Headlines News :

Lomba Blog BPJS Ketenagakerjaan

Home » » ilmu muhkam dan mutasyabihat

ilmu muhkam dan mutasyabihat

BAB I PEMBAHASAN A. Pengertian Muhkam dan Mutasyabihah 1. Muhkam dan Mutasyabihah dalam arti umum Menurut bahasa muhkam berasal dari kata-kata: حكمت الدابة واحكمت Yang artinya saya menahan binatang itu. Maka hakim adalah orang yang mencegah yang zalim dan memisahkan antara dua pihak yang bersengketa. Serta memisahkan yang hak dan yang batil, dan antara kebohongan dan kebenaran. Dengan pengertian inilah Allah mensifati Qur’an bahwa seluruhnya adalah Muhkam dalam firman Allah;             Artinya: “Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatNya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara t’erperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) yang Maha Bijaksana lagi Maha tahu,” (QS. Al-Huud: 1) Mutasyabihah secara bahasa berarti tasybuh yakni bila salah satu dari dua hal serupa dengan yang lain, dan syubhah ialah keadaan dimana salah satu dari dua hal itu tidak dapat dibedakan dari yang lain karena adanya kemiripan di antara keduanya dikatakan pula mutasyabih adalah mutamasiil (sama) dalam perkataan dan keindahan. Dengan pengertian inilah Allah mensifati Al-Qur’an bahwa seluruhnya adalah mutasyabih sebagai mana ditegaskan dalam ayat.  •     • …..  Artinya: “Allah telah menurunkan Perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang …..” (QS. Az-Zumar: 23) Dengan demikian maka al-Qur’an itu seluruhnya mutasyabih, maksudnya Qur’an itu sebagai kandungannya serupa dengan sebagian yang lain dalam kesempurnaan dan keindahan itulah mutasyabih dalam arti umum. 2. Muhkam dan Mutasyabih dalam arti khusus Dalam Qur’an terdapat ayat-ayat yang muhkan dan mutasyabih dalam arti khusus dalam firman Allah:               •                        •             Artinya: “Dia-lah yang menurunkan Al kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, Itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, Maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, Padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.” (QS. Ali Imran: 7) Mengenai pengertian muhkamah dan mutasyabih terdapat banyak perbedaan pendapat: 1. Muhkam adalah ayat yang udah diketahui maksudnya, sedang mutasyabih hanyalah diketahui maksudnya oleh Allah sendiri 2. Muhkam adalah ayat yang hanya mengandung satu wajah sedang mutasyabih mengandung banyak wajah 3. Muhkam adalah ayat yang maksudnya dapat diketahui secara langsung tanpa memerlukan keterangan lain sedang mutasyabih tidak demikian; ia memerlukan penjelasan dengan merujuk kepada ayat-ayat lain. Para ulama memberikan contoh ayat-ayat muhkam dalam Qur’an dengan ayat-ayat nasikh. Ayat-ayat tentang halal, haram, hudud (hukuman), kewajiban, janji dan ancaman. Sementara untuk ayat-ayat mutasyabih mereka mencontohkan dengan ayat-ayat mansukh dengan ayat-ayat tentang asma Allah dan sifatnya antara lain:      Artinya: “ (yaitu) Tuhan yang Maha Pemurah. yang bersemayam di atas 'Arsy” (QS. Thaahaa: 5) …       …..  Artinya: “….. tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah…….” (QS. Al-Qashash: 88) …      ….  Artinya: ‘….. tangan Allah di atas tangan mereka….” (QS. Al-Fath: 10)          Artinya: “Dan Dialah yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya. dan Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui.” (QS. Al-An’am: 18)       Artinya: “Dan datanglah Tuhanmu; sedang Malaikat berbaris-baris.” (QS. Al-Fajr: 22) ….     ….  Artinya: “…dan Allah memahami mereka…...” (QS. Al-Fath: 6) …..    ……  Artinya: “……. Allah ridha terhadap mereka …...” (QS. Al-Bayyinah: 8) …. •   …..  Artinya: “….. ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi …..’ (QS. Ali Imran: 31) B. Perbedaan Pendapat tentang Kemungkinan Mengetahui Mutasyabih Perbedaan pendapat tentang pengertian muhkam dan mutasyabih dalam arti khusus perbedaan pendapat mengenai kemungkinan maksud ayat yang mutasyabih pun tidak dapat dihindarkan. Sumber perbedaan pendapat ini berpangkal pada masalah waqaf dalam ayat: وَالرَّاسِخُوْنَ فِى الْعِلْمِ Apakah kedudukan lafad ini sebagai mubtada’ yang khabarnya adalah يَقُوْلُوْنَ Dengan “wawu” di perlakukan sebagai huruf isti’naf (permulaan) dan waqaf di lakukan pada lafad. وَمَا يَعْلَمُ تَاءْوِيْلَهُ اِلاَاللهُ Ataukah ia ma’tuf sedangkan lafad وَيَقُوْلُوْنَ Menjadi hal dan waqafnya pada lafad وَالرَّاسِخُوْنَ فِى الْعِلْمِ Pendapat pertama diikuti oleh sejumlah ulama diantaranya Ubai bin Ka’b, Ibn Mas’ud, Ibn Abbas, sejumlah sahabat, tabi’in dan liannya. Mereka beralasan antara lain dengan keterangan-keterangan yang diriwayatkan oleh al-Hakim dalam Mustadrak-nya bersumber dari Ibnu Abbas, bahwa ia membaca: وَمَا يَعْلَمُ تَاءْوِيْلَهُ اِلاَ اللهُ وَيَقُوْلُ الرَّاسِخُوْنَ فِى اْلعِلْمِ اَمَنَابِهِ Dan dengan qira’ah ibn Mas’ud: وَاِنَّ تَاءْوِيْلَهُ اِلاَ عِنْدَاللهِ وَالرَّاسِخُوْنَ فِى الْعِلْمِ يَقًُوْلُوْنَ اَمَنَّابِهِ Juga dengan ayat itu sendiri yang menyatakan celaan terhadap orang-orang yang mengikuti mutasyabih dan menyifatinya sebagai orang-orang yang hatinya condong kepada kesesatan-kesesatan dan berusaha menimbulkan fitnah. Pendapat kedua (yang menyatakan “wawu” sebagai huruf ‘ataf) dipilih oleh segolongan ulama lain yang dipelopori oleh mujahid. Diriwayatkan dari mujahid ia berkata saya telah membacakan mushaf kepada Ibn Abbas mulai dari Fatihah sampai tamat. Saya pelajari sampai paham setiap ayatnya dan saya tanyakan kepadanya tentang tafsirannya. Pendapat ini dipilih juga oleh an-Nawawi dalam syarah muslimnya ia menegaskan, inilah pendapat yang paling shahih, karena tidak mungkin Allah menyeru hamba-hambanya dengan sesuatu yang tidak dapat diketahui maksudnya oleh mereka. BAB II KESIMPULAN Dari pembahasan makalah tersebut diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa, Menurut bahasa muhkam berasal dari kata-kata: حكمت الدابة واحكمت Yang artinya saya menahan binatang itu. Maka hakim adalah orang yang mencegah yang zalim dan memisahkan antara dua pihak yang bersengketa. Serta memisahkan yang hak dan yang batil, dan antara kebohongan dan kebenaran. Mutasyabihah secara bahasa berarti tasybuh yakni bila salah satu dari dua hal serupa dengan yang lain, dan syubhah ialah keadaan dimana salah satu dari dua hal itu tidak dapat dibedakan dari yang lain karena adanya kemiripan di antara keduanya dikatakan pula mutasyabih adalah mutamasiil (sama) dalam perkataan dan keindahan. Dengan demikian maka al-Qur’an itu seluruhnya mutasyabih, maksudnya Qur’an itu sebagai kandungannya serupa dengan sebagian yang lain dalam kesempurnaan dan keindahan itulah mutasyabih dalam arti umum. DAFTAR PUSTAKA Anwar Rosihon, Ulumul Qur’an, Pustaka Setia, Bandung, 2000 Jalaluddin As-Suyuthi, Al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur’an, Dar Al-Fikr, Beirut, t.t Manna Khalil al-Qattan. Studi Ilmu-Ilmu Qur’an Al-Qur’an dan terjemahnya
Share this article :

Blog Archive

Followers

Search This Blog

Blogger Themes

Random Post

Bagaimana Pendapat Anda dengan Blog ini?

Trending Topik

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutch

RussianPortugueseJapaneseKoreanArabic Chinese Simplified
SELAMAT DATANG
script>
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Berbagai Kumpulan Makalah - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template