KISI-KISI
PENULISAN SOAL
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak Alokasi
Waktu : 90 menit
Kelas/Semester : VII/1 Penulis : Supriyatini
Kurikulum Acuan : KTSP
No
|
Standar
Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Materi
|
Indikator Soal
|
Bentuk Soal
|
No. Soal
|
1.
|
Meningkatkan keimanan kepada
Qadla dan Qadar
|
1.1 Menjelaskan pengertian beriman kepada Qadla dan qadar
1.2 Menunjukkan bukti/dalil kebenaran akan adanya qadla dan qadar
1.3 Menjelaskan berbagai tanda peristiwa yang berhubungan dengan qadla
dan qadar
1.4 Menunjukkan cirri-ciri-orang yang beriman kepada qadla dan qadar
1.5 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada qadla dan
qadar
|
IMAN
KEPADA QADLA DAN QADAR
A.
Pengertian Qadla dan Qadar
Qadla menurut
bahasa memiliki beberapa pengertian, yaitu, hokum, ketetapan, perintah, kehendak,
pemberitahuan dan penciptaan. Menurut istilah aqidah, qadla adalah ketetapan
Allah sejak zaman azali sesuai dengan irodah-Nya tentang segala sesuatu yang
berkenaan dengan makhluk.
Qadar menurut
bahasa adalah kepastian, peraturan, ukuran. Adapun pengertian qodar menurut
aqidah adalah perwujudan ketetapan Allah terhadap semua makhluk dalam kadar
dan bentuk tertentu sesuai dengan irodah-Nya.
Untuk
memperjelas pengertian qadla dan qadar berikut ini dikemukakan contoh. Saat
ini Salman melanjutkan pelajarannya di MTs. Sebelum Salman lahir, bahkan
sejak zaman azali, Allah telah menentukan, bahwa seorang anak bernama Salman
akan melanjutkan pelajarannya di MTs. Ketetapan Allah sejak zaman azali itu
disebut qadla. Kenyataannya bahwa saat ini Salman melanjutkan pelajarannya di
MTs disbut qadar atau taqdir.
B.
Kewajiban beriman kepada Qadla
dan Qadar
Beriman kepada
Qadla dan Qadar berarti kita meyakini adanya Qadla dan Qadar Allah yang
berlaku bagi manusia, sebagai bukti dari kekuasaan Allah, agar manusia
bertambah kuat aqidahnya dan kesadarannya untuk taat dan tunduk kepada Allah.
Rela kepada
ketentuan dan kehendak Allah adalah wajib hukumnya dan merupakan tanda adanya
iman pada diri seseorang. Hal ini sebagaimana yang terdapat pada hadits qudsi
yang diriwayatkan oleh Imam At-Thabrani sebagai berikut:
قَالَ تَعَالَي: مَنْ لَمْ يَرْضَ بِقَضَائِ وَقَدَرِي
وَلَمْ يَصْبِرْ عَلَي بَلاَئِ فَلْيَتَمِسْ رَبًّاسِوَايَ
“Siapa yang tidak ridlo dengan Qodla-Ku dan tidak sabar
terhadap bencana yang Aku timpakan atasnya, maka baiklah ia mencari Tuhan
selain daripada-Ku”. (HR. At-Thabrani)
Allah zat yang
maha Kuasa menentukan apa yang bakal terjadi terhadap manusia di dunia ini.
Baik itu ketentuan yang baik maupun ketentuan yang buruk bagi manusia adalah
semata-mata ketentuan Allah. Firman Allah dalam surat A-Hadid ayat 22:
!$tB z>$|¹r& `ÏB 7pt6ÅÁB Îû ÇÚöF{$# wur þÎû öNä3Å¡àÿRr& wÎ) Îû 5=»tGÅ2 `ÏiB È@ö6s% br& !$ydr&uö9¯R 4 ¨bÎ) Ï9ºs n?tã «!$# ×Å¡o ÇËËÈ
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak
pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul
Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah
mudah bagi Allah.”
Sikap manusia
yang benar kemauannya adalah yang sabar dalam menerima ujian dan cobaan dari
Allah. Keimanan itu akan diuji oleh Allah dengan cobaan-cobaan. Siapa yang
benar kemauannya, dia akan menerima bahwa Allah memang menguji dirinya dengan
cobaan-cobaan itu.
C.
Bukti akan adanya Qadla dan
Qadar
1.
Surat Al-Furqan ayat 2:
t,n=yzur ¨@à2 &äóÓx« ¼çnu£s)sù #\Ïø)s? ÇËÈ
“dan Dia
menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.”
2.
Surat Ar-Ra’du ayat 8:
( @à2ur >äóÓx« ¼çnyYÏã A#yø)ÏJÎ/ ÇÑÈ
“dan segala
sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.”
3.
Surat Ar-Ra’du ayat 39
(#qßsôJt ª!$# $tB âä!$t±o àMÎ6÷Vãur ( ÿ¼çnyYÏãur Pé& É=»tGÅ6ø9$# ÇÌÒÈ
“Allah
menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki),
dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh).”
4.
Surat Al-Hijr ayat 21
bÎ)ur `ÏiB >äóÓx« wÎ) $tRyYÏã ¼çmãYͬ!#tyz $tBur ÿ¼ã&è!Íit\çR wÎ) 9ys)Î/ 5Qqè=÷è¨B ÇËÊÈ
“Dan tidak ada
sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak
menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.”
D.
Peristiwa yang berhubungan
dengan Qadla dan Qadar
Sebagaimana
dijelaskan di atas bahwa Qadla adlaah ketentuan dari Allah swt yang merupakan
garis perencanaan yang akan diberlakukan terhadap manusia.
Qadar adalah
pelaksanaan dari rencana pelaksanaan dari rencana yang telah digariskan Allah
swt. Yang sering disebut taqdir. Maka hubungan antara Qadla dan Qadar ibarat
hubugnan antara rencana Allah dengan pelaksanaan rencana.
Berkaitan
dengan Qadla dan Qadar, Rasulullah saw bersabda yang artinya: “Sesungguhnya
seseorang itu diciptakan dalam perut ibunya selama empat puluh hari dalam
bentuk Nuthfah, empat puluh hari menjadi segumpal darah, empat puluh hari
menjadi segumpal daging. Kemudian Allah mengutus Malaikat untuk meniup ruh
kedalamnya dan menuliskan empat ketentuan, yaitu tentang rizqinya, ajalnya,
amal perbuatannya dan (jalan hidupnya) sengsara atau bahagia”. (HR.
Bukhari dan Muslim dari Abdullah Bin Mas’ud)
Dari hadist
diatas, dapat kita ketahui bahwa nasib manusia telah ditentukan Allah sejak
sebelum ia dilahirkan. Walaupun setiap manusia telah ditentukan nasibnya,
tetapi tidak berarti manusia hanya bisa tinggal diam menunggu nasib tanpa
berusaha atau berikhitar. Manusia tetap berkewajiban untuk berusaha, sebab
keberhasilan tidak datang dengan sendirinya.
Dalam hubungan
antara Qadla dan Qadar serta ikhtiar ini, para Ulama berpendapat bahwa taqdir
ini terbagi menjadi dua yaitu: taqdir mu’allaq dan taqdir mubram:
1.
Taqdir Mu’allaq
Yaitu taqdir yang erat hubungannya dengan usaha manusia. Contohnya
keadaan manusia yang ingin menjadi kaya, dia harus bekerja keras. Firman
Allah:
3 cÎ) ©!$# w çÉitóã $tB BQöqs)Î/ 4Ó®Lym (#rçÉitóã $tB öNÍkŦàÿRr'Î/
“Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. “ (QS.
Ar-Ra’du: 11)
Begitu pula tertuang dalam
firman Allah:
br&ur }§ø©9 Ç`»|¡SM~Ï9 wÎ) $tB 4Ótëy ÇÌÒÈ
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa
yang telah diusahakannya,”
(QS. An-Najm: 39)
2.
Taqdir Mubram
Yaitu taqdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak bisa diusahakan.
Contoh kematian, walaupun sudah berbagai dokter mengobatinya, tetapi kalau
Allah menentukan dia harus mati, maka tidak ada yang dapat menolongnya.
Firman Allah:
4 #sÎ) uä!%y` óOßgè=y_r& xsù tbrãÏø«tFó¡t Zptã$y ( wur tbqãBÏø)tFó¡o ÇÍÒÈ
“ apabila telah datang ajal mereka, Maka mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).” (QS. Yunus 49)
E.
Ciri-ciri perilaku orang yang
beriman kepada Qadla dan Qadar
Iman kepada
Qadla dan Qadar hendaklah benar-benar ditanamkan dalam hati kita. Kita harus
yakin dengan sepenuh hati, bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri kita,
baik yagn menyenangkan, ataupun yang menyedihkan adalah atas kehendak Allah.
Oleh sebab
itu, taqdir tidak selalu sesuai dengan keinginan kita. Tatkala taqdir atas
diri ktia sesuai dengan keinginan kita, hendaklah kita bersyukur, karena itu
adalah nikmat. Karena taqdir yang ktia alami tidak menyenangkan atau
merupakan musibah, maka hendaklah kita terima dengan sabar dan ikhlas. Kita
harus yakin bahwa dibalik musibah itu ada hikmah yang kita belum
mengetahuinya.
Sebagai orang
yang beriman kepada Qadla dan Qadar, kita harus mempunyai perilaku sebagai
berikut;
1.
Bersyukur dan bersabar
Apabila mendapat kebeuntungan maka kita bersyukur. Sebaliknya apabila
terkena musibah maka kita akan bersabar, karena hal tersebut merupakan ujian
baginya dan sudah merupakan kehendak dari Allah.
$tBur Nä3Î/ `ÏiB 7pyJ÷èÏoR z`ÏJsù «!$# ( ¢OèO #sÎ) ãNä3¡¡tB Ø9$# Ïmøs9Î*sù tbrãt«øgrB ÇÎÌÈ
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, Maka dari Allah-lah
(datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, Maka hanya
kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.” (QS. An-Nahl: 53)
2.
Menjauhkan diri dari sifat sombong dan
putus asa
Orang yang tidak beriman kepada Qadla dan Qadar, apabila memperoleh
suatu keberhasilan menganggap keberhasilan itu adalah semata-mata karena
usahanya sendiri. Ia pun merasa dirinya hebat. Apabila ia mengalami
kegagalan, ia mudah berkeluh kesah dan berputus asa, karena ia tidak
menyadari bahwa kegagalan itu sebenarnya ketentuan Allah.
¢ÓÍ_t7»t (#qç7ydø$# (#qÝ¡¡¡ystFsù `ÏB y#ßqã ÏmÅzr&ur wur (#qÝ¡t«÷($s? `ÏB Çy÷r§ «!$# ( ¼çm¯RÎ) w ߧt«÷($t `ÏB Çy÷r§ «!$# wÎ) ãPöqs)ø9$# tbrãÏÿ»s3ø9$# ÇÑÐÈ
“Hai anak-anakku, Pergilah
kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu
berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat
Allah, melainkan kaum yang kafir". (QS. Yusuf: 87)
Sabda Rasulullah saw
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ اِنْسَانٌ فِي قَلْبِهِ
مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ مِّنْ كِبْرٍ (رواه مسلم)
“Tidak akan masuk surga orang yang didalam hatinya terdapat sebiji
sawi dari sifat kesombongan”. (HR. Muslim)
3.
Optimis dan giat bekerja
Manusia tidak mengetahui taqdir apa yang akan menimpa dirinya. Semua
orang tentu menginginkan bernasib baik dan beruntung. Keberuntungan itu tidak
datang begitu saja, tetapi harus diusahakan. Oleh sebab itu kita harus
optimis dan giat bekerja untuk meraih kebahagiaan dan keberuntungan itu.
Æ÷tGö/$#ur !$yJÏù 9t?#uä ª!$# u#¤$!$# notÅzFy$# ( wur [Ys? y7t7ÅÁtR ÆÏB $u÷R9$# (ÇÐÐÈ
Dan carilah pada apa
yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi “ (QS. Al-Qashosh: 77)
4.
Ketenangan Jiwa
Orang yang beriman kepada Qadla dan Qadar senantiasa mengalami
ketenangan jiwa dalam hidupnya. Sebab ia selalu merasa puas dengan apa yang
telah ditentukan Allah kepadanya. Jika beruntung atau berhasil, ia bersyukur.
Jika terkena musibah atau gagal, ia bersabar dan berusaha lagi.
$pkçJr'¯»t ߧøÿ¨Z9$# èp¨ZÍ´yJôÜßJø9$# ÇËÐÈ ûÓÉëÅ_ö$# 4n<Î) Å7În/u ZpuÅÊ#u Zp¨ÅÊó£D ÇËÑÈ Í?ä{÷$$sù Îû Ï»t6Ïã ÇËÒÈ Í?ä{÷$#ur ÓÉL¨Zy_ ÇÌÉÈ
“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati
yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,
Masuklah ke dalam syurga-Ku.” (QS. Al-Fajr: 27-30)
5.
Memperkuat Tawakkal kepada Allah
Dengan iman kepada Qadla dan Qadar manusia akan sadar bahwa dirinya
harus senantiasa tawakkal atas segala yang telah ditentukan.
@è% Hw à7Î=øBr& ÓŤøÿuZÏ9 #uÑ wur $·èøÿtR wÎ) $tB uä!$x© ª!$#
“Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan
kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang
dikehendaki Allah” (QS. Yunus; 49)
|
v
Menjelaskan pengertian beriman
kepada Qadla dan qadar
v
Menunjukkan bukti/dalil
kebenaran akan adanya qadla dan qadar
v
Menjelaskan berbagai tanda
peristiwa yang berhubungan dengan qadla dan qadar
v
Menunjukkan cirri-ciri-orang
yang beriman kepada qadla dan qadar
v
Menampilkan perilaku yang
mencerminkan keimanan kepada qadla dan qadar
|
30
PG
10
Esay
|
40
|
SOAL-SOAL
A.
Soal Pilihan Ganda
1.
Hubungan antara Qadla dan Qadar ibarat
hubungan antara …
a.
rencnaa dengan rencana
b.
pelaksanaan dengan rencana
c.
rencana dengan pelaksanaan rencana
d.
rencana dengan ikhtiar
2.
Hukum manusia berikhtiar adalah …
a.
sunah b. wajib c. sunah mu’akad d. mubah
3.
Dunia dan isinya merupakan makhluk Allah,
Makhluk artinya …
a.
Pencipta b. hamba c. ciptaan d. utusan
4.
Orang ingin pandai, maka dia harus
berusaha dengan belajar, hal tersebut merupakan contoh …
a.
qadla b. ikhtiar c. qadar d. tawakkal
5.
Taqdir yang erat kaitannya dengan usaha
manusia disebut …
a.
taqdir mu’allaq b. taqdir mutlak c. taqdir mubram d. taqdir mu’allaq dan mubram
6.
اِنَّ اللهَ
لاَيُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّي يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْ
Dalil diatas berkaitan dengan taqdir …
a. mu’allaq b. mutlak c. mubram d. ‘am
7.
Taqdir yang tidak bisa diusahakan oleh
manusia disebut …
a.
taqdir mutlak b. taqdir mubram c. taqdir mu’allaq d. taqdir ‘am
8.
Dalil dibawah ini merupakan dalil yang
berkaitan dengan taqdir …
4 #sÎ) uä!%y` óOßgè=y_r& xsù tbrãÏø«tFó¡t Zptã$y (
wur tbqãBÏø)tFó¡o
a.
mutlak b. mu’allaq c. mubram d. ‘am
9.
Keyakinan terhadap qadla dan qadar dapat
menumbuhkan perasaan …
a.
was-was b. optimis c. takut d. ragu-ragu
10. Setelah berusaha dengan maksimal, bagi orang yang beriman sikap
selanjutnya yang dilakukan adalah berserah diri kepada Allah yang disebut …
a.
taqwa b. ikhtiar c. tawakkal d. tawadlu’
11. Allah memberikan ujian cobaan kepada manusia sudah disesuaikan dengan …
a.
kekuatannya b. kedudukannya c. kekuasaannya d. kekayaannya
12. Perilaku orang yang beriman kepada Qadla dan Qadar salah satunya adalah
berlaku sabar. Sabar artinya …
a.
tahan menerima yang disenangi
b.
menyerahkan diri kepada Allah
c.
tabah dalam menerima yang dicita-citakan
d.
tahan menghadapi cobaan
13. اَلصَّبْرُ
ضِيأٌ ... (رواه مسلم)
Arti dalil diatas adalah …
a.
sabar adalah kebaikan
b.
sabar adalah cahaya yang terang benderang
c.
sabar adalah keimanan
d.
sabar adalah cahaya yang menyinari dunia
14. Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh dan menuliskan empat ketentuan
pada manusia, ketentuan itu antara lain …
a.
jodoh b. ajal c. rizki d. amal perbuatan
15. Orang yang beriman kepada Qadla dan Qadar apabila mendapat
keberuntungan maka ia …
a.
bersedih b. senang c. terima apa adanya d. bersyukur
16. Rukun iman ke-enam adalah iman kepada …
a.
Allah b. Kitab c. Rasul d. Qadla dan Qadar
17. Qadla menurut bahasa berarti …
a.
kepastian b. penciptaan c. peraturan d. ukuran
18. Sedang Qadar menurut bahasa berarti …
a.
perintah b. pemberitahuan c. ukuran d. penciptaan
19. Sejak zaman ajali Allah telah menetapkan bahwa seseorang yang bernama
Abdullah akan melanjutkan pelajaran di MTs. Contoh tersebut termasuk …
a.
qadla b. qadar c. qadla dan qadar d. taqdir
20. وَعَلَي
اللهِ فَلْيَتَوَكَّل الْمُؤْمِنُوْنَ
Lafadz yang bergaris bawah mempunyai
arti …
a.
kepastian b. maka bertawakkallah c. kehidupan d. maka berserah dirilah
21. Orang yang mengingkari Qadla dan Qadar disebut …
a. كافر b. منافق c. مشرك d. فاسق
22. Segala sesuatu yang akan terjadi pada makhluk-Nya telah tertulis di …
a.
kitab zabur b. kitab injil c. kitab taurot d. lauhil mahfudz
23. Zaman azali adalah suatu masa sebelum terjadinya …
a.
manusia b. gunung c. benda langit d. segala sesuatu
24. Segala sesuatu yang berkaitan dengan nasib manusia telah ditentukan
Allah sejak …
a.
lahir b. dalam kandungan c.
balita d. di alam ruh
25. Dalam mencapai keinginan atau cita-cita, manusia wajib berikhtiar,
ikhtiar artinya …
a.
sungguh-sungguh b. belajar c. berusaha d. pantang menyerah
26. Malaikat yang bertugas membagi rizqi kepada manusia adalah …
a.
Isro’il b. Isrofil c. Mika’il d. Malik
27. وَبَشِّرِ
الصَّابِرِيْنَ
Penggalan ayat tersebut menunjukkan
keutamaan orang yang …
a.
bertaqwa b. hemat c. beriman d. sabar
28. وَلاَتَيْئَسُوْا
مِنْ رُّوْحِ اللهِ
artinya; “Janganlah kalian … dari belas
kasih Allah swt.
a.
berdoa b. berputus asa c. bertujuan d. berharap
29. Orang yang beriman disebut …
a. مؤمن b. متقين c. مسلم d. مقربين
30. Manusia diwajibkan untuk berusaha, namun putusan akhir ada pada
kekuasaan …
a.
Ulama b. Malaikat c. Allah d. Rasul
B.
Soal Esay
1.
Bagaimana hubungan antara Qadla dan
Qadar?
2.
Sebutkan Dalil Naqli adanya Qadla dan
Qadar?
3.
Jelaskan pengertian:
a.
Taqdir Mu’allaq
b.
Taqdir Mubram
4.
Berikan contoh taqdir mubram dan taqdir
mu’allaq!
5.
Sebutkan dua perilaku orang yang beriman
kepada Qadla dan Qadar!
6.
Tuliskan Dalil Naqli tentang taqdir
mubram!
7.
Tuliskan pula Dalil Naqli yang berkaitan
dengan taqdir mubram!
8.
Apa yang dimaksud dengan:
a.
Ikhtiar
b.
Tawakal
9.
Jelaskan pengertian iman kepada Qadla dan
Qadar!
10. وَكُلُّ
شَئْ ٍعِنْدَهُ بِمِقْدَارٍ
Jelaskan dalil naqli diatas!
mantap kisi-kisinya.
ReplyDelete