PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa
remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan berbagai
pengenalan dan petualangan akan hal-hal yang baru sebagai bekal untuk
mengisi kehidupan mereka kelak. Sayangnya, banyak diantara mereka yang
tidak sadar bahwa beberapa pengalaman yang tampaknya menyenangkan justru
dapat menjerumuskan.
Oleh karena itu tidak sedikit remaja yang jatuh kedalam perbuatan
negative, salah satunya adalah seks bebas atau hubungan seks yang
dilakukan diluar pernikahan.
Banyak sekali alasan mengapa
remaja melakukan hubungan seks bebas, mulai dari biar di bilang gaullah
sampai untuk mendapatkan uang. Gara-gara ingin dibilang gaul baik
laki-laki maupun perempuan rela memberikan ”harga dirinya” dengan
sia-sia tanpa memperhatikan dampak yang akan di timbulkan oleh
perbuatannya itu. Oleh karena itu hubungan seks bebas banyak sekali
terjadi di kalangan remaja pada umumnya, yang masih labil dalam
pergaulan.
Pergaulan bebas antar lawan
jenis sendiri mendorong terjadinya hamil pra-nikah, lebih parah jika
setelah hamil laki-laki ini tidak bertanggung jawab dengan
meninggalkannya, gadis yang sudah tidak ‘gadis’ lagi ini untuk
menghindari rasa malu terhadap orang tua, teman dan masyarakat, atau
karena suruhan dari teman laki-lakinya yang tidak mau menikahinya
cenderung mengambil jalan pintas dengan menggugurkan kandungannya.
Inilah fenomena social remaja yang makin marak dalam kehidupan manusia
dimana praktek aborsi sebagai mediator alternative bagi para pezina
dalam mencari jalan pintas menjadi solusi terakhir.
Hal itu dibuktikan dengan survei dari Komisi Nasional Perlindungan Anak terhadap 4.500 remaja di 12 kota besar di Indonesia tahun 2007 menunjukkan, 97% dari responden pernah menonton film porno, 93,7% pernah ciuman, petting, dan oral seks, serta 62,7% remaja yang duduk di bangku SMP pernah berhubungan intim, dan 21,2% siswi sekolah menengah umum pernah menggugurkan kandungan.
Kengerian itu sangatlah berbenturan dengan budaya kita yang menjadi sandaran norma dan aturan dalam interaksi manusia. Budaya ketimuran yang terkenal “ewuh pekewuh”(punya rasa malu) mulai tergusur budaya “my bussines is mine”(ini urusanku) sehingga rasa malu dan berbagai norma lain di abaikan karena anggapan bahwa urusannya adalah urusannya sendiri bukan orang lain. Dalam pergaulan remaja pun demikian, karena remaja merupakan bagian terbesar yang terkena imbas dari budaya ini. Dalam hal jalinan hubungan dengan lawan jenis pun demikian sehingga pergaulan bebas tanpa adanya norma dan aturan.
Padahal Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat yakni dengan keberadaan budayanya. Termasuk didalamnya tentang pentingnya memberikan filter tentang perilaku-perilaku yang negatif, yang antara lain; minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan lain-lain yang dapat menyebabkan rusaknya moral, akal, dan jasmani.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan seks bebas?
2. Factor apa saja yang dapat menimbulkan hubungan seks bebas?
3. Apa saja dampak dari seks bebas?
4. Bagaimana cara mencegah seks bebas?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan seks bebas.
2. Mengetahui factor-faktor yang dapat menimbulkan seks bebas.
3. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari seks bebas.
4. Mengetahui cara mencegah seks bebas.
BAB II
PEMBAHASAN
Manusia adalah salah satu makhluk yang dalam meneruskan hidup jenisnya memerlukan pasangan untuk dapat melakukan regenerasi. Dalam proses regenerasi ini dikenal dengan sex, yaitu hubungan yang terjalin antara jenis satu dengan lainnya. Hal ini merupakan kekuatan utama agar generasi manusia tidak punah. Tetapi karena pengaruh globalisasi yang disalah artikan timbullah budaya baru yaitu sex bebas, budaya yang tidak sesuai dengan budaya kita.Terutama pada para remaja tepatnya pada masa metamorfosis dari kanak-kanak menjadi dewasa. Para ahli pendidikan telah sepakat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Oleh karena itu, sebelum melangkah lebih jauh dan agar lebih memahami apa arti sebenarnya sex, ada baiknya kita memahami definisi kata “seks” itu sendiri. Seks memang memiliki definisi yang luas. Namun, jika kita berbicara mengenai seks secara keseluruhan, maka yang dimaksudkan adalah pendidikan mengenai jenis kelamin
Definisi seks, dapat dikelompokkan menurut beberapa dimensi, Di antaranya:
Dimensi Biologis
Berkaitan dengan alat reproduksi. Di dalamnya termasuk pengetahuan
mengenai hormon-hormon, menstruasi, masa subur, gairah seks, bagaimana
menjaga kesehatan dan gangguan seperti PMS (penyakit menular seksual),
dan bagaimana menfungsikannya secara optimal secara biologis.
Dimensi Faal
Mencakup pengetahuan mengenai proses pembuahan, bagaimana ovum bertemu dengan sperma dan
membentuk zigot dan seterusnya.
Dimensi Psikologis
Seksualitas berkaitan dengan bagaimana kita menjalankan fungsi kita
sebagai mahluk seksual dan
identitas peran jenis. Mengapa pria dipandang
lebih agresif daripada wanita?
Dimensi Medis
Adalah pengetahuan mengenai penyakit yang di oleh hubungan seks, terjadinnya impotensi, nyeri,
keputihan dan lain sebagainya.
Dimensi Sosial
Seksualitas berkaitan dengan hubungan interpersonal (hubungan antar
sesama manusia). Seringkali,
hambatan interaksi ditimbulkan oleh
kesenjangan peran jenis antara laki-laki dan perempuan. Hal ini
dipengaruhi oleh faktor budaya dan idola asuh yang lebih memprioritaskan
posisi laki-laki. Anggapan
tersebut harus diluruskan. karena jenis
kelamin tidak menentukan mana yang lebih baik atau berkualitas
B. Pengertian Seks Bebas
Seks merupakan naluri alamiah yang
dimiliki oleh setiap makhluk hidup di muka bumi ini. Seks diperlukan
untuk menjaga kelangsungan hidup hidup suatu spesies atau suatu kelompok
(jenis) makhluk hidup. Artinya setiap makhluk hidup melakukan seks
untuk memperoleh keturunan agar dapat menjaga dan melestarikan
keturunannya. Selain itu tujuan seks adalah sebagai sarana untuk
memperoleh kepuasan dan relaksasi dalam kehidupan (bagi manusia).
Hubungan seks yang dilakukan di luar
pernikahan disebut seks bebas (free sex). Hawa nafsu merupakan hal yang
sangat menentukan terjadinya seks bebas. Seks bebas merupakan pengaruh
budaya yang datang dari barat dan kemudian diadopsi oleh masyarakat
Indonesia tanpa memfilternya terlebih dahulu.
Survei Komnas Anak Di 12 Provinsi (4500 remaja sebagai responden)
1. 93,7% pernah berciuman hingga petting (bercumbu)
1. 93,7% pernah berciuman hingga petting (bercumbu)
2. 62,7% remaja SMP sudah tidak perawan
3. 21,2% remaja SMA pernah aborsi
Survey Perkumpulan Keluarga Berencana (100 remaja SMP & SMA Di Samarinda)
56% Pelajar sudah berhubungan seks. Bahkan ada yang terang terangan mengaku berhubungan seks dengan pekerja seks.
Survey Synovate Researc
1. 44% mengaku punya pengalaman seks di usia 16-18 tahun.
2. 16% mengaku pengalaman seks di dapat di usia 13-15 tahun.
3. Tempat melakukan seks di rumah (40%), kamar kos (26%) dan hotel (26%)
Survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia
1. 32% remaja 14 – 18 tahun pernah berhubungan seks
2. 21,2% remaja putri pernah melakukan aborsi
3. 97% penyebab remaja melakukan seks yaitu dari internet.
Dari survey di atas dapat dikatakan
bahwa seks bebas bukanlah lagi hal yang tabu dikalangan remaja saat ini.
Maraknya seks bebas di kalangan pelajar seolah menjadi trend bahwa jika
seorang siswi masih perawan maka akan tergolong siswi yang "nggak gaul"
dan terkucilkan dalam pergaulan anak zaman sekarang.
C. Factor-faktor yang Mendorong Terjadinya Seks Bebas
Seks bebas pada umumnya dilakukan oleh
para remaja. Faktor-faktor yang mendorong remaja melakukan hubungan seks
di luar nikah, adalah :
Ø Karena mispersepsi terhadap makna pacaran yang menganggap bahwa hubungan seks adalah bentuk penyaluran kasih sayang.
Ø Karena
kehidupan iman yang rapuh. Kehidupan beragama yang baik dan benar
ditandai dengan pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan
ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi
apapun.
Ø Kematangan
biologis yang tida disertai dengan kemampuan mengendalikan diri
cenderung berakibat Negatif, yakni terjadi hubungan seksual pranikah
dimasa pacaran. Sebaliknya kematangan biologis yang disertai dengan
kemampuan mengendalikan diri akan membawa kebahagian remaja dimasa
depannya sebab ia tidak akan melakukan hubungan seksual pranikah.
Factor lain yang menyebabkan orang melakukan seks bebas:
Ø Kurangnya pemahaman individu akan ajaran agamanya secara benar dan mendalam
Ø kurangnya perhatian orangtua
Ø merasa bukan anak gaul, dengan pernah melakukan seks dianggap ”Gaul”
Ø cueknya masyarakat akan situasi linkungan
Ø taraf pendidikan sex bagi remaja yang belum tertata secara benar
Ø terlupakannya intisari adat budaya luhur bangsa sebagai katalisator dalam pergaulan akibat pengaruh globalisasi.
Adapun tahapan-tahapan yang biasanya dilakukan oleh seseorang berani melakukan hubungan seks diluar nikah:
1. pegangan tangan
2. ciuman sebatas ciuman di pipi dan kening
3. ciuman bibir
4. pelukan
5. petting (mulai berani melepas pakaian bagian atas)
6. meraba bagian yang sensitive (mulai berani buka-bukaan)
7. melakukan hubungan seks
D. Dampak Seks Bebas
Seks bebas banyak sekali dampak
negative yang di timbulkan terutama bagi individu yang melakukannya dan
lingkungannya. Dampak tersebut dianataranya :
1. Beberapa penyakit yang siap mendatangi seperti, herpes, HIV Aids, Raja singa, dan penyakit lainnya.
2. Hamil di luar pernikahan akan menimbulkan
permasalahan baru, apabila anda masih kuliah atau sekolah tentu saja
orang tua anda akan sangat kesal kepada anda. Dan anda pun takut untuk
jujur kepada orang tua anda dan pasangan anda, akhirnya anda memutuskan
untuk melakukan dosa baru yaitu aborsi.
3. Apabila
anda menikah di usia muda, permasalahan yang belum siap anda hadapi
akan datang, seperti masalah keungan, masalah kebiasaan, masalah anak.
4. Nama
baik keluarga akan tercoreng oleh sikap anda. Keluarga anda akan
menghadapi masalah yang anda buat apabila anda mendapatkan efek buruk
dari seks bebas ini.
5. Apabila
anda hamil dan pasangan anda tidak mau bertanggung jawab, apa yang akan
anda lakukan?. Akan banyak pikiran buruk yang akan mengganggu anda.
Seperti ingin bunuh diri, berpikir tidak rasional yang mengakibatkan
gangguan mental atau gila.
E. Cara Mencegah Hubungan Seks Bebas
Perilaku seks bebas dapat dicegah dengan cara salah satunya dengan pendidikan seks.
1. Pendidikan seks
Beberapa
hal penting dalam memberikan pendidikan seksual, seperti yang diuraikan
oleh Singgih D. Gunarsa (1995) berikut ini, mungkin patut anda
perhatikan :
Ø Cara menyampaikannya harus wajar dan sederhana, jangan terlihat ragu-ragu atau malu.
Ø Isi
uraian yang disampaikan harus obyektif, namun jangan menerangkan yang
tidak-tidak, seolah-olah bertujuan agar anak tidak akan bertanya lagi,
boleh mempergunakan contoh atau simbol seperti misalnya : proses
pembuahan pada tumbuh-tumbuhan, sejauh diperhatikan bahwa uraiannya
tetap rasional.
Ø Dangkal
atau mendalamnya isi uraiannya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan
dengan tahap perkembangan anak. Terhadap anak umur 9 atau 10 tahun t
belum perlu menerangkan secara lengkap mengenai perilaku atau tindakan
dalam hubungan kelamin, karena perkembangan dari seluruh aspek
kepribadiannya memang belum mencapai tahap kematangan untuk dapat
menyerap uraian yang mendalam mengenai masalah tersebut.
Ø Pendidikan
seksual harus diberikan secara pribadi, karena luas sempitnya
pengetahuan dengan cepat lambatnya tahap-tahap perkembangan tidak sama
buat setiap anak. Dengan pendekatan pribadi maka cara dan isi uraian
dapat disesuaikan dengan keadaan khusus anak.
Ø Pada
akhirnya perlu diperhatikan bahwa usahakan melaksanakan pendidikan
seksual perlu diulang-ulang (repetitif) selain itu juga perlu untuk
mengetahui seberapa jauh sesuatu pengertian baru dapat diserap oleh
anak, juga perlu untuk mengingatkan dan memperkuat (reinforcement) apa
yang telah diketahui agar benar-benar menjadi bagian dari
pengetahuannya.
Pendidikan seks ada dua jenis yaitu , pencegahan menurut agama, pencegahan seks bebas dalam keluarga
a. Pencegahan Seks Bebas Menurut Agam
Pencegahan menurut agama antara lain :
Ø Memisahkan
tempat tidur anak; Setiap orang tua berusaha untuk mulai memisahkan
tempat tidur anak-anaknya ketika mereka memasuki minimal usia tujuh
tahun.
Ø Meminta
izin ketika memasuki kamar orang tua; Sejak dini anak-anak sudah
diajarkan untuk selalu meminta izin ketika akan masuk ke kamar orang
tuanya pada saat-saat tertentu.
Ø Mengajarkan
adab memandang lawan jenis; Berilah pengertian mengenai adab dalam
memandang lawan jenis sehingga anak dapat mengetahui hal-hal yang baik
dan buruk.
Ø Larangan
menyebarkan rahasia suami-istri; Hubungan seksual merupakan hubungan
yang sangat khusus di antara suami-istri. Karena itu, kerahasiaanya
pantas dijaga. Mereka tidak boleh menceritakan kekurangan pasangannya
kepada orang lain, apalgi terhadap anggota keluarga terutama
anak-anaknya.
b. Pencegahan Seks Bebas Dalam Keluarga
Pencegahan seks bebas dalam keluarga antara lain :
Ø Keluarga harus mengertitentang permasalahan seks, sebelum menjelaskan kepada anak-anak mereka.
Ø Seorang ayah mengarahkan anak laki-laki, dan seorang ibu mengarahkan anak perempuan dalam menjelaskan masalah seks.
Ø Jangan menjelaskan masalah seks kepada anak laki-laki dan perempuan di ruang yang sama.
Ø Hindari hal-hal yang berbau porno saat menjelaskan masalah seks, gunakan kata-kata yang sopan.
Ø Meyakinkan kepada anak-anak bahnwa teman-teman mereka adalah teman yang baik.
Ø Memberikan perhatian kemampuan anak di bidang olahraga dan menyibukkan mereka dengan berbagai aktivitas.
Ø Tanamkan etika memelihara diri dari perbuatan-perbuatan maksiat karena itu merupakan sesuata yang paling berharga.
Ø Membangun sikap saling percaya antara orang tua dan anak.
Guru Bimbingan dan Konseling (BK)
adalah seseorang yang memiliki peran penting dalam memfasilitasi,
mengatasi dan memberikan layanan kepada siswa terutama dalam
perkembangan siswa baik secara individu maupun perkembangan social serta
membantu memecahkan maasalah yang dihadapi oleh siswa.Disekolah banyak
sekali masalah-masalah yang muncul yang sering di hadapi oleh siswa
diantaranya masalah pribadi seperti patah hati dan kurang percaya diri,
maupun permasalahan social seperti kurang bisa menyesuaikan diri dengan
lingkungan, sering menyendiri, dan kurang bisa bergaul dengan yang lain.
Masing masing masalah sangat beragam
antara individu satu dengan individu yang lain yang mana tingkatan
penyelesaiannya pun berbeda-beda. Namun dari permasalahan yang di alami
oleh siswa jika todak segera mendapatkan treatmen dari konselor maka
kemungkinan dampak yang akan ditimbulkan semakin “parah”. Sebagai contoh
ada siswa yang sering menyendiri dan dikusilkan oleh teman-temannya di
lingkungan sekolah serta di dalam keluarganyapun dia sering kurang
mendapat perhatian oleh orang tuanya, tidak mustahil juga bahwa anak
tersebut lama-kelamaan justru akan masuk kedalam dunia pergaulan bebas,
terlebih bahaya lagi jika anak tersebut sudah meraasa nyaman di “dunia
barunya”.
Pergaulan bebas yang di anggap sebagai
dunia barunya dia yang dirasa ia sudah nyaman karena mendapat kelompok
yang memperhatikan dia tidak seperti teman-temannya yang selalu
mengucilkannya justru sebenarnya sangat merugikan. Salah satu bentuk
pergaulan bebas yang sering dilakukan oleh para remaja adalah seks
bebas. Seks bebas atau hubungan seks yang dilakukan diluar hubungan
pernikahan. Dampak yang ditimbulkan dari seks bebas banyak sekali baik
dalam kehidupan pribadi maupun social.
Dalam kehidupan pribadi atau dampak
bagi diri sendiri diantaranya individu tersebut kemingkinan besar akan
terkena berbagai macam penyakit seperti HIV, AID, sipilis dll. Hal itu
jelas sangat merugikan dirinya sendiri. Apabila itu terjadi pada
perempuan akan berdampak kehamilan yang mana dari segi biologis belum
matang sehingga apabila bayi itu lahir kemungkinan besar akan mengalami
cacat. Sementara dalam kehidupan sosialnya,baik secara langsung nama
baik anda berserta nama baik keluarga akan tercoreng dalam kehidupan
masyrakat.
Dengan adanya uraian diatas peran
konselor sangatlah penting dalam hal ini. Konselor dapat melakukan/
memberikan layanan kepada siswa-siswinya mengenai hubungan seks bebas
baik secara klasikal maupun individual. Dengan menggunakan layanan
klasikal di kelaas yaitu memberikan informasi yang seluas-luasnya dan
pemahaman yang benar kepada semua siswa tentang seks atau memberikan
materi pendidikan seks yang diharapkan agar para siswa tidak terjerumus
dalam dunia seks bebas. Dapat pula melakukan pendekatan kepada orang tua
siswa untuk memperhatikan aktivitas yang dilakukan anaknya di rumah.
BAB IV
PENUTUP
B. Kesimpulan
C. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=15300 di unduh pada 4 juni 2011
http://www.wartanews.com/read/LifeStyle/1b9bb69c-5c5c-220a-09d4-cb47ba62bedd/Seks-Bebas-Kalangan-Pelajar di unduh pada 4 juni 2011
http://www.unjabisnis.net/2010/06/bahaya-seks-bebas-dan-akibatnya.html di unduh pada 4 juni 2011
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/seks-bebas-2/ di unduh pada 3 juni 2011
thanks for nice information. visit our web Kampus Juara
ReplyDeleteIn the realm of ancient lore, Islam Berkemajuan where dragons soar and legends breathe, Islam Berkemajuan a hero's journey begins. Islam Berkemajuan Through trials untold, Islam Berkemajuan they shall wield the sword of destiny, Islam Berkemajuan carving their name upon the annals of time. Islam Berkemajuan Let courage be their armor and perseverance their shield, Islam Berkemajuan for in the symphony of heroism, Islam Berkemajuan they shall rise victorious. Islam Berkemajuan
ReplyDeletekunjungi Kampusnya Atlet
ReplyDeleteKampusnya Atlet
thanks for nice information. visit our web Kampus juara
ReplyDeletekampus tertua
ReplyDelete