan ibadah yang lain), yang menyengaja suatu perbuatan karna mengikuti perintah allah supaya diridhai-Nya. Inilah yang di namakan ikhlas. Maka orang yang shalat hendaklah sengaja mengerjakan shalat karena mengikuti perintah perintah allah semata-mata agar mendapat keridhaan-Nya; begitu juga ibadat yang lain.
Firman Allah Swt;
وماامرواالاّليعبدواالله مخلصين له الدّين. البينة ه
“padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah allah denga memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus.” (Al-Baqarah ; 5).
Sabda Rasul Saw;
انّماالاعمال باالنّيّات. رواه البخارى ومسلم
“ sesungguhnya segala amal itu hendaklah dengan niat.” (Riwayat Bukhari Dan Muslim)
2. Berdiri bagi yang orang yang kuasa.
Sabda Rasululah Saw;
قل عمران بن حصبن كانت بىّ بواسيرفسألت النّبىّ صلى الله عليه وسلّم عن الصّلاة فقال صل قائمافان لم تستطع فعلى جنب. رواه البخاروزادالنسائ فان لم تستطع فمستلقيالايكلّف الله نفساالاّوسعها
Amran bin husband berkata,”saya ber penyakit bawasir, maka saya bertanya kepada nabi Saw. Tentang shalat. Beliau berkata,’shalatlah sambil berdiri; kalau tidak kuasa,shalatlah sambil duduk; kalau tidak kuasa duduk,shalat sambil berbaring”(Riwayat Bukhari,Dan Nasai menambahkan,’’kalau juga tidak kuasa,shalatlah sambil menelentang. Allah tidak memberati seorang melainkan sekuasanya.”)
3. Takbiratul ihram (membaca “allahu akbar”)
Sabda Rasulullah Saw;
مفتاح الصّلاة الوضوءوتحريمحاالتّكبيروتحليلهاالتّسليم. رواهأبوداودوالترمدى
“kunci shalat itu wudu,permulaannya takbir, dan penghabisannya salam.”(riwayat abu dawud dan tirmizi)
4. Membaca surat fatihah.
Sabda Rasulullah Saw;
لاصلاةلمن لم يقرأبفاتحة الكتاب. رواه البخارى
“tiadalah shalat bagi seseorang yang membaca surat fatihah.” (Riwayat Bukhari)
لاتجزئ صلاة لمن لم يقرأبفتحة الكتاب. رواه الدارقطنى
“tidak sah shalat bagi orang yang tidak membaca surat fatihah.” (Riwayat Daruqutni)
5. Rukuk serta tumaninah (diam sebentar)
Sabda Rasulullah Saw ;
ثمّ اركع حتّى تطمئنّ راكعا. رواه البخارىومسلم
“kemudian rukuklah engkau hingga engkau diam sebentaruntuk rukuk.” (Riwayat Bukhari Dan Muslim)
6. I’tidal serta tuma-ninah (diam sebentar)
Artinya berdiri tegak kembali seperti posisi ketika membaca al-fatihah.
Sabda Rasulullah Saw;
ثم ارفع حتّى تعتدل قائما. رواه البخارىومسلم
“kemudian bangkitlah engkau sehingga berdiri tegak untuk I’tidal.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
7. Sujud dua kali sertatuma-ninah (diam sebentar)
Sabda Rasulullah Saw;
ثم اسجدحتّى تطمئنّ ساجداثمّ ارفع حتّى تطمئنّ جالساثمّ اسجدحتّى تطمئنّ ساجدا. رواه البخارى ومسلم
“kemudian sujudlah engkau hingga diam sebentar untuk sujud, kemudian bangkitlah engkau hingga diam untuk duduk, kemudian sujudlah engkau hingga diam untuk sujud.”(Riwayat Bukhari Dan Muslim)
8. Duduk di antara dua sujud serta tuma-ninah (diam sebentar)
Sabda Rasulullah Saw;
ثمّ اسجدحتّى تطمئنّ ساجداثمّ ارفع حتّى تطمئنّ جالساثمّ اسجدحتّى تطمئنّ ساجدا. رواه البخرى ومسلم
“kemudian sujudlah engkau hingga diam untuk sujud,kemudian bangkitlah engkau hingga diam untuk duduk, kemudian sujudlah engkau hingga diam pula untuk sujud.”(Riwayat Bukhari Dan Muslim)
9. Duduk akhir.
Untuk tasahud akhir, shalawat atas nabi Saw.dan atas keluarga beliau,keterangan yaitu amal Rasulullah Saw. (beliau selalu duduk ketika membaca tasahud dan shalawat).
10. Membaca tasyahud akhir.
11. Membaca shalawat atas nabi Muhammad Saw.
Sabda Rasulullah Saw;
عن ابن مسعودعن النّبّى صلّى الله عليه وسلّم:اد تشهّدادكم فى الصّلاة فليقل: اللّهم صلّ....الخ. رواه البيهقى والحاكم
“dari ibnu mas’ud dari nabi saw., “apabila salah seorang di antara kamu telah membaca tasyahud dalam shalat,hendaklah ia membaca allahumma salli….(shalawat)sampai akhir.” (Riwayat Baihaqi Dan Hakim)
12. Memberi salam yang pertama (ke kanan).
Sabda Rasulullah Saw;
تحريمهاالتّكبيروتحليلهاالتّسليم. رواه ابوداودوالترمذى
“permulaan shalat itu takbir dan penghabisannya salam.” (Riwayat Abu Dawud Dan Tarmizi)
13. Menertibkan rukun.
Artinya meletakan tiap-tiap rukun pada tempatnya masing-masing menurut susunan yang telah disebutkan di atas.
Sabda Rasulullah Saw;
صلّواكمارأيتمونى اصلّى. رواه البخارى
“shalatlah kamu sebagaimana kamu lihat saya shalat.”(Riwayat Bukhari)
E. Waktu-Waktu Shalat
Firman Allah Swt;
انّ الصّلاوة كانت على المؤمنين كتبامّوقوتا. النساء
“sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang di tentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (An-Nisa;103)
1. Shalat Lohor.
Awal waktunya adalah setelah tergelincir matahari dari pertengahan langit. Akhir waktunya apabila baying-bayang sesuatu telah sama dengan panjangnya, selain dri baying-bayang yang ketika matahari menonggak (tepat di atas ubun-ubun).
وقت الظّحراذازالت الشّمس مالم يحظرالعصر. رواه مسلم
“waktu lohor ialah apabila tergelicir matahari kesebelah barat, selama belum dating waktu asar.”(Riwayat Muslim)
2. Sholat Ashar.
Waktunya mulai dari habisnya waktu lohor, bayang-bayang sesuatu lebih daripada panjangnya selain dari bayang-bayang yang ketika matahari sedang menonggak, sampai terbenamnya matahari.
وقت العصرمالم تغرب الشّمس. رواه مسلم
“asar waktunya sebelum terbenam matahari.” (Riwayat Muslim)
3. Shalat Maghrib.
waktunya dari terbenam matahari sampai terbenam syafaq (teja) merah.
وقت المغرب مالم يغب الشّفق. رواه مسلم
“magrib waktunya sebslum hilang syafaq.” (Riwayat Muslim).
4. Shalat Isya.
Waktunya mulai dari terbenam syafaq merah (sehabis waktu maghrib) sampai terbit fajar ke dua.
ليس فى النّوم تفريط انّماالتّفريط على من لم يصلّ الصّلاة حتّى يدخل وقت الاخرى. رواه مسلم
“tidur itu tidak sia-sia, tetapi sesungguhnya yang sia- sia ialah orang yang tidak shalat hingga masuk pula waktu shalatyang lain.”(Riwayat Muslim).
5. Shalat Subuh.
Waktunya mulai dari terbit fajar ke dua sampai terbit matahari.
وقت صلاة الصّبح من طلوع الفجرمالم تطلع الشّمس. رواه مسلم
“waktu shalat subuh ialah dari terbit fajar selama belum terbit matahari.” (Riwayat Muslim)
Sesungguhnya yang lebih baik hendaklah shalat itu dikerjakan di awal waktunyadan haram men-ta-khir-kan (melalaikan) shalat sampai habis waktunya; makruh tidur sesudah masuk waktu shalat, sedangkan ia belum shalat.
Firman Allah Swt;
فويل لّلمصلّين.الّدين هم عن صلاتهم ساهون. الماعون
“maka kecelakaanlahbagi orang-orang yang sholat,(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (Al-Ma’un; 4-5)
Azan dan iqamah
1. Azan.
Asal makna azan ialah”memberitahukan”.yang di maksud disini adalah “memberitahukan bahwa waktu shalat telah tiba dengan lafaz yamg ditentukan oleh syara”.
Azan dimaksudkan untuk memberitahukan bahwa waktu shalat telah tiba dan menyerukan untuk melakukan shalat berjamaah. Selain itu untuk mensyiar agama islamdi muka umum.
Firman Allah Swt;
يايّهاالّدين امنوااذانودى للصّلوة من يّوم الجمعة فاسعواالى دكرالله ودرواالبيع ذلكم خيرلّكم ان كنتم تعلمون. سورة الجمعة
“hai orang-orang yang beriman, apabila di seru untuk menunaikan ahalat pada hari jumat,maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah (shalat) dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Al-Jumu’ah;9)
2. Iqamah.
Yaitu memberitahukan kepada hadirin supaya siap berdiri untuk shalat, dengan lafaz yang ditentukan oleh syara.
Azan dan ikqamah hukumnya sunat menurut pendapatkebanyakan ulama.tetapi sebagian ulama berpendapat bahwaazan dan iqamah itu adalah fardu kifayah karena keduanya menjadi syiar islam.
Sabda Rasulullah Saw;
عن مالك بن الحويرث ان النبى صلى الله عليه وسلم قال اداحضرت الصلاة فليؤدن احدكم وليؤمكم اكبركم. رواه البخارى ومسلم
Dari Malik Bin Huwaris.sesungguhnya Rasulullah Saw. Telah bersabda,”apabila datang waktu shalat, hendaklah azan salah seorang di antara kamu, dan hendaklah yang tertua di antara kamu menjadi imam.” (Riwayat Bukhari Dan Muslim)
F. Sunat-Sunat Shalat
1. Mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram sampai tinggi ujung jari sejajar dengan telinga, telapak tangan setinggi bahu, keduanya di hadapkan ke kiblat.
2. Mengangkat kedua tangan ketika akan rukuk, ketika berdiri dari rukuk, dan tatkala berdiri dari tasyahud awal dengan cara yang telah di terangkan pada takbiratul ihram.
3. Meletakkan telapak tangan kanandi atas punggung tangan kiri,dan keduanya diletakan di bawah dada.
4. Melihat kea rah tempat sujud.
5. Membaca doa iftitah sesudah takbiratul ihram.
6. Membaca a’uzubillah sebelum membaca bismillah.
7. Membaca amin sehabis membaca fatihah.
8. Membaca surat atau ayat qur’an.
9. Sunat bagi makmum mendengarkan bacaan imamnya.
10. Mengeraskan bacaan pada dua rakaat shalat subuh,magrib dan isya.
11. Takbir tatkala turun dan bangkit.
12. Ketika bangkit dari rukuk membaca
سمع الله لمن حمده
13. Membaca doa I’tidal.
14. Meletakan dua tapak tangan di atas lutut ketika rukuk.
15. Membaca tasbih tiga kali ketika rukuk.
16. Membaca tasbih tiga kali ketika sujud.
17. Membaca doa ketika duduk antara dua sujud.
18. Duduk iftirasy (bersimpuh).
19. Duduk tawarruk.
20. Member salam yang kedua.
G. Hal-hal Yang Membatalkan Shalat.
1. Meninggalkan salah satu rukun atau sengaja memutuskan rukun sebelum sempurna.
2. Meninggalkan salah satu syarat.
3. Sengaja berbicara.
4. Banyak bergerak.
5. Makan atau minum.
H. Shalat Berjamaah.
Apabila dua orang shalat bersama-sama dan salah seorang di antara mereka mengikuti yang lain, keduanya dinamakan shalat berjamaah.
Firman Allah Swt;
واداكنت فيحم فاقمت لهم الصوة فلتقم طئفة منحم معك. انساء
“dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu), lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) bersamamu.” (An-Nisa; 102)
I. Hukum Shalat Berjamaah.
Sebagian ulama mengatakan bahwa shalat berjamaah itu ialah fardu’ain (wajib ‘ain), sebagian berpendapat bahwa shalat berjamaah itu fardu kifayah, dan sebagian lagi berpendapat sunat muakkad (sunat istimewa).
Bagi laki-laki shalat lima waktu berjamaah di mesjid lebih baik dari pada shalat berjamaah di rumah kecuali shalat sunat, maka di rumah lebih baik. Bagi perempuan, shalat di rumah lebih baik karena hal itu lebih aman bagi mereka.
Sabda Rasulullah Saw;
صلواايهاالناس فى بيوتكم فن افضل الصلاةصلاة المرءفى بيته الاالمكتوبة. روهالبخارى وملم
“hai manusia shalatlah kamu di rumah kamu masing-masing. Sesungguhnya sebaik-baik shalat ialah shalat seseorang di rumahnya,kecuali shalat lima waktu (maka di mesjid lebih baik).” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Syarat-Syarat Syah Mengikuti Imam.
1. Makmum hendaklah berniat mengikuti imam.
2. Makmum hendaklah mengikuti imam dalam segala pekerjaannya.
3. Mengetahui gerak-gerik perbuatan imam.
4. Keduanya berada dalam satu tempat.
5. Tempat berdiri makmum tidak boleh lebih depan dari pada imam.
6. Imam hendaklah jangan mengikuti yang lain.
7. Aturan shalat makmum dan shalat imam hendaklah sama.
8. Laki-laki tidak sah mengikuti perempuan.
9. Keadaan imam tidak ummi.
10. Makmum janganlah berimam kepada orang yang ia ketahui tidak sah (batal)shalatnya.
Halangan Berjamaah
Boleh meninggalkan shalat berjamaah karena beberapa halangan berikut;
1. Karena hujan yang meyusahkan perjalanan ketempat berjamaah.
2. Karena angin kencang.
3. Sakit yang menyusahkan berjalan ketempat berjamaah.
4. Karena lapar dan haus, sedangkan makanan sudah tersedia.
5. Karena baru memakan makanan yang berbau busuk, dan baunya sukar di hilangkan.
6. Ada sesuatu yang membuat masyaqat (kesulitan) untuk menjalankan shalat berjamaah.
BAB III
KESIMPULAN
Jadi shalat bukanlah suatu perbuatan yang hanya sekedar pergerakan yang tidak ada aturan nya dan tidak ada rukun dan syarat. Tidak akan syah shalat seseorang apabila salah satu syarat dan rukun tidak terpenuhi,shalat bukanlah suatu perbuatan yang sulit karna sesungguhnya allah tidak akan pernah memerintah kaum nya tanpa sekemampuannya. Shalat juga memiliki banyak hikmah bagi tubuh sebagai rileksasi,dan shalat berjamaah hikmahnya mempererat tali persaudaraan sesama jamaah serta memperluas siar Islam.
DAFTAR PUSTAKA
1. Fiqh ala mazahib arba’a oleh panitia Negara di mesir
2. Al um karangan imam syafi’i
3. Fiqih islam. Sulaiman rasjid
4. Shahih bukhari
5. Shahih muslim
6. Tafsir qur’an oleh Mahmud yunus.
Blog Archive
-
▼
2012
(114)
-
▼
September
(60)
- Pedoman Pelaksanaan Akad Nikah KUA Metro Pusat
- Sejarah KUA METRO PUSAT
- Wali nikah PKL KUA METRO PUSAT 2012
- Saksi Nikah PKL KUA METRO PUSAT 2012
- Rujuk PKL KUA METRO PUSAT 2012
- Prosedur Pernikahan PKL KUA METRO PUSAT 2012
- Pernikahan dalam Islam PKL KUA METRO PUSAT 2012
- Isi Laporan PKL KUA METRO PUSAT 2012
- konstitusi
- ketahanan nasional
- demokrasi
- asas kewarganegaraan
- kebudayaan islam
- hubungan perubahan sosial dan kebudayaan
- faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial da...
- aliran-aliran filsafat (idealisme dan rasionalisme)
- al-ghazali
- pengantar ilmu sejarah
- sistem peradilan dalam islam
- pengertian perbandingan madzab
- teori pendidikan
- masalah, teori dan hukum perkembangan
- konsep pendidikan
- karakteristik perkembangan moral
- faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
- shalat dhuha
- shalat jamak dan qashar
- khutbah jum'at
- khutbah idul fitri dan idul adha
- al-a'la dan al-ghasiyah
- keterampilan menggunakan variasi mengajar
- keterampilan menggunakan variasi
- psikologi umum
- problematika dalam belajar mengajar
- bimbingan belajar
- psikologi pendidikan
- sejarah dan metode psikologi perkembangan
- citra da'i di masyarakat
- psikologi dakwah melalui media masa
- sejarah perkembangan retorika, zaman romawi pada a...
- ijma'
- ijtihad
- ilmu muhkam dan mutasyabihat
- islam, iman dan ikhlas
- istihsan
- maqasidus syariah
- maslahah mursalah
- nasakh dan tarjih
- nikah
- pembagian hukum syara'
- puasa
- qurban dan aqiqah
- riba
- shalat
- sunah sebagai sumber dan dalil syara'
- sunah-sunah shalat
- thaharah
- 'urf dan ta'arudh
- walimatul ursy
- wudhu
-
▼
September
(60)