BAGI YANG MEMBUTUHKAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA SILANGKAH HUBUNGI NO. WA 085768843833
MODUL AJAR
UNIT 1 : RAGAM HIAS NUSANTARA PADA PRODUK FESYEN
SUB UNIT 1 : MENGAMATI PRODUK FESYEN NUSANTARA
INFORMASI UMUM |
I. IDENTITAS
MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : X (Sepuluh) - E
Mata Pelajaran : Prakarya (Kerajinan)
Prediksi Alokasi
Waktu : 2 x 90 menit
Tahun Penyusunan : 2022
II. KOMPETENSI AWAL
Pada pertemuan 1
ini, peserta didik mengeksplorasi gagasan/ide ragam hias Nusantara pada produk
fesyen berangkat dari kesadaran bahwa dalam hidup manusia memiliki kebutuhan
sandang yang harus terpenuhi.
III. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Dimensi |
Elemen |
Berkebinekaan
global |
Elemen
mengenal dan menghargai budaya |
Bernalar
kritis |
Elemen memperoleh dan
memproses informasi dan gagasan |
IV. SARANA DAN PRASARANA
·
Produk busana
fesyen dan aksesorisnya yang mencerminkan pengaruh budaya
Nusantara sebagai contohnya.
·
LKS (Lembar Kerja
Siswa).
·
Alat tulis dan
alat gambar, seperti pensil, pensil warna, dan cat air.
·
Jurnal siswa
·
Komputer
·
Kamera atau HP
untuk mendokumentasikan proses eksplorasi.
·
Ruang belajar di
dalam dan di luar kelas yang cukup dan memadai.
·
Tautan sumber
digital atau video buku referensi mengenai produk
fesyen busana Nusantara dan objek-objek budaya Nusantara.
V. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak
ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
VI. MODEL
PEMBELAJARAN
Metode
Pembelajaran: Discovery
Pada unit ini peserta didik didorong untuk mencari
informasi yang dibutuhkannya dalam membuat dan menambahkan ragam hias pada
produk fesyen yang akan dibuatnya dan menemukan sendiri pengetahuan yang
mendalam mengenai unsur budaya setempat yang menjadi identitas dari produknya.
KOMPONEN INTI |
I. TUJUAN
PEMBELAJARAN
·
Mengeksplorasi bentuk, bahan, alat dan teknik produk kerajinan nusantara
yang ergonomis
·
Menganalisis potensi nilai ekonomis produk kerajinan berdasarkan potensi
sumber daya nusantara
II. PEMAHAMAN
BERMAKNA
Mengeksplorasi gagasan/ide ragam hias Nusantara pada
produk fesyen berangkat dari kesadaran bahwa dalam hidup manusia memiliki
kebutuhan sandang yang harus terpenuhi.
III. PERTANYAAN
PEMANTIK
·
Apakah ragam hias Nusantara pada produk fesyen yang saya buat menarikdan
bernilai jual?
IV. KEGIATAN
PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Eksplorasi gagasan ragam hias
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
·
Pada kegiatan pembuka, guru mengawali dengan mengkondisikan peserta
didik agar fokus kepada materi yang akan diberikan.
·
Pengkondisian ini dapat dilakukan dengan memberikan game/ permainan
tebak kata. Setelah itu guru dapat mulai menyampaikan materi yang kemudian
dilanjutkan dengan diskusi kelas.
·
Dalam kegiatan ini, peserta didik mendiskusikan objek budaya Nusantara
yang dapat diangkat sebagai sumber gagasan ragam hias pada produk fesyen.
·
Contoh materi yang disediakan dapat berupa benda jadi maupun
gambar/foto/video dalam bentuk salindia presentasi.
·
Berikan juga pertanyaan pemantik, seperti “Apakah ragam hias
Nusantara pada produk fesyen yang saya buat menarikdan bernilai jual?”
Asesmen diagnostik: kuis mengenai
pemahaman tentang jenis-jenis fungsi kerajinan.
Kegiatan Inti (90 Menit)
·
Peserta didik melakukan pengamatan terhadap berbagai fungsi produk
fesyen Nusantara yang potensial dan banyak tersedia di lingkungan tempat
tinggalnya. Hasil dari pengamatan tersebut dapat dirangkum dalam bentuk peta
benak yang memperlihatkan penguraian gagasan ide produk fesyen yang potensial
untuk dibuat.
Sub elemen P3: Mendalami budaya dan identitas budaya
·
Peserta didik mengeksplorasi objek budaya Nusantara setempat sebagai
sumber inspirasi bentuk dan teknik ragam hias.
Sub Elemen P3: Mendalami budaya dan identitas budaya
·
Hasil pengamatan dan eksplorasi didokumentasikan di dalam jurnal siswa.
Kegiatan Penutup (10 Menit)
·
Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
·
Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi
guru untuk mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
·
Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
pada pertemuan berikutnya.
·
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan
motivasi tetap semangat belajar dan diakhiri dengan berdoa.
PERTEMUAN KE-2
Menganalisis potensi produk fesyen Nusantara
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
·
Penyampaian materi dapat dilakukan dengan menggunakan power point
presentation untuk menunjukkan contoh hasil analisis pertimbangan sumber
daya lokal yang dipakai, segmen pasar, dan perhitungan perkiraan biaya.
·
Setelah dilakukan presentasi, kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelas.
Kegiatan Inti (90 Menit)
·
Peserta didik membuat kuesioner mengenai berbagai jenis busana dan
aksesoris yang menarik dan bernilai jual.
·
Analisis hasil kuesioner dengan mempertimbangkan kesediaan bahan/material
(sumber daya) lokal setempat.
Sub elemen P3: Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi
dan gagasan.
Kegiatan Penutup (10 Menit)
·
Peserta didik menyusun asesmen pribadi (self assessment) mengenai
sumber gagasan produk fesyen yang dapat dilihat berikut ini.
Asesmen pribadi
Asesmen pribadi peserta didik mengenai kemampuan eksplorasi gagasan dan
budaya.
Berikut contoh rubriknya.
Tabel 1.3 Rubrik Asesmen Pribadi
Rubrik |
Ya/Tidak |
Saya dapat mengeksplorasi
teknik modifikasi pada produk fesyen Nusantara dalam bentuk mind map. |
|
Saya dapat mengenali potensi
objek budaya serta bahan/ alat/teknik lokal yang sesuai. |
|
V. ASESMEN
Rubrik penilaian
kemampuan peserta didik dalam menentukan nilai ekonomis produk.
Tabel 1.4 Rubrik Nilai Ekonomis Produk
Rubrik Nilai Ekonomis Produk |
Nilai |
·
Peserta didik belum mampu membaca peluang usaha produk fesyen. ·
Peserta didik belum mampu menentukan target pasar. |
Kurang (<70) |
·
Peserta didik mampu membaca peluang usaha produk fesyen. ·
Peserta didik mampu menentukan target pasar. |
Cukup (71-80) |
·
Peserta didik mampu membaca dan menyikapi peluang usaha produk fesyen, ·
Peserta didik mampu menentukan target pasar dan nilai ekonomis produk |
Baik (81-90) |
·
Peserta didik dengan inisiatif sendiri mampu membaca dan menentukan
peluang usaha produk fesyen. ·
Peserta didik mampu menentukan target pasar konsisten dengan produk
yang akan dibuat dan nilai ekonomisnya |
Sangat baik (91-100) |
VI. PENGAYAAN
DAN REMEDIAL
Pengayaan
Peserta didik didorong untuk mencari
informasi yang dibutuhkannya dalam membuat dan menambahkan ragam hias pada produk fesyen yang akan dibuatnya dan menemukan sendiri pengetahuan yang mendalam mengenai unsur budaya setempat
yang menjadi identitas dari produknya.
Remedial
Guru dapat meminta
peserta didik mengerjakan beberapa kegiatan
secara individu, misalnya dengan membuat mind map, mengeksplorasi objek budaya Nusantara
yang ingin diangkat, mengeksplorasi
fungsi produk fesyen yang akan dibuat serta mengerjakan lembar kerja siswa.
VII. REFLEKSI
GURU DAN PESERTA DIDIK
Pada bagian ini
guru mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi.
Berikut contoh refleksi
untuk peserta didik
·
“Apakah saya dapat menganalisis informasi dari berbagai
sumber yang tersedia untuk mendapatkan gagasan ragam hias Nusantara pada produk kerajinan fesyen?”
·
“Apakah kebudayaan setempat di lingkungan saya mempengaruhi identitas diri saya?”
LAMPIRAN- LAMPIRAN |
Lampiran 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
TABEL 1.1 LEMBAR KERJA SISWA (LK-1)
LEMBAR KERJA (LK-1)
Nama : ..........
Kelas : .........
Mengobservasi Produk Fesyen, Aksesorisnya, dan Objek Budaya Nusantara
Inspirasi Objek Budaya |
Bahan |
Teknik |
Fungsi |
Ide/Gagasan Ragam Hias pada Produk Fesyen |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Produk fesyen yang terinspirasi dari ragam hias objek
Nusantara daerah :
....................................................................................................................................................
Ungkapkan pemikiranmu mengenai potensi nilai jual dari
gagasan atau ide fungsi yang akan kamu buat!
....................................................................................................................................................
Contoh Tugas Eksplorasi Gagasan, Fungsi, Bahan, Dan
Teknik
·
Buatlah studi observasi dan eksplorasi dalam bentuk mind map tentang produk fesyen Nusantara.
·
Buatlah eksplorasi objek budaya/artefak Nusantara yang dapat dijadikan sumber inspirasi pengembangan ragam hias (busana dan aksesoris).
· Dokumentasikan hasil observasi dan
eksplorasi dalam bentuk LKS di dalam jurnal siswa
Contoh Kuesioner
Siswa
Tabel 1.2 Kuesioner
Pertanyaan |
Keterangan |
Saya membutuhkan produk
fesyen yang dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari. Ya /
Tidak |
|
Saya memilih produk fesyen
yang sesuai dengan gaya mode terbaru. Ya / Tidak |
|
Gaya
busana yang saya suka Formal /
Kasual |
|
Contoh Tugas Analisis Ekonomi
·
Buatlah kuesioner mengenai produk fesyen yang akan dibuat; apakah produk tersebut menarik bagi teman-temanmu untuk dipakai/dibeli.
·
Buatlah beberapa pilihan produk sebagai dasar untuk memutuskan fungsi aksesoris fesyen yang akan dibuat.
·
Buatlah studi daftar kebutuhan bahan yang dibutuhkan dan mudah didapat di daerahmu untuk membuat produk fesyen yang diinginkan.
·
Lakukan analisis, apakah produk yang akan dibuat memiliki
nilai ekonomis.
Lampiran 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
MATERI EKSPLORASI RAGAM HIAS NUSANTARA PADA PRODUK FESYEN
PRODUK FESYEN TERINSPIRASI OBJEK/ARTEFAK BUDAYA NUSANTARA
PERKEMBANGAN FESYEN MANUSIA
Sejak awal kehidupan di bumi, manusia
telah menciptakan penutup tubuh dalam usaha untuk melindungi tubuhnya dari
cuaca serta kondisi alam di sekitarnya. Penutup tubuh ini diciptakan dengan
sangat sederhana dari material yang dapat ditemukan di sekitar, seperti dedaunan,
kulit kayu, dan kulit binatang. Bukti-bukti ini tergambarkan dalam
lukisan-lukisan yang ditemukan di gua-gua peninggalan masa lampau.
Di Indonesia sendiri, masih
terdapat beberapa suku yang tetap mempertahankan pakaian tradisionalnya yang
terbuat dari kulit kayu maupun dedaunan sebagai penutup tubuhnya. Suku-suku
tersebut, antara lain masyarakat suku Dayak di Kalimantan dan suku Papua di Papua
Barat.
Di masa modern saat ini,
penutup tubuh atau pakaian telah berkembang secara fungsi menjadi alat
eksistensi diri. Perubahan fungsi pakaian dari sekadar penutup dan pelindung
tubuh menjadi bagian dari ekspresi diri pemakainya membuka peluang yang sangat luas
bagi penggalian ide pengaplikasian ragam hias di dunia fesyen. Penggalian ide
tidak hanya dari sisi model dan gaya berbusana, namun juga penggalian material
baru, teknik baru, dan aksesoris yang dapat meningkatkan fungsi estetik busana
itu sendiri.
Perkembangan fesyen di
Indonesia saat ini, tidak hanya mendapatkan pengaruh yang kuat dari dunia luar,
namun juga mulai melirik pada penggalian kekayaan budaya Nusantara untuk
menghasilkan gaya desain kontemporer yang segar, unik, dan menarik. Kutipan
artikel Kompas mengenai Indonesia Fashion Week di Jakarta beberapa waktu lalu, menunjukkan
perkembangan fesyen Indonesia yang mulai mengangkat kekayaan budaya Nusantara.
Penulis Kahfi Dirga Cahya |
Editor Wisnubrata
Gambar 1.7 Indonesia Fashion
Week 2018 mengusung tema Cultural Identity yang terinspirasi dari tiga
destinasi wisata Indonesia, yaitu Danau Toba di Tanah Batak, Borobudur di Jawa
Tengah, dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.
Sumber Gambar: (KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA)
Jika selama ini peragaan busana berusaha menciptakan
tren mode yang berakar dari kultur modern, Indonesia Fashion Week (IFW) berani
tampil beda.
Selama tujuh kali gelaran, acara besutan Asosiasi
Perancang Pengusaha Muda Indonesia (APPMI) konsisten mengusung tema budaya
Indonesia. Alasannya simpel. Presiden APPMI dan IFW Poppy Dharsono menganggap
kekayaan bumi Indonesia sangat beragam, dan peninggalan nenek moyang tersebut
perlu dilestarikan dan dikembangkan.
Sumber artikel: https://lifestyle.kompas.com/)
Teks disarikan dari Kahfi Dirga Cahya/Kompas.com
Produk kerajinan fesyen yang berkembang di Indonesia
saat ini sangat beragam. Berbagai gaya mode busana dan aksesoris yang dikembangkan
dipengaruhi baik dari budaya modern Barat, Timur Tengah (Islam), maupun
pengaruh budaya Nusantara. Artikel di atas memperlihatkan bahwa bentuk-bentuk
budaya Nusantara telah mendapatkan perhatian khusus sebagai bahan eksplorasi
baik dari segi gagasan, bahan, fungsi maupun teknik yang dapat dimanfaatkan dalam
pengembangan produk kerajinan fesyen di Indonesia.
Fungsi Fesyen
Fashion saat ini
tidak bergantung pada kehidupan sehari-hari saja, namun lebih dari itu fesyen
merupakan salah satu gaya hidup. Hal ini tidak lepas dari posisi wanita saat
ini yang mempunyai peranan yang kompleks dalam kehidupan masyarakat baik dalam
kehidupan keluarga maupun sosial.
Fungsi produk fesyen sendiri terbagi dua, yaitu:
1. fungsi fesyen sebagai busana, di mana desain fesyen berfungsi
sebagai penutup tubuh (pakaian) yang dapat digunakan baik untuk sehari-hari
maupun untuk acara-acara tertentu.
Gambar 1.8 Produk fesyen yang
berfungsi sebagai busana
Sumber gambar: Kumparan/Fanny Kusumawardhani
2. fungsi fesyen sebagai aksesoris, di mana desain fesyen bertujuan sebagai
tambahan atau pelengkap pada busana dengan fungsi pakai ataupun dekoratif untuk
meningkatkan nilai dari desain fashion itu sendiri.
Gambar 1.9 Produk fesyen yang
berfungsi sebagai aksesoris
Sumber: Kemdikbud/Tina Kamihadi
Ragam Hias Nusantara Pada Produk Fesyen
Indonesia sebagai negara dengan keragaman budaya
tinggi memberikan peluang bagi pengembangan gagasan produk kerajinan yang kaya
dan beragam yang terinspirasi dari kekhasan etnik dan budaya Nusantara.
Produk Busana yang Terinspirasi Objek Budaya Nusantara
Gambar 1.10 Contoh produk
fesyen dengan ragam hias Nusantara
Sumber gambar: Kemdikbud/Tina Kamihadi
Sebagai sumber gagasan bagi produk busana Nusantara,
berbagai bentuk objek budaya Nusantara dapat menjadi inspirasi motif atau hiasan
pada busana yang akan dibuat.
Aksesoris Fesyen yang Terinspirasi Objek Budaya Nusantara
Gambar 1.11 Contoh produk
aksesoris pendukung fesyen yang terinspirasi objek Nusantara
Sumber gambar: Kemdikbud/Tina Kamihadi
Perkembangan produk-produk aksesoris di Nusantara saat
ini sangat pesat. Objek budaya/artefak Nusantara yang menjadi sumber gagasan maupun
bahan dan teknik yang dipakai sebagai bagian pengembangan dan inovasi-inovasi
baru yang segar di bidang fesyen pun semakin sering dijumpai. Produk aksesoris
fesyen Nusantara dari segi fungsi dapat terbagi menjadi aksesoris berikut ini.
1. Aksesoris rambut/kepala, misalnya topi, ikat rambut, tusuk konde, bandana,
jilbab, masker, anting, dan lain-lain
2. Aksesoris tubuh/busana, misalnya kalung, gelang, ikat pinggang, tas,
dompet/tas tangan, dan lain-lain.
3. Aksesoris kaki, misalnya sandal, sepatu, gelang kaki, kaos kaki, dan
lain-lain.
Contoh ragam motif (objek budaya Nusantara) sebagai
sumber gagasan
Ragam Motif Ukir Tana Toraja
Gambar 1.13 Ragam Motif Tana
Toraja
Sumber gambar: Berita Sastra Budaya/2014
Tana Toraja memiliki ragam motif yang umum digunakan
pada relief rumah adat suku Toraja maupun sebagai sumber motif pada kain tenun tradisional
Toraja. Pada motif-motif Toraja yang cenderung berbentuk abstrak dan geometris,
terkandung makna dan simbol dari alam dan kehidupan masyarakat tradisional
Toraja. Berikut beberapa makna dari ragam motif ukir yang dipakai sebagai
contoh pada kegiatan ini.
1. Paq Kapuq Baka
Kapuq berarti
“ikatan” dan baka berarti “bakul”. Motif ini menyerupai ikatan pada
penutup bakul tempat menyimpan pakaian yang dianggap sakral bagi masyarakat
suku Toraja. Ukiran ini memiliki makna harapan agar keturunan selalu bersatu, damai,
dan sejahtera.
Gambar 1.14 Paq Kapuq Baka
Sumber gambar: Berita Sastra Budaya/2014
2. Paq Sekong Kandaure
Memiliki bentuk yang berlekuklekuk, motif ini me
miliki makna harapan agar seluruh keturunan Toraja dapat hidup bahagia.
Gambar 1.15 Paq Sekong
Kandaure
Sumber gambar: Berita Sastra Budaya/2014
3. Paq Bombo Uai
Bombo berarti
binatang air yang melayang di atas air bagaikan angin. Ukiran ini merupakan gambaran
manusia yang harus bekerja dengan cepat, tepat dan terampil.
Gambar 1.16 Paq Bombo Uai
Sumber gambar: Berita Sastra Budaya/2014
4. Paq Erong
Paq Erong adalah peti tempat menyimpan tulang belulang. Ukiran ini bermakna
harapan agar para leluhur memberkahi rejeki.
Gambar 1.17 Paq Erong
Sumber gambar: Berita Sastra Budaya/2014
Materi Pemahaman Konsep Kewirausahaan
Memahami Konsep Wirausaha
Kata wirausaha berasal dari kata entrepreneur yang
berarti bertanggung jawab. Kewirausahaan adalah proses mencipta kreasi baru dan
berbeda dari yang sudah ada (inovasi). Menurut Jong dan Wennekers kewirausahaan
adalah pengambilan resiko untuk menjalankan usaha sendiri dengan memanfaatkan
peluang untuk menciptakan usaha baru dengan pendekatan yang inovatif. Wirausaha
sendiri berarti orang yang memiliki sikap, semangat dan perilaku mandiri dalam
menciptakan inovasi dan kreasi dalam usahanya.
Untuk menjadi wirausahawan, seseorang harus memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
1. Percaya diri
2. Berorientasi pada kegiatan kerja dan hasilnya
3. Berani mengambil resiko dan tidak takut pada tantangan
4. Kepemimpinan
5. Bersifat orisinal, yaitu memiliki kreatifitas untuk menghasilkan sesuatu
yang inovatif; dan
6. Berorientasi ke masa depan.
Materi disarikan dari: Pengertian Kewirausahaan
Beserta Ciri-cirinya/kompas.com/Muhammad Idris/2021
Perencanaan dan Pengembangan Produk Kerajinan
Dalam merencanakan produk kerajinan, diperlukan
pengetahuan mengenai produk yang akan dibuat, sumber daya yang dibutuhkan, selera,
peluang, serta segmen pasar yang dituju. Pengetahuan ini akan membantu dalam
memutuskan rencana produk yang akan dibuat dan pengembangannya.
Pertimbangan Sumber Daya Lokal
Pengembangan usaha membutuhkan perencanaan yang
mendalam pada semua bidang, termasuk sumber daya dan target pasarnya. Sumber
daya ini dapat terbagi menjadi sumber daya manusia dan sumber daya materi atau
bahan yang tersedia. Pemanfaatan kearifan lokal sebagai sumber daya yang akan
dipakai dalam perencanaan dan pembuatan produk fesyen diharapkan dapat
meningkatkan kreativitas peserta didik dalam menciptakan produknya dan
meningkatkan nilai jual produk yang dihasilkan.
Pertimbangan Segmen Pasar dan Rencana Pemasaran
Penyusunan rencana pemasaran hendaknya mempertimbangkan
beberapa landasan yang saling mempengaruhi. Berikut ketiga landasan tersebut
adalah:
1. Titik awal usaha (kekuatan dan kelemahan dari produk).
2. Tujuan usaha (sasaran pemasaran produk).
3. Cara mencapai sasaran tersebut (penetapan strategi pemasaran, anggaran,
dan lain-lain).
Segmen pasar yang dituju atau calon konsumen dari
produk kerajinan yang akan dibuat sangat penting untuk ditentukan di awal proses
perencanaan. Target pasar ini akan mempengaruhi jenis produk yang dibuat,
spesifikasi bahan dan warna, fungsi produk, dan lain-lain.
Secara umum segmen pasar dapat dibedakan berdasarkan
umur.
·
Anak-anak
Penggunaan bahan yang lunak dan aman, dengan
warna-warna kuat akan menarik minat anak-anak untuk membeli produk fesyen yang
dibuat.
·
Remaja
Penggunaan pernak-pernik dekoratif dengan warna-warna
yang mengikuti tren yang sedang berkembang di masyarakat tentu akan menarik
minat para remaja untuk membeli produk fesyen yang dibuat.
·
Dewasa
Bentuk kerajinan fesyen dengan warna-warna yang lebih
netral dan praktis biasanya lebih diminati oleh golongan umur ini.
Lampiran 3
GLOSARIUM
Desain/Perencanaan adalah sebuah rencana atau gambar yang dibuat untuk menunjukkan tampilan
dan fungsi atau cara kerja suatu produk
Sentuhan akhir (finishing touch) sentuhan penyelesaian
Aksesoris benda-benda yang dikenakan seseorang untuk mendukung atau menjadi
pengganti pakaian. Bentuk aksesori bermacammacam dan banyak di antaranya
terkait dengan peran gender pemakainya.
Displai menampilkan
Interior bagian
dalam gedung (ruang dan sebagainya) atau tatanan perabot (hiasan dan
sebagainya) di dalam ruang dalam gedung dan sebagainya.
Eksterior bagian luar (rumah, gedung, dan sebagainya).
Ergonomis bersifat ergonomi: bentuk 3D yang -- mampu menjamin kenyamanan
Lampiran 4
DAFTAR PUSTAKA
·
Buku
Panduan Guru dan Siswa Prakarya dan Kewirausahaan: Kerajinan untuk SMA/MA Kelas
X, Sri Suratinah Hadiyati Kamihadi, dkk., Pusat Perbukuan Badan Standar,
Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Jakarta 2022.
·
Prakarya
dan Kewirausahaan Untuk Siswa SMA-MA/SMK-MAK Kelas X/Yrama Widya/2016
·
Prakarya
Kelas IX Semester 1/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan/2018
·
Aneka Hobi
Rumah Tangga/Plenary Publication International, Incorporated, New York/Alen Davenport
Bragdon.
BAGI YANG MEMBUTUHKAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA SILANGKAH HUBUNGI NO. WA 085768843833
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !