BAGI YANG MEMBUTUHKAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA DAN PERANGKAT PELENGKAPNYA DAPAT MENGHUBUNGI NO. WA. 085768843833
MODUL
AJAR KURIKULUM
PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK
ATAU KURIKULUM PROTOTIPE |
Sekolah Dasar (sd/mi)
Nama penyusun : _______________________________ Nama Sekolah : _______________________________ Mata pelajaran : Bahasa Indonesia Fase
A, Kelas / Semester : I (Satu)
/ I (Ganjil)
|
MODUL
AJAR Bahasa Indonesia SD
INFORMASI
UMUM |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
A.
IDENTITAS
MODUL |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Penyusun Instansi Tahun Penyusunan Jenjang Sekolah Mata Pelajaran Fase / Kelas Bab 1 Tema Alokasi Waktu |
: : : : : : : : : |
..................................... SD ............................... Tahun 2022 SD Bahasa Indonesia A / 1 Bunyi Apa? Bunyi dan Pancaindra 6 Minggu |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
B. KOMPETENSI
AWAL |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
§ Peserta didik dapat mengenali
bentuk dan bunyi huruf. § Peserta didik dapat membaca
suku kata ‘ba-’, ‘bi-’, ‘bu-’, ‘be-’, dan ‘bo-’. § Peserta didik dapat menulis
nama sendiri |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
§
Mandiri; §
Bernalar kritis; § Kreatif; |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
D. SARANA DAN PRASARANA |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
§
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia, 2021 Bahasa Indonesia, Aku Bisa! Buku Siswa SD Kelas I, Penulis:
Soie Dewayani §
Buku lain yang relevan §
Kartu huruf; §
Kartu kata; §
Kartu bergambar benda-benda yang memiliki suku kata ‘ba-‘, ‘bi-‘,
‘bu-‘, ‘be-‘, ‘bo-‘; §
Alat tulis dan alat warna; §
Buku-buku bacaan fiksi dan nonfiksi yang bertema pancaindra. § Lembar kerja peserta didik, laptop, handphone, LCD
proyektor. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
E. TARGET PESERTA DIDIK |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
§
Peserta didik reguler/tipikal: umum,
tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar. § Peserta didik dengan
pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai
keterampilan berfikir aras tinggi
(HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
F. JUMLAH PESERTA DIDIK |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
G. MODEL PEMBELAJARAN |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
§ Model pembelajaran
tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran
jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan blended learning. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
KOMPNEN INTI |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
A. TUJUAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tujuan Pembelajaran Bab Ini : § Dengan menyimak dan
menanggapi bacaan tentang bunyi dan pancaindra secara lisan, peserta didik
dapat mengenali abjad, merangkai suku kata yang diawali huruf ‘b’, menulis
huruf ‘B’ dan ‘b,’ serta menulis namanya sendiri.
Capaian Pembelajaran : Membaca:
Menulis:
Membaca:
Membaca:
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
B.
PEMAHAMAN
BERMAKNA |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
§
Meningkatkan kemampuan siswa tentang mengenali bentuk dan bunyi huruf. §
Meningkatkan kemampuan siswa tentang membaca suku kata ‘ba-’, ‘bi-’,
‘bu-’, ‘be-’, dan ‘bo-’. § Meningkatkan kemampuan siswa
tentang menulis nama sendiri |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
C.
PERTANYAAN
PEMANTIK |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
§ Pernahkah kalian
mendengar suara “Duk! Duk!”? § Biasanya, apa yang
berbunyi “Duk! Duk!”? § Bagaimana Cara Merawat Indera Pendengar? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
D. PERSIAPAN BELAJAR |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pada hari-hari pertama di kelas satu, peserta didik mungkin merasa
belum nyaman bersekolah. Oleh karena itu, guru perlu membuat suasana belajar
yang menyenangkan pada masa peserta didik beradaptasi dan berkenalan dengan
teman-teman barunya. Membacakan cerita bergambar merupakan salah satu
kegiatan yang menenangkan dan membuat peserta didik nyaman. Tip Pembelajaran: Membuat
Peserta Didik Nyaman Pada Hari Pertama Guru memulai kegiatan pembelajaran
dengan menyapa para peserta didik agar mereka nyaman pada hari pertama di
kelas satu. Guru dapat bertanya, apakah mereka senang mendengarkan cerita.
Untuk membantu mengingat nama peserta didik, guru dapat membuat kartu nama
yang disematkan pada baju masing-masing peserta didik. Guru juga dapat
membuat papan nama di kelas yang berisi nama-nama peserta didik. Tunjukkan
bahwa nama pada kartu nama mereka sama dengan nama yang ditempel pada papan
nama di kelas.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Langkah-Langkah
Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka kegiatan dengan
aktifitas rutin kelas, sesuai kesepakatan kelas ( menyapa, berdoa, dan
mengecek kehadiran ). 2. Kelas dilanjutkan dengan do’a
dipimpin oleh salah seorang siswa. 3. Guru menyapa para peserta
didik dan mengajak mereka berbincang tentang apa yang mereka lihat dalam
perjalanan ke sekolah hari ini 4. Guru menjelaskan bahwa ia
akan membacakan buku dan menunjukkan sampul cerita untuk diamati peserta
didik. 5. Guru juga mendiskusikan tata
cara menyimak dan berdiskusi. 6. Guru mengajak peserta didik
mengamati gambar sampul dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
Kegiatan Inti Menyimak Kebiasaan
dan tata cara menyimak perlu diperkenalkan kepada peserta didik kelas satu. Guru
dapat memperkenalkan kode bunyi berupa alat tertentu (misalnya lonceng atau
alat musik sederhana atau mainan yang mengeluarkan bunyi) atau lagu. Kode
bunyi ini menjadi penanda bahwa peserta didik harus berkumpul di tengah kelas
untuk mendengarkan buku dibacakan atau menyimak cerita guru dan teman. Tip Pembelajaran:
Memperkenalkan Tata Cara Menyimak Diskusikan tata cara menyimak
cerita dengan peserta didik. Misalnya, apakah peserta didik boleh berbicara
selama cerita dibacakan? Apakah peserta didik boleh langsung memberikan
komentar atau bertanya saat menyimak cerita yang dibacakan? Bagaimana cara
meminta izin untuk bertanya? Membacakan Cerita
“Duk! Duk!” a. Sebelum membacakan cerita
“Duk! Duk!” tunjukkan sampul cerita kepada peserta didik. Bacakan judul
cerita. Tanyakan kepada peserta didik mengapa judulnya “Duk! Duk!”. Bunyi
apakah itu? Lalu, mintalah peserta didik mengamati gambar pada sampul
tersebut. Kira-kira, gambar apakah itu? Apa hubungannya dengan bunyi ‘Duk!
Duk!’? b. Bacakan buku kepada peserta
didik sambil menunjuk setiap kata. Berikan jeda yang cukup setelah membaca
setiap kalimat, demi memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengamati gambar. c. Seusai membaca, mintalah
peserta didik untuk bersama-sama menirukan guru membaca. d. Kegiatan menyimak akan
melatih daya konsentrasi para peserta didik dan membiasakan mereka dengan
aturan bersama. Kegiatan pembiasaan ini tidak dinilai. Tip Pembelajaran: Sikap
Tubuh Saat Menyimak Kebiasaan menyimak perkataan
orang lain dengan baik dapat dibangun melalui sikap tubuh. Guru perlu
membiasakan peserta didik untuk menghadapkan tubuh kepada orang yang
berbicara, mendengarkan dengan saksama, serta menghadapkan wajah dan tatapan
mata ke arah orang yang berbicara. Mendiskusikan Cerita
“Duk! Duk!” a. Setelah membacakan cerita dan
mengajak peserta didik membaca bersama, guru mendiskusikan pertanyaan yang
terdapat pada Buku Siswa. b. Guru dapat juga mengajukan
pertanyaan lain. Misalnya, bola warna apa yang kalian miliki di rumah? c. Guru dapat memantulkan bola
ke lantai, lalu mengajukan pertanyaan kepada peserta didik. Misalnya,
bagaimana bunyinya saat memantul? Apakah bunyinya pelan atau keras? Tip Pembelajaran:
Mengelaborasi Tanggapan Peserta Didik Gunakan respons peserta didik
untuk membuat pertanyaan lanjutan guna membangun komunikasi pada hari pertama
sekolah. Pada hari pertama ini, mungkin sebagian peserta didik masih malu dan
menjawab dengan lirih. Sapalah nama-nama peserta didik yang terlihat pasif, namun
jangan paksa mereka untuk menjawab pertanyaan. Membaca Sebagian
peserta didik mungkin dapat menyebutkan atau menyanyikan huruf ‘a’ hingga
‘z’, tetapi mereka belum tentu dapat mengenali bentuknya. Sering pula peserta
didik dapat menyebutkan dan mengenali bentuk abjad, tetapi tidak dapat
melafalkan bunyinya sehingga tidak dapat merangkainya dengan bunyi huruf lain
untuk membentuk bunyi suku kata. Oleh karena itu, kegiatan mengenali bentuk
dan melafalkan bunyi abjad sangat penting. Melafalkan Huruf
Bersama-sama a. Bacalah huruf secara berurut
dengan menunjuk pada poster abjad di kelas atau kartu huruf. Tanyakan kepada
para peserta didik, apakah mereka dapat melakukannya sendiri. b. Sebagai variasi, peserta
didik dapat diminta untuk menyanyikan lagu abjad. c. Setelah itu, perkenalkan
bunyi masing-masing abjad. Tunjuklah setiap abjad dan lafalkan bunyinya. Ajak
peserta didik menirukannya. Mengidentifikasi Bentuk
Huruf pada Deret Abjad a. Tanyakan beberapa huruf
kepada seorang peserta didik. Apabila ia belum dapat menjawab pertanyaan,
tawarkan kepada peserta didik lain untuk menjawab pertanyaan tersebut. b. Ajak peserta didik untuk
membedakan bentuk huruf kapital dan huruf kecil. c. Peserta didik bisa diminta
untuk bergantian menyebutkan nama huruf yang ditunjuk oleh guru. d. Minta peserta didik untuk
mengidentifikasi abjad pada kata-kata ‘bola’, ‘biru’, ‘Boni’, dan ‘batu’. e. Lakukan kegiatan membaca
huruf ini secara rutin setiap sebelum memulai pembelajaran Bahasa Indonesia,
hingga seluruh peserta didik mengenali bunyi serta bentuk huruf kapital dan
huruf kecil. Inspirasi Kegiatan Perancah
untuk Peserta Didik yang Belum Lancar Membaca Peserta didik yang belum
dapat mengidentifikasi abjad dan mengeja suku kata perlu didampingi secara
khusus. Petakan peserta didik yang belum lancar membaca dan ajaklah
berkegiatan secara terpisah. Saat temantemannya menulis, peserta didik yang
belum lancar membaca dapat didampingi untuk mengenali abjad dengan bantuan
gambar pada kartu kata dan kartu huruf. Pada
hari-hari pertama bersekolah, guru mungkin belum dapat mengenali peserta
didik yang belum mampu mengidentifikasi huruf pada poster huruf. Setelah
beberapa waktu berjalan, barulah guru dapat melakukan pemetaan dan menuliskan
nama-nama peserta didik berdasarkan kemampuan mereka mengenali huruf. Catat
kemampuan para peserta didik dalam mengenali huruf untuk memastikan bahwa
masing-masing akan memperoleh bantuan yang tepat pada kegiatan berikutnya.
Tip Pembelajaran: Melatih
Pelafalan Bunyi Huruf dengan Benar Biasakan peserta didik siswa
melafalkan bunyi huruf dengan benar. Anda dapat memeragakan pelafalan huruf
dengan benar dan mengajak peserta didik menirukannya. Sambil bermain, ajak
para peserta didik melakukan berbagai eksperimen dengan alat ucap. Misalnya melafalkan
huruf dengan berbagai bentuk bibir, dengan bibir tertutup, rahang terkatup,
dan lidah tak bergerak. Ingatlah untuk menghargai upaya yang telah mereka
lakukan. Catatan: Beberapa peserta didik mungkin sulit melafalkan bunyi huruf tertentu.
Bisa jadi penyebabnya adalah kebiasaan orang dewasa di sekitar mereka.
Apabila hal itu terjadi, hindarilah mengolok-olok atau mengkritik peserta
didik yang bersangkutan di hadapan teman-temannya. Namun, apabila guru
menemukan permasalahan klinis terkait fungsi alat ucap yang menyebabkan
peserta didik tidak dapat melafalkan huruf dengan tepat, guru perlu
berkonsultasi dengan kepala sekolah, orang tua, atau pakar terkait. Menulis Tip Pembelajaran:
Membiasakan Postur Tubuh yang Baik Saat Menulis Guru perlu memastikan bahwa
setiap peserta didik menulis dengan postur tubuh yang baik untuk melatih
kemampuan motorik halus, koordinasi otak, dan konsentrasinya. Pada kegiatan
menulis, guru dapat berkeliling untuk memberikan bantuan dan mengingatkan
peserta didik untuk mengoreksi postur tubuhnya. Pastikan peserta didik duduk
tegak dengan posisi kaki rileks pada lantai, tubuh menghadap meja, kertas
atau buku miring 30 hingga 40 derajat ke arah tangan yang menulis.
Membuat Kartu Nama a. Bagikan kertas karton yang telah dipotong-potong dengan ukuran lebih
besar daripada kartu nama yang disematkan di dada peserta didik (bisa
berukuran kertas A5, kurang lebih 6 x 8,5 cm). b. Minta peserta didik menulis
namanya di salah satu sisi kartu tersebut. Peserta
didik yang belum dapat menulis namanya boleh mencontoh tulisan nama yang
terdapat pada kartu nama yang dipakainya. c. Pada sisi kartu yang lain,
minta para peserta didik untuk menggambar benda (bisa mainan atau makanan)
kesukaan mereka dan mewarnainya. Sebagai contoh, guru dapat menulis nama dan
menggambar benda/makanan kesukaan di
kartunya.
Berbicara Memperkenalkan Diri di
Depan Kelas Secara
bergiliran, minta peserta didik untuk menunjukkan kartu nama masing-masing di
depan kelas. Minta peserta didik memperkenalkan namanya (beserta nama lengkap
jika memang cukup waktu dan kondusif), juga benda kesukaannya yang telah
digambar di bagian belakang kartu tersebut. Guru dapat memeragakan cara
memperkenalkan diri dengan membacakan kartu namanya sendiri dan menceritakan
benda/makanan kesukaannya yang digambar pada kartu tersebut. Tip Pembelajaran: Berbicara
dengan Jelas Guru perlu membiasakan
berbicara dengan volume suara yang baik dan artikulasi yang jelas. Peragakan
berbicara dengan suara yang pelan dan menggumam. Lalu tanyakan kepada para
peserta didik, apakah mereka mendengarnya? Berikan contoh bahwa volume yang
cukup adalah yang dapat didengar oleh seluruh peserta didik, namun tidak
berteriak. Catatan Pada kegiatan perkenalan ini,
guru sebaiknya mementingkan keberanian peserta didik untuk berbicara
ketimbang volume suara. Berikan apresiasi kepada peserta didik atas
keberaniannya memperkenalkan diri kepada teman-teman sekelas. Pujilah benda
kesukaan yang diperkenalkannya di depan kelas. Membaca Membaca Kata dan Suku Kata a. Minta peserta didik mengingat
bunyi huruf yang telah dilafalkan pada kegiatan sebelumnya. Kemudian, ajak
peserta didik berlatih membaca suku kata dengan kombinasi konsonan dan vokal
‘o’ dan ‘i’ pada poster di dinding kelas. b. Pada saat mengeja suku kata,
beri penekanan pada bunyi huruf ‘b’ dan bunyinya ketika dirangkai dengan
huruf ‘o’ dan ‘i’. c. Lalu, minta peserta didik
merangkai serta mengeja huruf dan suku kata pada frasa ‘bola biru Boni’. Membaca Kartu
Kata a. Minta peserta didik membaca/mengeja ulang suku kata yang diawali
dengan ‘bo-’ atau ‘bi-’. b. Minta peserta didik mengenali suku kata ‘bo-’ atau ‘bi-’ pada setiap
kata pada kartu kata. c. Buatlah tabel di papan tulis dengan dua kolom untuk ‘bo-’ dan ‘bi-’
seperti berikut. Tabel 1.5 Contoh Tabel Pengelompokan Kata
d. Guru memberikan satu kartu
kata kepada setiap peserta didik dan meminta masing-masing untuk menempelkan
setiap kartu kata pada kolom ‘bo-’ dan ‘bi-’, tergantung pada suku kata awal
kata yang terdapat di kartu yang dipegangnya. e. Buat kegiatan membaca
menyenangkan dan berilah penghargaan kepada setiap capaian peserta didik. Mengamati Mengamati Gambar “Pagi yang Sibuk” a. Bacakan judul gambar “Pagi yang Sibuk”. Tanyakan kepada para peserta didik,
di mana mereka mendengar kata ‘sibuk’? Biasanya, apa yang sibuk? Apa
kira-kira arti ‘pagi yang sibuk’? Mengamati gambar sekilas, kira-kira apa maksudnya
‘pagi yang sibuk’? b. Beri waktu kepada mereka
untuk mengamati gambar. Setelah itu, ajukan pertanyaan yang ada di Buku
Siswa. Tentu, guru dapat memberikan pertanyaan
lain yang relevan dan mengembangkan pertanyaan baru dari jawaban-jawaban
peserta didik. Menirukan dan
Melakukan Mencocokkan Bunyi Binatang a. Minta peserta didik menebak huruf depan dari setiap bunyi-bunyian yang terdapat
pada Buku Siswa. Guru juga dapat mengajak peserta didik melafalkan bunyi-bunyian
tersebut bersama-sama. b. Minta peserta didik menunjuk binatang sesuai dengan bunyinya. Berbicara Mendiskusikan Bunyi di Sekitar a. Ajak
peserta didik berjalan-jalan di sekitar sekolah untuk mengenal
lingkungan sekolah. Sebelum keluar dari kelas, katakan kepada para peserta
didik bahwa mereka akan mengenal ruangan-ruangan yang ada di sekolah. Selain
itu, mereka harus mendengarkan bunyi-bunyian yang ada di lingkungan sekolah. b. Saat kembali ke kelas,
berdiskusilah dengan para peserta didik. Tanyakan, bunyi apa saja yang mereka
dengar tadi? Bunyi apa yang baru sekali ini mereka dengar? Bunyi apa yang
sama dengan bunyi yang ada di rumah mereka? c. Kemudian, diskusikan
pertanyaan dalam Buku Siswa: bunyi apa yang mereka dengar pada siang dan
malam hari? Bunyi apa yang dapat mereka dengar dari gambar-gambar yang ada di
Buku Siswa? d. Ingatkan peserta didik untuk
menaati aturan berbicara yang telah disepakati pada kegiatan menyimak. e. Kegiatan menirukan bunyi binatang ini melatih tanggapan
peserta didik terhadap gambar. Kegiatan ini tidak dinilai.
Membaca Teks Informasi: Pancaindra a. Guru
membaca teks “Pancaindraku”, lalu meminta peserta didik menirukannya. b. Saat peserta didik menirukan
membaca teks, guru menunjuk setiap
kata pada kalimat dan tanda titik yang mengakhiri kalimat tersebut. Menulis
Menulis Huruf ‘B’ dan ‘b’ Perbanyaklah salinan lembar kerja menulis huruf
‘B’ dan ‘b’ pada lampiran buku ini, kemudian bagikan kepada peserta didik.
Minta peserta didik menebalkan huruf ‘B’ dan ‘b’ pada lembar kerja tersebut. Memegang Pensil dengan Benar Melatih peserta didik untuk memegang pensil
dengan benar sangat penting bagi keterampilan motorik halusnya. Guru perlu
memberikan bimbingan secara individual bagi setiap peserta didik untuk
menulis dengan cara menggenggam pensil dan postur tubuh yang benar. • Pensil
digenggam dengan ibu jari dan jari telunjuk. Jari tengah menyangga jari
telunjuk ketika menggenggam pensil (lihat gambar).
• Keterampilan
menggunakan tiga jari tersebut dapat dilatih dengan cara menulis
mempergunakan pensil yang agak pendek. Setelah terampil, barulah peserta
didik diberi pensil yang lebih panjang. • Peserta
didik dapat dilatih menggunakan alat tulis berbagai ukuran, misalnya pensil
warna dan krayon untuk mewarnai gambar. • Cara
memegang pensil berikut adalah cara yang salah. Berikan bimbingan individual
apabila peserta didik melakukannya. Tip Pembelajaran: Menulis Huruf dengan Arah yang
Benar Guru
perlu membiasakan peserta didik menulis dengan arah yang benar. Ajak peserta
didik mengamati titik tebal pada ujung huruf untuk memulai arah menulisnya,
kemudian menulis dengan mengikuti arah panah. Arah menulis yang benar penting
bagi perkembangan motorik halus peserta didik. Namun demikian, wajar apabila
peserta didik kelas satu belum terbiasa menulis dengan arah yang benar dan
belum tepat garis. Pada minggu-minggu awal kelas satu, pembiasaan menulis
perlu dilakukan dengan tanpa tekanan agar tidak menghambat proses adaptasi
peserta didik.
Inspirasi Kegiatan Perancah: Persiapan Menulis
Huruf Peserta
didik yang belum dapat menulis dengan meniru huruf perlu dilatih menulis
dengan menelusuri beragam bentuk. Guru dapat melatih keterampilan lengan,
pergelangan tangan, dan jari peserta didik dengan menggandakan lembar latihan
menulis bentuk pada Buku Guru ini, lalu meminta peserta didik yang
bersangkutan menelusuri bentuk-bentuk tersebut dengan arah yang benar. Membaca Membaca Kartu Kata a. Guru
meminta peserta didik membaca/mengeja ulang suku kata yang diawali dengan ‘ba-’,
‘bu-’, dan ‘be-’. b. Guru
meminta peserta didik mengenali suku kata ‘ba-’, ‘bu-’, atau ‘be-’ pada setiap
kata pada kartu kata.
Berbicara Mendiskusikan Kata Baru: Sibuk a. Minta
peserta didik mengamati gambar dan mendiskusikan adegan atau kejadian yang
terdapat pada gambar tersebut. b. Dari
kedua gambar tersebut, mana yang lebih ramai/sibuk? Mengapa? Kapan latar
kejadian pada gambar tersebut? Pagi, siang, sore, atau malam hari? c. Kegiatan
mendiskusikan gambar ini melatih tanggapan lisan peserta didik terhadap
gambar yang diamatinya. Kegiatan ini tidak dinilai.
Kegiatan Penutup 1. Guru menunjukkan kartu bertuliskan
‘bola’, ‘biru’, ‘buku’, ‘baju’, ‘batu’, dan mengajak peserta didik membacanya
bersama-sama. 2. Guru mengatakan bahwa peserta
didik harus menghafalkan lima bentuk kata tersebut karena guru akan menunjukkannya
setiap hari. 3. Guru mengajak para peserta didik
untuk mengingat kembali cerita “Duk! Duk!” dan menanyakan apakah mereka
menyukai cerita tersebut. 4. Guru memberikan pesan penutup
tentang permainan di rumah yang bisa dilakukan dengan bola dan mengingatkan
peserta didik untuk bermain bola dengan aman di rumah. 5. Guru mengajak peserta didik untuk
menyanyikan lagu penutup. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
F. JURNAL
MEMBACA |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jurnal Membaca Pastikan peserta didik membaca setiap hari. Pada kegiatan 15 menit
membaca sebelum pembelajaran setiap hari, guru dapat membacakan buku
pengayaan fiksi dan nonfiksi bergambar yang terkait dengan tema pembelajaran.
Apabila buku dengan tema terkait tidak tersedia, guru dapat membacakan buku
apa saja yang sesuai dengan minat dan jenjang peserta didik. Saat ini buku pengayaan tersedia dalam bentuk digital dan dapat diunduh
dengan cuma-cuma. Guru dapat memperkenalkan buku-buku tersebut kepada peserta
didik dan keluarganya di rumah. Buku yang disarankan di Buku Siswa, Aku
Suka Caramu, dapat diakses dari laman https://literacycloud.org/stories/309-i-likeyour-way/ dan selanjutnya dapat disimpan luring.
Guru perlu memberikan petunjuk kepada orang tua tentang cara membantu
peserta didik mengisi Jurnal Membaca ini.
Membaca Peserta didik perlu terpajan dengan bentuk kata-kata yang sering
ditemui. Hal ini akan mempercepat prosesnya belajar membaca. Cetaklah kata-kata tersebut pada kartu-kartu. Anda juga dapat menulisnya di lembaran karton yang dipotong-potong membentuk
kartu. Tunjukkan kata-kata tersebut kepada para peserta didik setiap hari dan
minta mereka membacanya. Guru kemudian dapat menyimpan kartu-kartu ini pada
kamus dinding kelas. Apabila kondisinya memungkinkan, kartu-kartu tersebut
dapat diperbanyak dan diberikan kepada peserta didik yang belum lancar
membaca untuk digunakan di rumah. Berikan panduan kepada orang tua/wali untuk
menunjukkannya kepada peserta didik di rumah setiap hari.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
G. REFLEKSI |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
A. Memetakan Kemampuan Awal Peserta Didik 1. Pada
akhir Bab 1 ini, guru telah memetakan peserta didik sesuai dengan kemampuan
masing-masing melalui asesmen formatif dalam kegiatan sebagai berikut. a. Mengenali bentuk dan bunyi huruf. b. Membaca suku kata ‘ba-’, ‘bi-’, ‘bu-’,
‘be-’, dan ‘bo-’. c. Menulis nama sendiri. Informasi ini menjadi pemetaan awal untuk merumuskan strategi pembelajaran
pada bab berikutnya. 2. Isi
nilai peserta didik dari setiap kegiatan mengenali huruf, membaca suku kata,
dan menulis nama sendiri pada tabel berikut. Tabel 1.8 Contoh
Pemetaan Peserta Didik Berdasarkan Kompetensi yang
Diajarkan di Bab 1
1: Kurang 2: Cukup 3: Baik 4: Sangat Baik
3. Merujuk pada tabel ini, guru merencanakan
pendekatan pembelajaran pada bab berikutnya. Guru memetakan peserta didik
untuk mendapatkan bimbingan secara individual atau bimbingan dalam kelompok
kecil melalui kegiatan pendampingan atau perancah. Guru juga perlu
merencanakan kegiatan pengayaan untuk peserta didik yang memiliki minat khusus
atau kemampuan belajar di atas teman-temannya. Dengan demikian, asesmen akhir
Bab 1 ini membantu guru untuk merencanakan pembelajaran yang terdiferensiasi
sesuai dengan kompetensi peserta didik.
B. Merefleksi Strategi Pembelajaran: Apa yang Sudah Baik
dan Perlu Ditingkatkan Tabel 1.9 Contoh
Refleksi Strategi Pembelajaran di Bab 1
Tabel 1.10 Contoh
Refleksi Guru di Bab 1
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
H. ASESMEN / PENILAIAN |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Asesmen Formatif Asesmen formatif hanya dilakukan pada beberapa
kegiatan yang bersimbol di samping ini. Kegiatan pada bab 1 dapat dinilai menggunakan
contoh rubrik penilaian yang disediakan pada kegiatan-kegiatan tersebut.
Asesmen ini pun merujuk kepada Alur Konten Capaian Pembelajaran yang dikutip
pada kegiatan-kegiatan tersebut. Kegiatan lain dilakukan sebagai pembiasaan dan
latihan; tidak diujikan.
Tabel 1.2 Contoh Rubrik
Penilaian Pengenalan Huruf Contoh Rubrik Penilaian Pengenalan Huruf (Beri
tanda centang pada baris nama peserta didik sesuai nilainya)
1: Kurang 2: Cukup 3: Baik 4: Sangat Baik
Tabel 1.3 Contoh
Pemetaan Peserta Didik Berdasarkan Kemampuan Menulis Guru pun dapat
menyesuaikan kegiatan ini dengan ragam kemampuan menulis peserta didik.
Tabel 1.4 Contoh Rubrik
Penilaian Menulis Nama Sendiri Contoh Rubrik Penilaian
Menulis Nama Sendiri (Beri tanda centang
pada baris nama peserta didik sesuai nilainya)
1: Kurang 2: Cukup 3: Baik 4: Sangat Baik
Buatlah tabel di papan tulis dengan dua kolom
untuk ‘bo-’ dan ‘bi-’ seperti berikut. Tabel 1.5 Contoh Tabel
Pengelompokan Kata
Tabel 1.6 Contoh Rubrik
Penilaian Membaca Suku Kata Contoh Rubrik Penilaian
Membaca Suku Kata (Beri tanda centang
pada baris nama peserta didik sesuai nilainya)
1: Kurang 2:
Cukup 3: Baik 4: Sangat Baik
Tabel 1.7 Contoh Rubrik
Penilaian Membaca Suku Kata Contoh Rubrik Penilaian
Membaca Suku Kata (Beri tanda centang
pada baris nama peserta didik sesuai nilainya)
1: Kurang 2:
Cukup 3: Baik 4: Sangat Baik
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
I. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Inspirasi Kegiatan
Pengayaan : ·
Guru
membawa aneka benda untuk diraba dan dicium peserta didik. Apa perbedaan
benda-benda tersebut? Dapatkah peserta didik menebak nama benda dengan mata
tertutup?
Remedial : ·
Remedial
dilakukan dengan diberikan kepada
peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau
pembelajaran mengulang siswa yang belum mecapai CP |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
LAMPIRAN |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
A. LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
LEMBAR KERJA SISWA Nama : Kelas : Petunjuk!
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
B. BAHAN
BACAAN GURU & PESERTA DIDIK |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Bahan bacaan siswa ·
Buku-buku
bacaan fiksi dan nonfiksi yang bertema pancaindra ·
Buku
Siswa, Aku Suka Caramu, dapat diakses dari laman https://literacycloud.org/stories/309-i-likeyour-way/
Bahan bacaan guru ·
Artikel
tentang bertema pancaindra, |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
C. GLOSARIUM |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
GLOSARIUM alur konten capaian pembelajaran: elemen turunan dari
capaian pembelajaran yang menggambarkan pencapaian kompetensi secara
berjenjang
alat peraga: alat bantu yang digunakan guru dalam
pembelajaran agar materi yang diajarkan mudah dipahami oleh peserta didik
asesmen: upaya untuk mendapatkan data dari proses dan
hasil pembelajaran untuk mengetahui pencapaian peserta didik di kelas pada
materi pembelajaran tertentu
asesmen diagnosis: asesmen yang dilakukan pada
awal tahun ajaran guna memetakan kompetensi para peserta didik agar mereka
mendapatkan penanganan yang tepat
asesmen formatif: pengambilan data kemajuan
belajar yang dapat dilakukan oleh guru
atau peserta didik dalam proses pembelajaran
asesmen sumatif: penilaian hasil belajar
secara menyeluruh yang meliputi keseluruhan aspek kompetensi yang dinilai dan
biasanya dilakukan pada akhir periode belajar
berpikir lantang: mengungkapkan proses berpikir
dengan lantang agar orang lain dapat belajar dan memperoleh informasi dari
proses tersebut
buku pengayaan: buku yang digunakan sebagai
penunjang atau pelengkap buku pelajaran utama
capaian pembelajaran: kemampuan pada akhir masa
pembelajaran yang diperoleh melalui serangkaian proses pembelajaran
diorama: sajian pemandangan alam dalam bentuk tiga
dimensi dengan menempatkan objek di depan sebuah latar sehingga menggambarkan
keadaan alam yang sebenarnya
fonem: satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna, misalnya /h/
adalah fonem karena membedakan makna kata ‘harus’ dan ‘arus’
fakta: hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan
kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi
fiksi: cerita rekaan (roman, novel, dan sebagainya)
intonasi: ketepatan pengucapan dan irama dalam kalimat
agar pendengar memahami makna kalimat tersebut dengan benar
kata ajaib: sebutan untuk ungkapan santun yang wajib
dikenal dan digunakan peserta didik dalam kesehariannya
keterampilan sosial: kemampuan seseorang untuk
berkomunikasi dengan efektif serta berinteraksi dengan orang lain secara
verbal dan nonverbal sesuai dengan norma sosial dan budaya
kompetensi: kemampuan atau kecakapan seseorang untuk
mengerjakan pekerjaan tertentu
literasi dasar: kecakapan membaca dan menulis
permulaan yang harus dikuasai di jenjang awal pendidikan formal
literasi finansial: pengetahuan dan kecakapan
untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan risiko, keterampilan agar
dapat membuat keputusan finansial untuk meningkatkan kesejahteraan
lembar amatan: catatan yang berisi sikap
dan/atau keterampilan peserta didik untuk diamati guru
media digital: format konten yang dapat
diakses oleh perangkat-perangkat digital
membaca nyaring: membacakan buku atau kutipan dari
buku kepada orang lain secara nyaring dengan tujuan untuk menarik minat
membaca
motorik halus: kemampuan untuk menggerakkan
anggota tubuh yang melibatkan saraf, tulang, dan otot untuk melakukan
aktivitas tertentu
nonfiksi: teks yang berdasarkan kenyataan atau fakta
peragaan: proses menyajikan sebuah perilaku atau proses
melakukan sesuatu agar orang lain dapat meniru atau mengadaptasi perilaku
atau proses yang diperagakan tersebut
perancah: teknik pemberian dukungan belajar secara
terstruktur dan bertahap agar peserta didik dapat belajar secara mandiri
pojok baca kelas: bagian dari kelas yang
dilengkapi dengan rak buku berisikan buku-buku pengayaan sesuai jenjang untuk
dibaca peserta didik selama berada di kelas
proyek kelas: tugas pembelajaran yang
kompleks dan melibatkan beberapa kegiatan untuk dilakukan peserta didik
secara kolaboratif dengan serangkaian proses mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, hingga evaluasi kegiatan prediksi: prakiraan tentang sesuatu
teks deskripsi: teks yang melukiskan sesuatu
sesuai dengan keadaan sebenarnya sehingga pembaca dapat melihat, mendengar,
mencium, dan merasakan apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisnya
teks eksposisi: teks yang bertujuan untuk
memberikan informasi tertentu, misalnya maksud dan tujuan sesuatu
teks tanggapan: teks yang berisi penilaian,
ulasan, atau resensi terhadap suatu karya (film, buku, novel, drama, dll)
sehingga orang lain mengetahui kelebihan dan kekurangan karya tersebut
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
D. DAFTAR PUSTAKA |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
DAFTAR PUSTAKA Culham, Ruth. 2005. 6 + 1 Traits of Writing:
The Complete Guide for the Primary Grades. Portland: Scholastic Teaching
Resources.
Dewayani, Sofie. 2017. Menghidupkan Literasi
di Ruang Kelas. Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius.
Fisher, Douglas dkk. 2019. This is Balanced
Literacy. Thousand Oaks: Corwin.
Fountas, Irene C. & Gay Su Pinnell. 2010. The
Continuum of Literacy Learning. Grades Pre K to 8. Portsmouth: Heinemann.
Hancock, Marjorie R. 2004. A Celebration of
Literature and Response: Children, Books and Teachers in K-8 Classrooms. New
York: Pearson.
McGraw-Hill Reading Wonders. 2014. Balanced
Literacy Guide. New York: McGraw Hill Education.
Oliverio, Donna C. 2007. Painless Junior
Writing. New York: Barron’s Educational Series.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran. 2020. Modul
Asesmen Diagnosis di Awal Pembelajaran. Jakarta: Pusmenjar Kemendikbud
RI.
Rasinski, Timothy dkk (Eds.). 2012. Fluency
Instruction: Research-Based Best Practices. New York: The Guilford Press.
Robb, Laura. 2003. Teaching Reading in
Social Studies, Science, and Math. Portland: Scholastic Teaching
Resources.
Vadasy, Patricia F. & J. Ron Nelson. 2012. Vocabulary
Instruction for Struggling Students. New York: The Guilford Press.
Vygotsky, L. 1978. Mind in Society: The
Development of Higher Psychological Processes. Cambridge: Harvard
University Press.
|
BAGI YANG MEMBUTUHKAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA DAN PERANGKAT PELENGKAPNYA DAPAT MENGHUBUNGI NO. WA. 085768843833
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !