Headlines News :

Lomba Blog BPJS Ketenagakerjaan

Home » » metode mengajar

metode mengajar

BAB I
PENDAHULUAN

Metode mengajar ialah cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran kepada pelajar. Karena penyampaian itu berlangsung dalam interaksi edukatif, metode mengajar dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oelh guru dalam mengadakan hubungan dengan pelajar pada saat berlangsungnya pengajaran. Dengan demikian, metode mengajar merupakan alat untuk menciptakan proses belajar mengajar. Terdapat sejumlah metode mengajar yang dapat digunakan oleh guru. Untuk dapat memilih metode yang tepat, guru hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip umum dan factor-faktor yang mempengaruhi penetapannya.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Prinsip Umum Metode Mengajar
Di masa lalu pengajaran dipandang sebagai proses mengisi otak dengan pengetahuan. Sejalan dengan pandangan tersebut, metode yang digunakan guru banyak terpusat pada metode ceramah, bagaimana pun sifat bahan ajar dan situasi yang dihadapinya. Lahirnya teori-teori baru yang menjelaskan karakteristik belajar membawa perubahan pada watak pengajaran dan memunculkan berbagai metode mengajar. Metode-metode tersebut berkembang mengikuti prinsip-prinsip umum sebagai berikut: 1. Memperhatikan kecenderungan-kecenderungan pelajar. 2. Memanfaatkan aktivitas individual para pelajar 3. Mendidik melalui permaianan atau menjadikan permainan sebagai sarana pendidikan. 4. Menerapkan prinsip kebebasan yang rasional di dalam proses belajar-mengajar tanpa membebani para pelajar dengan berbagai perintah atau larangan yang tidak mereka butuhkan. 5. Memberi motivasi kepada para pelajar untuk berbuat, bukan menekannya, sehingga dapat berbuat dengan penuh rasa senang. 6. Mengutamakan dunia anak-anak, dalam arti memperhatikan kepentingan mereka dan mempersiapkan mereka untuk kehidupan di masa depan. 7. Menciptakan semangat berkoperasi. 8. Memberi motivasi kepada para pelajar untuk belajar mandiri serta memiliki kepercayaan diri untuk melakukan tugas-tugas belajar dan penelitian. 9. Memanfaatkan segenap indera pelajar, sebab pendidikan inderawi merupakan alat menuju pendidikan intelektual.

B.     Pertimbangan Menetapkan Metode Mengajar
Pemilihan metode mengajar yang tepat terkait dengan efektivitas pengajaran, dan efektivitas ini dapat dipelajari. Ketepatan penggunaan metode mengajar dipengaruhi oleh banyak factor, meliputi sifat dari tujuan belajar yang hendak dicapai, kebutuhan untuk memperkaya pengalaman belajar seperti meningkatkan motivasi intrinsic dan ekstrinsik pelajar, kemampuan pelajar yang tercakup dalam tugas, pengelolaan waktu, pemilihan apa yang harus disampaikan, mengetahui di mana dan bagaimana menerapkan kekuatan guru seefektif mungkin, dan menentukan prioritas yang tepat. Guru hendaknya memperhatikan factor-faktor tersebut ketika mengambil keputusan tentang metode mana yang akan digunakannya. Untuk itu ia perlu memiliki keahlian dan keterampilan yang tinggi untuk menyeimbangkan persyaratan yang satu dengan yang lain. Factor-faktor tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Tujuan yang hendak dicapai Factor pertama yang hendaknya dikaji oleh guru dalam rangka menetapkan metode mengajar ialah tujuan instruksional khusus. Tujuan ini hendaknya dijadikan tumpuan perhatian karena akan memberi arah dalam memperhitungkan efektivitas suatu metode. Menggunakan metode yang tidak sesuai dengan tujuan instruksional khusus merupakan kerja yang sia-sia, karena hamper tidak dapat dibayangkan kegunaannya untuk keberhasilan pencapaian tujuan instruksional khusus itu sendiri. 2. Keadaan pelajaran Metode mengajar merupakan alat untuk menggerakan pelajar agar dapat mempelajari bahan pelajaran. Guru baru mungkin dapat menggerakkan pelajar jika metode mengajar yang digunakannya sesuai dengan tingkat perkembangan belajar, baik secara kelompok maupun secara individual. Guru hendaknya tidak memaksa pelajar untuk bergerak dalam aktivitas belajar menurut acuan metode. Pemaksaan tidak akan menghasilkan gerak, bahkan akan merusak perkembangan pelajar. Guru hendaknya mahir membangkitkan motivasi intrinsic pelajar. Motivasi ini akan tumbuh dan berkembang jika pelajar merasakan senangnya berprestasi, bertanggung jawab, dan dihargai. Metode yang lunak biasanya lebih berhasil dalam menggairahkan pelajar daripada metode yang mengandung unsure-unsur otokratis. Terdapat tiga tipe atau gaya belajar; visual, auditorial dan motorik atau kinestetik. Pelajar yang memiliki gaya belajar visual lebih tertarik pada hal-hal yang terlihat seperti warna, hubungan ruang, potret mental, dan gambar. Pelajar dengan gaya belajar auditorial akan tertarik pada segala jenis bunyi dan kata seperti musik, nada, irama, dialog, dan suara. Pelajar yang bergaya belajar motorik atau kinestetik tertarik pada segala jenis gerak dan emosi, baik yang diciptakan maupun yang diingat, seperti gerakan, koordinasi, irama, tanggapan emosional dan kenyamanan fisik. 3. Bahan Pengajaran Dalam menetapakan metode mengajar guru hendaknya memperhatikan bahan pengajaran, baik isi, sifat, maupun cakupannya. Guru hendaknya mampu menguraikan bahan pengajaran ke dalam unsure-unsur secara rinci. Dari unsure-unsur itu tampak apakah bahan itu hanya berisi fakta-fakta dan kecakapan-kecakapan yang hanya membutuhkan daya mental untuk menguasainya ataukah berisi keterampilan dan kebiasaan-kebiasaan yang membutuhkan penguasaan secara motorik, apakah bahan itu mencakup berbagai hal ataukah hanya beberapa hal atau mungkin hanya satu hal. Sifat-sifat atau unsure-unsur yang telah diuraikan guru dari bahan pengajaran, di satu sisi akan memudahkan pelajar untuk mempelajarinya, di sisi lain dapat memberikan gambaran yang jelas kepada guru untuk menetapkan metode mengajar. 4. Situasi Belajar-mengajar Pengertian situasi belajar mencakup suasana dan keadaan kelas-kelas yang berdekatan yang mungkin mengganggu jalannya proses belajar-mengajar, keadaan pelajar seperti masih bersemangat atau sudah lelah dalam belajar, keadaan cuaca cerah atau hujan, keadaan guru yang sudah lelah atau sedang menghadapi banyak masalah. Situasi-situasi semacam ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: a) Situasi yang dapat diperhitungkan sebelumnya. Dalam situasi ini guru dapat melaksanakan proses belajar-mengajar dengan metode yang telah ditetapkan sebelumnya b) Situasi yang tidak dapat diperhitungkan sebelumnya. Mungkin guru memandang bahwa situasi akan sesuai dnegna yang diperkirakan. Berbagai kemungkinan bisa saja terjadi, dan kenyataan bisa terjadi di luar perhitungan. 5. Fasilitas Sekolah tentu saja memiliki fasilitas. Hanya saja ada sekolah yang memiliki fasilitas lengkap sesuai dengan kebutuhan proses belajar mengajar; ada pula sekolah yang memiliki sedikit fasilitas. Secara garis besar, fasilitas sekolah dapat dibagi dua, yaitu: a) Fasilitas fisik seperti ruang dan perlengkapan belajar di kelas, dan sebagainya. b) Fasilitas non-fisik seperti kesempatan, biaya dan berbagai aturan serta kebijaksanaan pimpinan sekolah. 6. Guru Setiap guru memiliki kepribadian keguruan yang unik. Tidak ada dua guru yang memiliki kepribadian keguruan yang sama. Sebagaimana halnya dalam belajar, setiap orang memiliki modalitas belajar yang dominant; demikian pula dalam mengajar guru memiliki kecenderungan modalitas mengajar yang dominant. Modalitas mengajar guru biasnaya sama dengan modalitas belajarnya. Guru yang cenderung visual biasanya ketika menjadi pelajar merupakan pelajar yang visual pula. Hal ini terjadi secara alamiah. 7. Kekuatan dan kelemahan metode-metode Setiap metode memiliki kekuatan dan kelemahan. Karenanya, tidak dapat dipastikan bahwa suatu metode baik dan metode yang lain buruk. Baik atau buruknya metode itu tergantung pada banyak factor. Oleh sebab itu, tugas guru dalam menetapkan metode ialah mengetahui dan mempertimbangkan batas-batas kekuatan dan kelemahan metode yang akan digunakannya. Pengetahuan dan pertimbangan itu memungkinkannya untuk merumuskan kesimpulan mengenai hasil penilaian tujuan putusannya. Batas-batas kekuatan dan kelemahan setiap metode dapat diketahui dari cirri-ciri atau sifat-sifat umum, peranan, dan manfaatnya, yang membedakannya dari metode yang lain.

C.     Beberapa Metode Mengajar
Setelah memperhatikan prinsip-prinsip umum metode mengajar dan factor-faktor yang dapat mempengaruhi penerapannya, guru dapat memilih metode mana yang tepat untuk ia gunakan di antara sejumlah metode yang telah diinventarisasi oleh para penulis dan pendidik. Di antaranya dapat dikemukakan di sini metode-metode; Ceramah, Tanya jawab, Diskusi (diskusi kelompok), Demonstrasi, Tugas belajar dan Resitasi, Kerja kelompok, Sosiodrama (role playing), Pemecahan masalah (problem solving), Sistem regu (team teaching), Karyawisata (field-trip), manusia sumber (resource person), Simulasi, Tutorial, Studi kasus, Curah gagasan (brain storming), Studi bebas, Kelompok tanpa pemimpin, dan Latihan (drill), dan Latihan kepekaan (dinamika kelompok).

BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan makalah tersebut diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa, metode-metode dalam mengajar yaitu: 1. Ceramah, 2. Tanya jawab, 3. Diskusi (diskusi kelompok), 4. Demonstrasi, 5. Tugas belajar dan Resitasi, 6. Kerja kelompok, 7. Sosiodrama (role playing), 8. Pemecahan masalah (problem solving), 9. Sistem regu (team teaching), 10. Karyawisata (field-trip), 11. manusia sumber (resource person), 12. Simulasi, 13. Tutorial, 14. Studi kasus, 15. Curah gagasan (brain storming), 16. Studi bebas, 17. Kelompok tanpa pemimpin, 18. Latihan (drill), dan 19. Latihan kepekaan (dinamika kelompok).

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta; PT. Rineka Cipta. Siregar, Eviline dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta; PT. Asdi Mahasatya Karwono dan Mularsih, Heni. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Ciputat: Cerdas Jaya

Share this article :

Blog Archive

Followers

Search This Blog

Blogger Themes

Random Post

Bagaimana Pendapat Anda dengan Blog ini?

Trending Topik

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutch

RussianPortugueseJapaneseKoreanArabic Chinese Simplified
SELAMAT DATANG
script>
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Berbagai Kumpulan Makalah - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template